Pemain Manchester City Jack Grealish merayakan kemenangan setelah mencetak gol dalam sebuah pertandingan. | AP Photo/Jon Super

Olahraga

Derbi Manchester, Ancaman Iblis Merah di Etihad

Manchester City dan Manchester united sama-sama sedang inkonsisten dalam lima pertandingan terakhir.

MANCHESTER -- Derbi Manchester merupakan salah satu pertandingan Liga Primer Inggris yang paling dinanti oleh pencinta sepak bola. Dua klub dengan sejarah rivalitas yang panjang itu akan kembali saling bentrok pada Ahad (6/3).

Kedua tim sama-sama sedang memperjuangkan tiga poin penting di liga. Manchester City butuh kemenangan untuk tetap berada di atas Liverpool. Sementara itu, Manchester United (MU) memerlukan tiga poin supaya bisa menjaga asa finis di posisi empat besar dan lolos ke Liga Champions musim depan.

Kedua tim juga sama-sama sedang inkonsisten dalam lima pertandingan terakhir. Man City tiga kali menang, sekali kalah, dan sekali imbang dalam lima pertandingan terakhir.

Sementara itu, Man United, meski tak terkalahkan dalam lima pertandingan terakhir, hanya dua kali menang dan sisanya berakhir imbang. Terlepas dari itu semua, the Citizens masih di atas angin jika melihat jarak poin, dengan keunggulan 19 poin dari skuad Iblis Merah.

Karena itu, pertandingan di Stadion Etihad kali ini bukan tidak bicara soal perebutan tiga poin. Gengsi antara dua klub asal Manchester juga selalu menjadi warna tersendiri dalam laga derbi ini.

Memang, sejak musim 2011/2012 atau sejak Sir Alex Ferguson pensiun dari MU, Man City mendominasi derbi Manchester. Dalam 21 pertemuan terakhir, tim yang berseragam biru langit itu memiliki persentase kemenangan 52 persen dengan 11 kali menang. MU hanya tujuh kali menang dan tiga laga sisanya berakhir imbang. Bahkan, sejak dilatih Pep Guardiola, penguasaan bola Man City memiliki persentase 65 persen dalam 11 pertandingan.

Namun, perlu dicatat, MU tampil dominan atas Man City dalam lima pertandingan terakhir. Skuad asuhan Ralf Rangnick itu tiga kali menang, sekali imbang, dan sekali kalah. Man United pun sedang berburu kemenangan keempat secara beruntun di Etihad Stadium. Bahkan, MU telah memenangkan lima dari tujuh pertandingan terakhir di Etihad.

Dalam pertemuan terakhir kedua tim di Etihad, MU unggul 2-0. Namun, Man City langsung membalas dengan kemenangan di Old Trafford lewat skor yang sama. Selain itu, Cristiano Ronaldo dkk hanya sekali kalah dalam 20 laga terakhir, tidak termasuk adu penalti di semua kompetisi.

Karena itu, laga ini menjadi pertandingan paling sulit diprediksi. Sebab, meski sedang kesulitan di liga maupun kompetisi lain, MU akan selalu punya motivasi tersendiri jika berhadapan dengan skuad asuhan Pep Guardiola tersebut.

''Ini adalah salah satu pertandingan di mana kami tahu apa arti pentingnya untuk kota, untuk fan, dan diri kami sendiri. Ini laga yang kami ingin menangkan bagaimanapun caranya,'' kata gelandang MU Bruno Fernandes, dikutip dari laman resmi klub.

Namun, Guardiola punya segudang amunisi penyerang yang siap menjebol gawang David de Gea. Salah satu penyerang yang sedang bersinar adalah Riyad Mahrez. Mantan pemain Leicester City itu telah terlibat dalam sembilan gol di delapan penampilan terakhirnya untuk Man City, yaitu dengan mencetak enam gol dan tiga assist.

Terbaru, Mahrez menjadi pahlawan kemenangan Man City atas Peterborough di Piala FA. ''Riyad selalu memiliki kualitas di sepertiga akhir (pertahanan lawan). Dia yang terbaik. Dia mencetak gol fantastis. Sangat bangga dengan permainan yang dia mainkan,'' ujar Guardiola.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat