Peserta Siswa Mengenal Nusantara (SMN) 2019 asal Sulawesi Tenggara mengikuti upacara penaikan bendera Merah Putih memperingati HUT Ke- 74 Kemerdekaan Republik Indonesia di Dermaga unit Metalurgi PT Timah Tbk di Tanjung Kalian Muntok, Bangka Barat, Bangka | ANTARA FOTO

Ekonomi

Timah Bukukan Laba Bersih Rp 601 Miliar

Timah membukukan pendapatan Rp 4,4 triliun atau naik 80 persen dibandingkan kuartal I 2021.

JAKARTA —  PT Timah (Persero) Tbk membukukan laba bersih sebesar Rp 601 miliar pada kuartal I 2022. Realisasi laba bersih emiten berkode saham TINS itu melonjak 5.713 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yakni Rp 10 miliar.   

"Selain disebabkan oleh naiknya harga logam Timah, hal ini juga dikarenakan efektivitas Perseroan dalam menekan biaya operasional," kata Direktur Keuangan Timah Krisna Sjarif di Jakarta, Kamis (19/5). 

Pada tiga bulan pertama tahun ini, Timah membukukan pendapatan sebesar Rp 4,4 triliun atau naik 80 persen dibandingkan kuartal I 2021. Kinerja laba operasi juga meningkat 575 persen Rp 885 miliar dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 131 miliar. 

Naiknya profitabilitas Perseroan terlihat pula dari naiknya laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA) sebesar 213 persen menjadi Rp 1,1 triliun dari sebelumnya Rp 347 miliar. Posisi nilai aset Timah naik 2 persen menjadi Rp 14,4 triliun dibandingkan akhir 2021 sebesar Rp 14,7 triliun. 

Posisi liabilitas Perseroan tercatat Rp 7,4 triliun atau turun 12 persen dibandingkan posisi akhir tahun sebesar Rp 8,4 triliun. Sedangkan, posisi ekuitas naik 11 persen menjadi Rp 7,0 triliun dibandingkan posisi akhir tahun sebesar Rp 6,3 triliun.

Posisi cash flow operasi Perseroan naik 111 persen menjadi Rp 2,1 triliun dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp 0,9 triliun. Pinjaman bank dan utang obligasi turun signifikan menjadi Rp 3,7 triliun dari sebelumnya Rp 5,1 triliun.

Indikasi baiknya performa finansial Timah terlihat dari beberapa rasio seperti quick ratio 44 persen, current ratio 153 persen, gross profit margin 25 persen, net profit margin 14 persen, debt to asset ratio 26 persen, dan debt to equity ratio 53 persen.

Dari kinerja operasi, produksi bijih timah perseroan pada kuartal I 2022 tercatat sebesar 4.508 ton atau turun 11 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 5.037 ton. Dari jumlah tersebut 35 persen atau 1.583 ton berasal dari penambangan darat, sedangkan sisanya 65 persen atau 2.925 ton berasal dari penambangan laut.

Produksi logam timah juga turun 8 persen menjadi 4.820 Mton dari periode yang sama tahun lalu sebesar 5.220 Mton. Penjualan logam timah juga turun 4 persen dari 5.912 Mton menjadi 5.703 Mton. Di sisi lain, harga jual rerata logam timah pada naik signifikan 76 persen menjadi 3.946 dolar AS per Mton.

Ke depan, Timah terus berupaya untuk meningkatkan volume produksi, sehingga target produksi dapat tercapai sesuai rencana kerja dan anggaran perusahaan (RKAP). "Produksi bijih timah berbiaya rendah dari penambangan offshore akan terus ditingkatkan agar profit margin yang optimal tetap dapat dipertahankan," kata Krisna. 

 
Produksi bijih timah berbiaya rendah dari penambangan offshore akan terus ditingkatkan agar profit margin yang optimal tetap dapat dipertahankan.
 
 

Sebelumnya, Timah menyetorkan kewajiban perpajakan dan pendapatan negara bukan pajak (PNBP) sejumlah Rp 776,6 miliar sepanjang 2021 atau meningkat 14 persen dibandingkan tahun 2020 yang hanya sebesar Rp 677,9 miliar.

Krisna mengatakan, harga komoditas timah yang mengilap telah mengerek peningkatan kontribusi perseroan pada tahun lalu. “Hasil pajak yang disetorkan untuk mendukung pendapatan negara disesuaikan dengan kinerja perusahaan," kata Krisna. 

Berdasarkan catatan dalam beberapa tahun terakhir kontribusi Timah kepada negara tercatat pada 2018 sebesar Rp 818 miliar, pada 2019 sebesar Rp 1,2 triliun, pada 2020 sebesar Rp 677,9 miliar, dan pada 2021 sebesar Rp 776,6 miliar.

Krisna mengatakan, sebagai perusahaan pertambangan timah yang merepresentasikan negara, Timah tidak hanya fokus untuk memenuhi tugas sebagai penghasil pendapatan negara, tetapi juga memberikan kontribusi sosial ekonomi bagi masyarakat di wilayah operasional perusahaan.

Oleh karena itu, Timah juga mengambil peran dalam pembangunan dan kemajuan di wilayah operasional perusahaan, seperti di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Riau, dan Kepulauan Riau.

"Kami sebagai representasi negara dalam penambangan timah tidak hanya menambang, tapi juga mengambil peran dalam memajukan ekonomi, pembangunan dan pemberdayaan masyarakat," kata Krisna.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Menkeu Pastikan Harga Pertalite tak Naik

Menkeu mengusulkan tambahan anggaran subsidi energi ke Banggar DPR.

SELENGKAPNYA

Polisi Musnahkan Satu Ton Sabu Senilai Rp 1 Triliun

Vonis mati layak diberikan lantaran sindikat ini mengancam genarasi muda dari bahaya narkotika.

SELENGKAPNYA

Indonesia Juara Umum Panahan SEA Games

Karate Indonesia berhasil mencapai target tiga medali emas yang ditetapkan Kementerian Pemuda dan Olahraga pada SEA Games 2021.

SELENGKAPNYA