Suasana aktivitas pengerjaan proyek pembangunan Light Rail Transit (LRT) Jabodebek di ruas Jalan Rasuna Said, Jakarta, Kamis (14/5/2020). | Indrianto Eko Suwarso/ANTARA FOTO

Ekonomi

Adhi Karya Catat Kenaikan Laba Bersih

Di sisi lain, Adhi Karya mencatatkan penurunan pada beban pokok pendapatan menjadi Rp 1,68 triliun dari Rp 1,79 triliun.

JAKARTA — PT Adhi Karya (Persero) Tbk mencatatkan pertumbuhan laba bersih pada kuartal I 2022. Berdasarkan laporan keuangan yang dirilis dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), emiten berkode saham ADHI itu mencetak laba bersih sebesar Rp Rp 8,68 miliar. 

Perolehan laba bersih tersebut meningkat 28,78 persen dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 6,74 miliar. Laba bersih Adhi Karua naik meski pendapatan usaha mengalami penurunan. 

Sepanjang tiga bulan pertama tahun ini, pendapatan usaha emiten pelat merah itu mencapai Rp 1,99 triliun. Perolehan tersebut turun 6,13 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 2,12 triliun. 

Pendapatan usaha Adhi Karya berasal dari divisi engineering dan konstruksi Rp 1,46 triliun, properti serta hospitality Rp 235,53 miliar. Selain itu, pendapatan manufaktur menyumbang Rp 155,11 miliar serta investasi dan konsesi Rp 132,50 miliar.

Di sisi lain, Adhi Karya mencatatkan penurunan pada beban pokok pendapatan menjadi Rp 1,68 triliun dari Rp 1,79 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Adapun laba kotor turun 6,98 persen dari Rp 325,5 miliar pada kuartal I 2021 menjadi Rp 302,81 miliar per 31 Maret 2022. 

Sebelumnya, Adhi Karya memperoleh kontrak baru melalui penandatanganan Surat Perjanjian Layanan Pekerjaan Konstruksi Pembangunan Jalan Tol Yogyakarta-Bawen Paket 1 (Seksi 1 dan Seksi 6) di Jakarta. Nilai total pekerjaan konstruksi ini mencapai sebesar Rp 5,03 triliun.

Pengerjaan proyek Jalan Tol Yogyakarta Bawen Paket 1 ini diperkirakan akan memakan waktu selama 730 hari kalender atau sekitar dua tahun. Direktur Utama Adhi Karya Entus Asnawi mengatakan, Jalan Tol Yogyakarta-Bawen merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional yang pada prinsip pembangunannya tetap mempertahankan keasrian alam dan keindahan cagar budaya yang ada. 

“Hal ini dibuktikan dari pembangunan proyek jalan tol yang Provinsi Jawa Tengah dan Yogyakarta ini nantinya akan berada tidak jauh dari jalur menuju Candi Borobudur sehingga memudahkan akses para wisatawan,” kata Enthus dalam keterangan resminya dikutip Republika, beberapa waktu lalu.

Selain itu, jalan tol ini direncanakan akan dilengkapi dengan terowongan sehingga tidak akan mengganggu topografi pegunungan dari daerah tersebut. Lingkup pekerjaan yang akan dilakukan Adhi Karya, antara lain, pembangunan jalan utama, jembatan sungai dan lalu lintas, underpass dan overpass, serta simpang susun. 

Simpang susun yang direncanakan akan Adhi Karya kerjakan, antara lain, simpang susun Banyurejo dan Ambarawa. Seksi 1 dan Seksi 6 akan dibangun dengan struktur elevated dan at grade. Saat ini, pembebasan lahan di target lokasi proyek hampir selesai dilakukan sehingga pekerjaan konstruksi dapat segera dilaksanakan. 

Jalan Tol Yogyakarta-Bawen direncanakan akan dibangun sepanjang 75,82 km. Jalan tol ini akan melintasi dua provinsi sekaligus, yakni Provinsi Jawa Tengah sepanjang 67,05 km dan provinsi DIY sepanjang 8,77 km. 

Ruas jalan tol ini dibangun meliputi 6 seksi jalan, antara lain, Seksi 1 Yogyakarta-Banyurejo sejauh 8,25 km, Seksi 2 Banyurejo-Borobudur sepanjang 15,26 km, Seksi 3 Borobudur-Magelang 8,08 km, Seksi 4 Magelang-Temanggung 16,64 km, Seksi 5 Temanggung Ambarawa 22,56 km, dan Seksi 6 Ambarawa-Bawen 5,21 km. 

Pada RUPST Tahun Buku 2021, Adhi Karya telah mendapatkan persetujuan dari para Pemegang Saham terkait Penambahan Modal dengan memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PM-HMETD). Sebagai tindak lanjut dari persetujuan PM-HMETD tersebut, Adhi Karya melakukan penambahan modal dasar melalui perubahan anggaran dasar dengan tujuan untuk menjaga saham portepelnya.

Selain itu, perubahan anggaran dasar tersebut juga mencakup Penyesuaian Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) 2020. Penyesuaian terhadap KBLI 2020 merupakan bentuk integrasi dan sinkronisasi data lapangan usaha di Indonesia. 

Perubahan KBLI diharapkan memberikan emiten berkode saham ADHI itu kemudahan perizinan dalam menjalankan keseluruhan bisnisnya (//ease of doing business//). Hal ini terkait peningkatkan kapasitas dan pengembangan usaha perseroan melalui proyek sesuai dengan lini bisnis yang dimiliki oleh perseroan sehingga kinerja menjadi lebih efektif dan efisien.

Selanjutnya, perubahan KBLI juga diharapkan dapat mendukung percepatan pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN) sehingga dapat menjadi memberikan dampak berantai yang luas dari pembangunan (multiplier effect).

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Tiga Pasien Meninggal tak Punya Riwayat Hepatitis

Didorong upaya masif pelacakan hepatitis akut bergejala berat di setiap daerah.

SELENGKAPNYA

Menghadapi Kelangkaan Minyak Goreng

Produksi minyak kelapa, teknologinya mudah dan setiap orang dapat melakukan di rumah dengan peralatan sederhana.

SELENGKAPNYA

WHO: Ada Dua Subvarian Baru Omikron

Menteri Luar Negeri AS dinyatakan positif Covid-19 dengan gejala ringan.

SELENGKAPNYA