Badut dengan kostum superhero mengibur anak saat mengikuti khitanan massal di Venus Cimahi, Kota Cimahi, Rabu (23/2/2022). Khitanan massal yang diikuti oleh 34 anak yatim piatu dan dhufa tersebut digelar dalam rangka peringatan Isra Miraj Nabi Muhammad SA | REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA

Khazanah

ACT DIY Gelar Edu Wisata Anak Yatim

ACT berupaya memberikan yang terbaik untuk anak yatim.

 

YOGYAKARTA -- Aksi Cepat Tanggap (ACT) DIY menggelar program “Eduwisata Bahagiakan Anak Yatim” pada bulan suci Ramadhan. Dalam kegiatan ini, ACT DIY mengajak lebih dari 50 anak yatim untuk mengunjungi beberapa lokasi.

Kebahagiaan sangat terpancar dari wajah dan gerak para peserta. Mereka gembira menaiki bus pariwisata sambil bercanda ria bersama teman-temannya. 

Tujuan pertama edu wisata ACT DIY adalah berbelanja berbagai kebutuhan di JM Fashion, Potorono, Banguntapan, Bantul. Di sana, setiap anak mendapat voucher belanja Rp 150.000 yang bisa dibelikan semua jenis barang.

Ada yang membeli pakaian, sepatu, tas, jajanan, dan berbagai pernak-pernik lain. Semua anak terlihat bahagia bisa membeli barang-barang kesukaan mereka, bahkan ada yang membeli sandal untuk ibunya. Selepas belanja, anak-anak kembali ke bus.

Mereka menuju destinasi berikutnya, yaitu objek wisata Tebing Breksi di Sleman. Anak-anak tampak menikmati pemandangan sepanjang perjalanan yang hijau. Ketika sampai lokasi, mereka langsung menikmati panorama senja di Breksi.

"Terdengar teriakan bahagia ketika mereka bermain kejar-kejaran, padahal hari itu mereka sedang berpuasa," kata Humas ACT DIY, Onny Leo, Rabu (6/4).

Setelah menunaikan shalat Ashar, acara dilanjutkan dengan permainan yang secara langsung dikoordinasikan oleh rekan-rekan relawan Masyarakat Relawan Indonesia (MRI). Acara ditutup dengan penyerahan bingkisan dan santunan dari ACT.

Mereka lantas berbuka puasa bersama. Onny mengajak seluruh masyarakat bersama-sama peduli anak yatim. Khusus pada Ramadhan ini, ACT DIY berencana sedikitnya akan menggelar acara membahagiakan anak yatim.

"Dengan lokasi dan anak yatim yang berbeda," ujar Onny Leo. 

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Sholahuddin al-Aiyub mengatakan, Ramadhan merupakan momen tepat untuk berinfak, sedekah, dan wakaf. Dia menyebut, semua ibadah itu sejalan dengan salah satu hikmah Ramadhan, yaitu meningkatkan rasa empati kepada sesama. 

"Salah satu hikmah terbesar puasa adalah agar kita berempati kepada fuqara dan masakin (kaum fakir dan miskin) yang bisa jadi mengalami tidak makan seharian sebagaimana orang yang berpuasa. Itu salah satu hikmahnya, supaya kita lebih peka secara sosial," ujar Kiai Sholahuddin kepada Republika, Selasa (5/4).

Ramadhan dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan empati kepada sesama. Terlebih ganjaran ibadah-ibadah tersebut akan dilipatgandakan saat Ramadhan sehingga seharusnya Muslim semakin tergiur melakukannya. 

Dalam Islam, ada ibadah yang sifatnya ritual atau pertanggungjawaban kepada Allah SWT saja, seperti puasa. Namun, ada juga ibadah muta'addiyah atau ibadah yang memiliki nilai sosial kepada sesama. 

Ibadah muta'addiyah adalah ibadah yang bernilai sosial. “Misalnya, wakaf, infak, yang dia itu memang adalah ibadah mahdhah (ritual) juga, karena dia ta'abbudi, dia disyaratkan untuk niat ikhlas karena Allah SWT. Namun, di satu sisi ada dampak sosialnya, ada akibat sosialnya," jelas Kiai Sholahuddin. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Pesan Antirasialis Kisah Bilal bin Rabah

Kemuliaan Bilal pun sampai kepada surga. Nabi SAW bahkan mendengar suara langkah sandal Bilal di sana.

SELENGKAPNYA

Menyadari Adanya Problem

Memahami dan mengidentifikasi personal problems berarti separuh problem dan beban hidup sudah terselesaikan.

SELENGKAPNYA