JAKARTA -- Dompet Dhuafa (DD) dan Halo Lawyer menandatangani kerja sama "Akses Keadilan Bagi Masyarakat Dhuafa". Kerja sama ini dilakukan untuk membuka akses terhadap keadilan seluas-luasnya bagi masyarakat, khususnya kaum dhuafa.

Direktur Komunikasi dan Aliansi Strategis Dompet Dhuafa Bambang Suherman mengatakan, kasus ketimpangan keadilan terlalu kompleks untuk dikawal sendiri-sendiri. Untuk itu, Dompet Dhuafa mencoba mendesain pengelolaan advokasi secara konsisten.

"Salah satunya, akses pendampingan hukum bagi orang-orang yang tidak punya kekuatan untuk melawan hegemoni, yang banyak terjadi. Kami lihat setiap harinya ramai di media,” ujar Bambang di Gedung Filantropi, Jakarta, akhir pekan lalu. 

Menurut dia, hal ini menguatkan kesadaran bahwa Dompet Dhuafa memerlukan aliansi yang kuat dan melakukannya bersama, salah satunya adalah Halo Lawyer.

"Halo Lawyer mengambil tanggung jawab agar mereka punya akses keadilan sehingga peran advokasi menjadi lebih konkret dan aksesnya terbuka seluas-luasnya,” kata Bambang. 

Penggunaan dana zakat untuk advokasi telah disetujui Majelis Ulama Indonesia (MUI). MUI menyatakan, zakat mal atau harta boleh digunakan untuk membiayai jasa pendampingan hukum bagi masyarakat yang lemah secara ekonomi.

General Manager Advokasi Dompet Dhuafa, Arif Rahmadi Haryono, berharap kerja sama dengan Halo Lawyer mampu memperluas kemampuan Dompet Dhuafa dalam memberikan akses keadilan bagi yang membutuhkan. Menurut dia, advokasi ini tak hanya fakir miskin dan dhuafa, tetapi siapa saja yang kesulitan terhadap akses keadilan. 

Dia mengatakan, kolaborasi antara Dompet Dhuafa dan Halo Lawyer ini dipercaya akan memperluas jejaring dalam memberikan akses keadilan. "Sehingga, spektrum pembelaan kepada masyarakat semakin luas dan membutuhkan kontribusi kita,” ujar Arif. 

Direktur Operasional Halo Lawyer Dadang Tri Sasongko mengungkapkan kesulitan yang kerap dialami orang-orang yang bermasalah dengan hukum dalam mencari bantuan hukum. Karena itu, melalui platform Halo Lawyer, dia berharap dapat memberikan kemudahan masyarakat mengonsultasikan permasalahan hukum yang menderanya. 

Menurut dia, situasi sekarang ini jauh lebih berkembang, terutama dalam hal teknologi dan komunikasi. Untuk itu, Halo Lawyer memperjuangkan agar teknologi ada untuk kepentingan publik. 

“Kami berangkat dari ide mengoptimalisasi teknologi untuk kepentingan pemberian bantuan layanan hukum,” ujar Dadang.

Fakta menunjukkan 75 persen wilayah di Indonesia tidak memiliki organisasi bantuan hukum. Akibatnya, masyarakat tidak punya akses layanan bantuan hukum. 

Menurut Dadang, hal tersebut menjadi problem. Kesenjangan di wilayah-wilayah tersebut menutup akses orang miskin dalam melindungi haknya. “Maka, teknologi ini kami anggap sebagai jembatan yang menghubungkan masyarakat agar memperoleh keadilan,” kata Dadang.

Layanan yang ada di Halo Lawyer dapat dijangkau oleh siapa saja. Aplikasi ini akan membantu masyarakat mendapatkan lawyer profesional dengan mudah berdasarkan area terdekat, konsultasi daring dengan respons cepat dan jitu, membantu layanan dokumen hukum, hingga edukasi hukum. 

Dompet Dhuafa terus menggelar berbagai program kebaikan hingga akhir Ramadhan. Program yang digulirkan, antara lain, zakat mal, zakat fitrah, berbagi buka puasa, borong takjil, parsel Ramadhan, sedekah Alquran, THR pejuang keluarga, THR guru honorer, dan sedekah yatim.

“Diharapkan pegiat komunitas memberikan kontribusi positif melalui program-program yang kami hadirkan untuk masyarakat di seluruh Indonesia,” kata Ketua Ramadhan 1443 H Dompet Dhuafa, Ali Bastoni.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat