Perempuan di dunia teknologi (ilustrasi) | Pexels/ThisisEngineering

Inovasi

Merayakan Kiprah Wanita di Ruang Digital

Siniar merupakan ruang yang tepat bagi perempuan untuk berkarya di industri kreatif Tanah Air.

Dunia digital memberi ruang yang luas bagi siapapun untuk berkreasi, tak terkecuali bagi para perempuan. Saat ini, memang semakin banyak perempuan yang berkreasi di ruang digital, baik sebagai konten kreator atau sebagai sumber aliran pendapatan baru.

Untuk merayakan Hari Perempuan Internasional yang diperingati setiap 8 Maret 2022, platform konten audio lokal Noice menghadirkan segmen spesial bertajuk #PerempuanBersuara. Segmen ini berisi kurasi berbagai karya podcast (siniar) inspiratif dari para konten kreator perempuan berbakat Indonesia.

Program ini dihadirkan sebagai bentuk apresiasi Noice terhadap perempuan yang tak henti berkarya melalui berbagai cara. Chief Business Officer (CBO) Noice Niken Sasmaya menjelaskan, Noice berkomitmen menjadikan platform ini, inklusif bagi para konten kreator perempuan.

Baik untuk menyuarakan aspirasi, karya dan cerita inspiratifnya melalui konten audio. “Terlepas dari gender, semua orang memiliki kesempatan yang sama untuk bisa tumbuh dan berkembang menjadi konten kreator yang sukses dan menginspirasi masyarakat Indonesia,” ujar Niken, dalam keterangan pers yang diterima Republika, Selasa (7/3).

Produksi konten audio, ia melanjutkan, sangat sederhana dan fleksibel, tanpa perlu fokus ke penampilan atau peralatan yang rumit. Untuk itu, konten audio bisa menjadi ruang yang tepat bagi semua konten kreator untuk berkarya dengan percaya diri.

Sederet konten kreator perempuan yang diangkat di dalam program spesial ini di antaranya Nessie Judge, Becky Tumewu, Rachel Florencia, Nabila Gasani, Tsamara Amany, Cania Citta, dan Rhia Lestari. Semua kreator berasal dari latar belakang yang unik dan berbeda satu sama lain, mulai dari konten seputar parenting, cerita horor, hipnoterapi hingga bincang politik.

Konten kreator sekaligus influencer, Nessie Judge menjelaskan saat ini, siniar merupakan ruang yang tepat bagi perempuan untuk berkarya di industri kreatif Tanah Air. “Tidak dapat dipungkiri ada banyak perempuan hebat yang merasa minder untuk berkarya di industri kreatif, salah satunya karena tampilan visual,” ujar Nessie.

Menurutnya, siniar merupakan jawaban yang paling tepat. Karena kreator bisa fokus untuk menghasilkan karya terbaik yang menghibur dan menginspirasi masyarakat tanpa terganggu dengan “standar” visual yang di industri kreatif ataupun latar belakang tertentu lainnya.

“Sebagai kreator yang lama berkarya di visual melalui vlog, saya merasakan keseruan tersendiri dari tantangan berkarya di industri konten audio. Saya berharap semakin banyak perempuan yang mencoba platform ini sebagai pilihan utama untuk berkarya dengan percaya diri,” Nessie melanjutkan.

Kurasi siniar yang dihadirkan Noice di momen Hari Perempuan Internasional merupakan kombinasi lengkap yang mencakup hampir semua genre. Di antaranya, siniar Raising Angels bersama Becky Tumewu, yang berisi berbagai konten inspiratif mengenai pola asuh anak dan cara mendidik yang disajikan secara seru dan menghibur.

Kemudian, siniar A Night Ride bersama Nessie Judge, menampilkan ragam konten horor yang diangkat dari kisah nyata para pendengar ataupun bintang tamu yang dihadirkan. Tayang setiap Rabu, siniar Nessie kini telah memiliki lebih dari 6.000 pengikut.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by NOICE (@noice.id)

Sementara itu, siniar Ha Ha Land bersama Rachel Florencia, merupakan siniar bergenre komedi dan menghadirkan drama dari cerita-cerita legenda. Termasuk memparodikan scene dari film pilihan, hingga jokes ringan yang mengocok perut. Saat ini, Ha Ha Land telah memiliki 38 episode dengan lebih dari 11 ribu pengikut di Noice.

Selain para konten kreator tersebut yang telah memiliki karya sinisr original di Noice, platform karya anak bangsa ini juga membuka peluang bagi konten kreator perempuan lainnya untuk bisa memasukkan karya mereka ke aplikasi Noice. Niken memastikan, dengan potensi pendengar yang terus tumbuh secara signifikan di era digital saat ini, Noice membuka ruang selebar-lebarnya bagi kreator perempuan untuk berkolaborasi dalam menghadirkan konten yang menarik dan menginspirasi.

 “Ke depan, kami akan terus memperkaya ragam konten di Noice. Sekaligus mendukung lebih banyak kreator perempuan dalam memaksimalkan potensi mereka berkarya di industri konten audio Indonesia,” ujarnya.

 
Saya berharap semakin banyak perempuan yang mencoba platform ini sebagai pilihan utama untuk berkarya dengan percaya diri,
NESSIE JUDGE, Kreator Konten 
 

Tingkatkan Kemampuan

Momen Hari Perempuan Internasional juga dimanfaatkan Snapchat untuk mengajak para perempuan meningkatkan kemampuannya di dunia digital. Pada Selasa (7/3), bekerja sama dengan Dicoding, Snapchat memanfaatkan kemahiran memanfaatkan teknologi augmented reality (AR) dan meluncurkan Lensathon di penjuru Asia Tenggara. Kerja sama ini berfokus pada keterampilan dan mendorong kontribusi para wanita muda di AR.

Para peserta akan menggunakan Lens Studio, aplikasi desktop gratis Snap, yang berfungsi untuk membuat dan mendesain pengalaman AR mereka sendiri. Snapchat mengadakan tiga lokakarya studio lensa di Indonesia, Singapura, dan Malaysia dan mengajarkan peserta membuat lensa dengan tema "International Women’s Day".

Lokakarya ini dilakukan oleh para kreator wanita dari Snapchat Lens Network yaitu Danielle Grace untuk wilayah Indonesia dan Singapura dan Yong Nurain Sofia Binti Khairulhiddard untuk wilayah Malaysia.

Director of Market Development South East Asia (SEA) di Snap, Anubhav Nayyar, pendekatan Snap terhadap AR berakar pada storytelling dan kreativitas sebagai titik awal untuk memperkenalkan teknologi baru ini kepada khalayak luas. Selama ini, Snap telah mengembangkan AR, tidak hanya untuk hiburan semata, namun juga untuk berbagai penggunaan seperti pendidikan, hingga perdagangan.

“Kami berharap, Lensathon bertema International Women’s Day dapat menginspirasi dan meningkatkan keterampilan wanita di seluruh wilayah untuk menghidupkan kreativitas dan semangat mereka,” ujar Nayyar.

Snapchat juga telah mengadakan beberapa lokakarya Lens Studio di penjuru Asia Tenggara untuk membantu siswa dan remaja menciptakan pengalaman bersama dan mengekspresikan ide-ide mereka dengan cara yang menarik. Pada 2021, lebih dari 11 ribu siswa dilatih melalui lokakarya Lens Studio untuk mengajarkan AR kepada siswa dari berbagai sekolah dan perguruan tinggi di seluruh Asia Tenggara. Snap juga memanfaatkan kekuatan AR dengan meluncurkan serangkaian lensa AR khusus #BreakTheBias dan hyperlocal geofilters untuk merayakan International Women’s Day di tahun ini. 

Inklusivitas Gender di Ranah Teknologi Muslim

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Muslim Pro (@muslimproofficial)

Hari Perempuan Internasional merupakan momen istimewa untuk mengingatkan dunia tentang kesenjangan gender dan bias gender, terutama terhadap perempuan. Di tahun ini, Hari Perempuan Internasional menyerukan untuk mematahkan bias terhadap perempuan di ranah teknologi. 

Tema #BreakTheBias pun mengajak dunia untuk tidak hanya mengenali perempuan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari lanskap teknologi global yang terus berkembang, tetapi juga membantu mengatasi masalah-masalah seperti budaya di lingkungan kerja, ketidaksetaraan dalam hal upah dan kesempatan, serta kurangnya inklusivitas gender.

Fara Abdullah selaku Managing Director Bitsmedia, berbagi pengalamannya bekerja di ranah teknologi Muslim. Salah satunya, mengenai apa yang perlu dilakukan untuk mendorong lebih banyak perempuan Muslim bertalenta untuk mematahkan bias dari bekerja di bidang teknologi.

Bitsmedia adalah penerbit dari Muslim Pro, sebuah aplikasi gaya hidup Muslim yang diluncurkan pada 2010. Memiliki kantor pusat di Singapura, Bitsmedia adalah pelopor dalam pengembangan aplikasi yang saat ini telah menjadi rumah digital bagi komunitas Muslim global.

Muslim Pro, yang telah diunduh lebih dari 120 juta kali sejak diluncurkan, saat ini memiliki beragam fitur termasuk jadwal sholat harian, pelacak puasa, pencari kiblat (menunjukkan ke arah Mekah), fitur membaca Al-Qur'an sampai khatam, serta berbagai artikel gaya hidup dan konten video untuk Muslim.

Menurut Fara, menjadi pemimpin perempuan di ranah teknologi, memiliki kondisi yang lebih rumit. “Bitsmedia berkomitmen untuk mengatasi berbagai hambatan yang membuat perempuan Muslim di bidang teknologi sulit untuk maju,” ujarnya. 

Saat ini, Bitsmedia mempekerjakan lebih dari 60 orang staf, yang 48 persen di antaranya adalah perempuan. Hal ini, membuatnya berada di atas rata-rata global keterwakilan perempuan di perusahaan teknologi besar secara keseluruhan, yaitu sebesar 33 persen.

“Jumlah staf perempuan di tim kami merupakan sesuatu yang sangat kami banggakan. Kami selalu berusaha agar jumlah tersebut bisa meningkat, karena kami tahu ada banyak perempuan Muslim di luar sana yang andal di bidang teknologi. Tetapi tidak memiliki akses ke berbagai kesempatan yang tersedia,” katanya.

Aplikasi Muslim Pro saat ini, menawarkan berbagai variasi konten gaya hidup untuk Muslim. Pengguna setia aplikasi ini di Indonesia pun ternyata menyukai hiburan. 

Hal ini merupakan pertanda bahwa ada kebutuhan konten gaya hidup Muslim yang lebih banyak dan perlunya penggunaan teknologi sebagai pengaktif untuk mendukung hal ini. Bitsmedia ingin meningkatkan pengalaman pengguna lebih jauh dengan menyediakan konten yang lebih menarik dan interaktif di aplikasi Muslim Pro, misalnya lebih banyak video dan artikel yang dikurasi untuk komunitas. 

Bitsmedia juga baru-baru ini berinvestasi lebih banyak ke konten yang memperkaya wawasan komunitas. Keputusan ini didasarkan pada pengamatan bahwa Muslim tetap kurang terwakili di media dan hiburan, membuat mereka sering digambarkan dengan stereotip negatif.

 
Bitsmedia berkomitmen untuk mengatasi berbagai hambatan yang membuat perempuan Muslim di bidang teknologi sulit untuk maju.
FARA ABDULLAH, Managing Director Bitsmedia,
 
 

Ruang Kebangkitan Ekonomi

Teknologi digital di masa pandemi, memberikan kesempatan bagi banyak orang untuk dimanfaatkan sebagai ruang melakukan beragam kegiatan ekonomi. Data yang dimiliki Tokopedia menunjukkan, jumlah perempuan pelaku UMKM di Tokopedia meningkat 2,5 kali lipat di 2021 dibandingkan 2020.

“Tokopedia juga melihat beberapa kota di Indonesia mengalami peningkatan paling tinggi dalam hal jumlah perempuan pegiat usaha lokal selama 2021. Ada Pekanbaru, Palembang, Pekalongan, Denpasar dan Balikpapan,” ujar Head of Product (Campaign) Tokopedia, Helena, dalam //virtual briefing// yang digelar, Rabu (8/3).

Menurutnya, hal ini didorong oleh banyaknya inisiatif Tokopedia bersama pegiat usaha lokal, termasuk perempuan pegiat UMKM. Studio Dapur adalah contoh UMKM Bandung dengan omzet puluhan juta di Tokopedia, besutan perempuan pegiat usaha, Mega Puspita dan beberapa rekannya.

Mereka memberdayakan pengrajin anyaman bambu dengan berbagai latar belakang di desa Padakembang, Singaparna, Jawa Barat. Para pengrajin ini memproduksi produk anyaman bambu ramah lingkungan, seperti tudung saji, baki, alas gelas dan piring, keranjang dan lain-lain.

“Kami juga rutin mengedukasi para pengrajin bambu dan warga setempat terkait pembuatan kerajinan bambu berkualitas agar bisa dijadikan mata pencaharian warga sekaligus menjaga kelestarian desa,” jelas Mega dalam kesempatan yang sama.

Selain itu, ada pula Noesa yang merupakan UMKM yang digawangi oleh perempuan dan memberdayakan pengrajin lokal. Annisa Hendrato dan Cendy Mirnaz selama ini menggandeng komunitas perempuan penenun dan penjahit di Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk menghasilkan produk tenun ikat Flores dalam bentuk dompet, gelang, dan tali kamera.

“Selama pandemi, Tokopedia menyumbang lebih dari 60 persen terhadap penjualan keseluruhan Noesa. Hal ini turut menjaga produktivitas perempuan pengrajin di NTT,” ujar Annisa.

Tokopedia juga terus mengasah keterampilan digital perempuan, misalnya lewat Tokopedia Bersama (Beraksi untuk Sesama), yang mengusung pemberdayaan perempuan sebagai salah satu pilarnya. Ada pula Tokopedia Bersama yang menghadirkan program Tokopedia Migrant-CARE yang membantu perempuan purna migran menciptakan peluang bisnis di dunia daring. 

 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat