Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy | AP/Efrem Lukatsky

Kisah Mancanegara

Komik Zelenskyy, Presiden Fiktif jadi Presiden Sungguhan

Komik menceritakan kehidupan Zelenskyy ketika menjadi komedian kemudian presiden Ukraina

OLEH RIZKY JARAMAYA

Kisah hidup Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy diangkat dalam sebuah komik yang diterbitkan oleh TidalWave Comics. Komik dengan judul, "Kekuatan Politik: Volodymyr Zelenskyy" menceritakan kehidupan Zelenskyy ketika menjadi komedian kemudian presiden Ukraina, dan memimpin perang dengan Rusia.

Komik yang dicetak dengan kertas kilap setebal 22 halaman, dirilis pada Rabu (18/5). Komik itu menceritakan kisah tentang bagaimana Zelenskyy pernah berperan sebagai presiden fiktif dalam sebuah acara televisi, kemudian terpilih sebagai presiden pada 2019 dan berjanji untuk mengakhiri perang dengan separatis yang didukung Moskow di Ukraina timur. Zelenskyy tidak memiliki pengalaman politik ketika dia menjabat sebagai presiden keenam Ukraina.

"Siapa dia? Apa yang membuatnya tergerak? Mengapa dia pemimpin yang tepat untuk Ukraina saat ini? Itulah hal yang membuat saya penasaran ketika saya memulai penelitian," kata penulis komik tersebut, Michael Frizell.

photo
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy bertemu dengan Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau di Kiev, Ukraina Ahad (8/5/2022). - (AP/Efrem Lukatsky)

Seniman, Pablo Martinena terlibat dalam menggambar biografi Zelenskyy. Sebelumnya dia juga telah menggambar biografi tentang David Beckham, Nelson Mandela, dan Donald Trump. CEO TidalWave Production Darren G. Davis mengatakan, komik tentang Zelenksyy ini sangat memiliki makna mendalam bagi dirinya. Karena Davis merupakan keturunan Ukraina.

"Buku ini sangat berarti bagi saya. Kakek dan nenek saya bermigrasi dari Ukraina. Saya ingin menggunakan media ini untuk tidak hanya menceritakan sebuah kisah, tetapi juga menyumbang untuk tujuan kemanusiaan," ujar Davis.

Sebagian dari hasil penjualan komik tersebut akan disumbangkan ke Palang Merah Internasional untuk membantu warga Ukraina. Rusia telah melancarkan serangan yang disebut sebagai operasi militer khusus ke Ukraina sejak 24 Februari. Perang masih berlangsung dan Rusia fokus untuk membangun pertahanan di Ukraina timur.

Perang Rusia-Ukraina menimbulkan kecaman dari dunia internasional. Amerika Serikat (AS), Uni Eropa (UE), dan sekutunya menjatuhkan sanksi untuk menjatuhkan ekonomi Rusia. Sementara sebagian besar negara Barat berlomba memasok persenjataan dan pendanaan ke Ukraina.

 
Perang Rusia-Ukraina menimbulkan kecaman dari dunia internasional. Amerika Serikat (AS), Uni Eropa (UE), dan sekutunya menjatuhkan sanksi untuk menjatuhkan ekonomi Rusia.
 
 

Laporan the Independent edisi 28 April menyebutkan, sekitar 40 negara telah mengucurkan bantuan mereka kepada Ukraina. Bantuan-bantuan itu bermula dari alat perlindungan seperti helm, jaket antipeluru, hingga sistem pertahanan diri yang terbatas.

Belakangan, aliran bantuan terus meningkat. Bantuan itu berupa rudal, tank, hingga artileri berat. AS misalnya, mengirimkan antara lain meriam mematikan seperti howitzer M777 dan amunisi lain. Sedangkan Inggris mengirimkan antara lain rudal antitank, senjata yang mampu menembus bangunan, serta berton-ton peledak. Termasuk bantuan dari UE dan negara-negara lain pun mengalir kepada Ukraina.

Tak diragukan lagi, Zelenskyy memang mendapat dukungan yang mumpuni dari kekuatan militer dunia. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Konser Solidaritas untuk Ukraina

Dua personel U2 mempersembahkan hitnya di salah satu stasiun kereta bawah tanah Kiev Ukraina.

SELENGKAPNYA

Ukraina Klaim Ekspor 1,09 Juta Ton Biji-Bijian 

Invasi Rusia ke Ukraina menambah volatilitas di pasar keuangan internasional yang mempengaruhi harga komoditas dan logistik.

SELENGKAPNYA

Puluhan Juta Ton Biji-bijian Tertahan di Ukraina

Menurut Guterres, perang di Ukraina memberi tekanan lebih besar kepada negara berkembang.

SELENGKAPNYA