Seorang pekerja berada di dekat jaringan transmisi listrik di PLTA Sulewana yang dikelola PT Poso Energy di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, Jumat (1/10/2021). Kementerian ESDM dalam Grand Strategi Energi Nasional (GSEN) akan menambah kapasitas pembangkit | ANTARAFOTO/Basri Marzuki

Ekonomi

Wajah Keandalan Listrik Nasional

Produksi dan kebutuhan listrik indonesia menjadi kewajiban Negara.

 

 

Pemerintah selalu berupaya menjamin penyediaan ketenagalistrikan bagi seluruh rakyat, dengan tiga poin utama. Pertama adalah jumlah yang cukup. Kedua adalah kualitas yang baik. Ketiga adalah harga terjangkau.

"Tercukupinya listrik Indonesia saat ini adalah bentuk dari keberhasilan dan kemandirian Indonesia tanpa bergantung pada negara lainnya," ungkap Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Rida Mulyana memaparkan keandalan listrik nasional pada Kuliah Umum Gerakan Inisiatif Listrik Tenaga Surya (Gerilya) Batch 2 Kementerian ESDM pada Kamis 17 Maret 2022.

Dalam menjamin ketersediaan ketenagalistrikan tersebut, pemerintah menugaskan PT PLN (Persero) dengan prinsip pada 5K, yakni kecukupan, keandalan, keberlanjutan, keterjangkauan, dan keadilan. "Tercukupinya listrik Indonesia saat ini adalah bentuk dari keberhasilan dan kemandirian Indonesia tanpa bergantung pada negara lainnya," kata Rida.

Hal tersebut dapat dilihat dari capaian konsumsi listrik per kapita nasional pada 2021 yang menunjukkan peningkatan sebesar 3,1 persen dari tahun sebelumnya. Hal ini seiring dengan adanya pertumbuhan penjualan tenaga listrik kumulatif sebesar 5,77 persen (yoy).

Di sisi lain, menurut Rida, pemerintah juga selalu memastikan keterjangkauan dan keadilan dengan memberikan subsidi listrik bagi yang membutuhkan. Subsidi listrik adalah belanja negara yang dialokasikan oleh pemerintah dalam APBN sebagai bantuan kepada masyarakat agar dapat menikmati listrik dari PLN dengan tarif yang terjangkau.  Saat ini kebutuhan subsidi listrik tahun berjalan di APBN 2022 mencapai Rp 61,70 triliun.

Lebih lanjut, Rida juga membahas soal komitmen Indonesia dalam menurunkan emisi gas rumah kaca yang telah menjadi fokus utama Indonesia di Paris Agreement hingga masuk dalam pembahasan Presidensi G20 Indonesia.

Salah satu upaya yang dilakukan Indonesia adalah mempercepat transisi kendaraan berbahan bakar fosil ke listrik.Rida juga memaparkan guna mendukung kendaraan listrik itu diperlukan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU), yang sekaligus menjadi peluang percepatan penggunaan PLTS melalui pengembangan solar charging station.

PLN selaku perusahaan terdepan dalam transisi energi siap mendukung semua upaya pemerintah termasuk mengembangkan dan menyediakan SPKLU terutama yang menggunakan energi Matahari sebagai sumber energi utama.

"Alangkah indahnya jika SPKLU yang menjadi bagian utama dalam upaya memajukan mobil listrik di Indonesia menggunakan panel surya sebagai sumber energi utama," tambah Rida.

Pengembangan solar charging station adalah jawaban dari dua masalah sekaligus yakni energi berkelanjutan dan penurunan emisi gas rumah kaca.

"Upaya-upaya seperti ini adalah langkah awal untuk masa depan Indonesia yang lebih cerah, dan program Gerilya Kementerian ESDM adalah suatu langkah awal untuk mewujudkan itu semua," ujar Rida dalam kuliah umumnya.

Listrik untuk pengembangan UMKM

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Bintang Puspayoga menekankan pentingnya akses terhadap energi listrik untuk mengembangkan UMKM di Indonesia. "Saat kita bicara mengenai pemberdayaan ekonomi, akses kepada listrik itu sangat penting untuk menjalankan usaha, untuk keberhasilan usaha," kata Menteri Bintang dalam webinar CSW 66 Side Event dengan tema "Energy Transition and Rural Women: Experiences from the Republic of Indonesia and Global Partners" yang diikuti di Jakarta, Kamis malam.

Menurut dia, UMKM memberikan kontribusi sebesar 61 persen terhadap produk domestik bruto (PDB). Pihaknya juga mengatakan UMKM yang dimiliki perempuan turut mendukung penciptaan lapangan pekerjaan dan mengurangi kemiskinan. "Statistik kita menunjukkan bahwa perempuan yang memiliki UMKM di negara kita, biasanya unit-unit usaha mereka sangat memberikan dukungan kepada penciptaan pekerjaan dan juga pengurangan kemiskinan," katanya.

Namun demikian, masih banyak wilayah pedesaan yang memiliki layanan energi yang terbatas sehingga sumber energi yang digunakan masyarakat setempat biasanya menggunakan kayu bakar dan minyak tanah. Penggunaan energi tradisional ini menimbulkan berbagai efek negatif.

"Menurut WHO, sekitar empat juta orang meninggal secara prematur karena polusi udara yang terjadi di tingkat rumah tangga," katanya.

Bintang mengatakan perempuan harus diberi akses terhadap energi yang bersih dan terbarukan sehingga dapat menciptakan berbagai dampak yang positif. "Memastikan adanya akses perempuan kepada energi yang terbarukan, yang bersih, akan menciptakan trickle effect yang positif, akan meningkatkan pemberdayaan ekonomi dan juga meningkatkan kesehatan dalam keluarga dan anak-anak menjadi lebih berpendidikan," kata Menteri PPPA.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat