Bocah India memegang pistol air menjelang Festival Holi di Gauhati, India, 2019 lalu. | AP Photo/Anupam Nath

Kisah Mancanegara

Cerita Suram India di Tengah Festival Warna

Beberapa orang tewas saat merayakan Festival Warna yang mencerminkan sukacita itu.

OLEH LINTAR SATRIA

India menggelar Festival Warna atau Holi yang dirayakan setiap awal musim semi. Perayaan ini kembali digelar setelah jumlah penularan Covid-19 terus mengalami penurunan.

Perdana Menteri Narendra Modi pun memberi ucapan selamat merayakan Holi kepada masyarakat India di media sosial Twitter. Ia menyampaikan harapan, semoga perayaan ini mewakili rasa persaudaraan dan kasih sayang.

"Selamat Hari Holi untuk kalian semua, semoga Festival Warna, simbol dari saling mengasihi, kasih sayang, dan persaudaraan, membawa setiap warna kebahagian pada kalian," cicit Modi, seperti dikutip the Indian Express, Ahad (20/3).

Pernyataan Modi tentang persaudaraan ini disampaikan setelah Pengadilan Tinggi Negara Bagian Karnataka meneguhkan aturan larangan pemakaian hijab di sekolah pada Selasa (15/3) pekan lalu. Partai Bharatiya Janata (BJP) nasionalis Hindu yang dipimpin Modi ikut pula mendukung aturan tersebut.

India tidak memiliki sejarah melarang atau membatasi pemakaian hijab di ruang publik. Konstitusi India juga mengabadikan kebebasan beragama, hal ini terlihat dari banyaknya perempuan memakai hijab di jalan-jalan.

Namun, para kritikus mengatakan, Modi terus mendorong India dari sekularisme dan makin menegaskan perbedaan agama. Hal ini terlihat dari perdana menteri dan kabinetnya yang kerap melakukan ritual dan doa Hindu di televisi, mengaburkan agama dengan negara.

Sejak mulai berkuasa pada 2014, Pemerintah Modi telah mengesahkan undang-undang yang menurut oposisinya anti-Muslim. Partainya juga selalu membantah kebijakan mereka diskriminatif.

Pernyataan tentang persaudaraan itu juga disampaikan Wakil Presiden M Venkaiah Naidu. Ia mengatakan, dalam festival, warga masyarakat harus memperkuat persahabatan dan persatuan.

photo
Warga India mewarnai satu sama lain dalam perayaan Festival Holi di Jammu, India, Ahad (28/3/2021). - (AP/Channi Anand)

Sayangnya, perayaan Holi tahun ini juga harus diwarnai cerita tidak menyenangkan. Karena, beberapa orang tewas saat merayakan Festival Warna yang mencerminkan sukacita itu.

The Indian Express melaporkan, pada Jumat (18/3) lalu satu orang tewas dan dua lainnya terluka karena tembakan yang dilepaskan di tengah perayaan Holi. Polisi mengatakan, kekerasan terjadi usai perkelahian antara teman. Seorang petugas polisi mengatakan, korban tewas tersebut diidentifikasi bernama Dilip Chauha.

Sementara, tersangka Sujit Mallik berhasil melarikan diri. Petugas polisi yang tidak disebutkan namanya itu mengatakan, penembakan terjadi dalam sebuah pesta Holi di Regent Park di daerah Natunpally.

Perkelahian dipicu perselisihan tentang melemparkan bubuk warna yang disebut gulal pada seorang perempuan. Malik kemudian menarik pistol dan melepaskan tembakan, meninggalkan Chauhan dan dua lainnya terluka.

Insiden yang merenggut nyawa juga terjadi di distrik Jaipur. Seorang remaja tenggelam dan empat lainnya hilang saat menyelam di Sungai Kharasrota setelah merayakan Holi.

photo
Umat Hindu disirami abu dan air berwarna-warni oleh pendeta dalam perayaan Festival Holi di Ahmedabad, India, Selasa (10/3/20210. - (AP Photo/Ajit Solanki)

Polisi mengatakan, tragedi itu terjadi ketika enam remaja mandi di sungai sehabis merayakan Holi. Satu orang tenggelam, sementara satu berhasil diselamatkan dan empat lainnya hilang.

Pemadam kebakaran distrik Jaipur pun langsung meluncur ke lokasi kejadiaan dan menggelar operasi penyelamatan. Tim pemadam kebakaran berhasil mendapatkan satu jenazah dalam operasi tersebut.

Mereka berhasil menyelamatkan satu orang lainnya. Remaja yang berhasil selamat di bawah ke Pusat Kesehatan Distrik.

Polisi mengatakan, remaja tersebut kemudian dipindahkan ke SCB Medical College and Hospital di Cuttack. Pada Kamis (17/3) lalu Kepolisian Delhi sebenarnya sudah melakukan pengamanan untuk mencegah perusuh dan pengemudi mabuk.

Pemerintah Maharashtra juga sudah mengeluarkan pedoman untuk menggelar Holi dengan aman. Termasuk, tanpa menarik kerumunan dan mematuhi protokol kesehatan Covid-19.

Pemerintah Uttar Pradesh menetapkan 18 dan 19 Maret sebagai hari libur negara bagian perayaan Holi. Sementara, Delhi University tidak menggelar kegiatan ajar-mengajar pada 17 Maret untuk menghormati Festival Warna.

Festival ini merayakan cinta abadi dan murni Radha Krishna. Serta, menegaskan kebaikan lebih unggul dibanding kejahatan karena Holi juga merayakan kemenangan Dewa Wisnu sebagai Narayana dari Hiranyakashipu seorang Asura dan raja.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat