Erick Thohir berjabat memberi salam kepada KH Masykuri Toyib | Erdy Nasrul

Khazanah

Erick Thohir: Pesantren Berperan Kembangkan Ekonomi Umat

Erick Thohir menjelaskan, besarnya potensi ekonomi pesantren dapat lebih dikembangkan agar mampu berdaya dan mandiri secara ekonomi.

JAKARTA -- Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan pondok pesantren berpotensi memberikan peran ekonomi strategis bagi kemaslahatan umat. "Pondok pesantren berpotensi memberikan peran sosial dan ekonomi yang strategis bagi kemaslahatan umat," ujar Erick Thohir seperti dikutip dari akun resmi Instagram-nya @erickthohir di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Menurut dia, untuk mewujudkan Indonesia Maju 2045 dibutuhkan banyak tenaga ahli baru yang memiliki kompetensi yang relevan dengan perkembangan zaman. Peran pesantren sangat penting sekali untuk menciptakan santri-santri intelektual yang adaptif.

"Dengan santri yang terlibat aktif dalam perputaran roda ekonomi pesantren, sehingga pondok pesantren bisa berkembang, sejahtera, dan mengantisipasi perkembangan zaman, Insya Allah, saya percaya cita-cita untuk menjadikan pesantren sebagai mercusuar peradaban bisa terwujud," kata ErickThohir.

Sebelumnya Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan pondok pesantren dan ekonomi syariah mempunyai potensi yang sangat besar untuk mendongkrak kemajuan ekonomi nasional.

Menurut Menteri BUMN tercatat pada triwulan pertama tahun ini Indonesia memiliki 31.385 pondok pesantren dengan jumlah santri mencapai 4,29 juta orang. Potensi ini juga menjadi kekuatan ekonomi syariah Indonesia yang menempati peringkat empat dunia, dengan skor indikator ekonomi Islam global sebesar 91,2 dengan sektor-sektor unggulan meliputi makanan halal, keuangan, pariwisata, busana muslim, kosmetik hingga media dan hiburan.

Besarnya potensi tersebut masih bisa dikembangkan secara maksimal agar pesantren mampu berdaya dan mandiri secara ekonomi. Apalagi pondok pesantren kini tidak lagi hanya menjadi lembaga pendidikan yang berlandaskan ke-Islam-an, tetapi penggerak kegiatan kewirausahaan dan pusat ekonomi bagi lingkungannya.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Erick Thohir (erickthohir)

Pandemi tak menyurutkan semangat santri belajar

Ketua Yayasan Indonesia Mengaji Komjen Pol (Purn) DR. (HC) H. Syafruddin, M.Si mengunjungi Pondok Pesantren Darunnajah Jakarta, 10/2. Haji Syafruddin disambut oleh Pimpinan Pondok Pesantren Darunnajah KH. Dr. Sofwan Manaf dan pimpinan lainnya. Haji Syafruddin didampingi oleh Wakil Sekjen DMI H. Anizar Masyhadi, Ketua Program DMI H. Buyung Wijaya dan Andi Gasli.

Dalam sambutannya Kiai Sofwan Manaf mengapresiasi dan senang dengan kunjungan haji Syafruddin. Kiai Sofwan menjelaskan pesantren Darunnajah adalah pesantren wakaf dengan 20 cabang yang santrinya berjumlah lebih dari 13 ribu. Selain pesantren, Darunnajah juga memiliki 3 perguruan tinggi dan tanah wakaf mencapai lebih dari 900 hektar.

Haji Syafruddin menyampaikan bahwa dengan adanya Pandemi tidak mensurutkan semangat dalam belajar dan menuntut ilmu. Syafruddin menjelaskan bahwa peradaban Islam pernah berjaya dengan imperiumnya dimulai setelah meninggalnya Rosulullah; Khulafa Ar-Rosyidin, bahkan tokoh2 dunia saat itu dikuasi oleh mayoritas umat Islam. Kekuasan Islam saat itu sampai kepada Eropa.

Syafruddin mendorong kepada para santri dan santriwati untuk mempersiapkan diri dalam pergulatan global dimasa depan. Indonesia menurutnya akan mengalami bonus demografi pada tahun 2030, dimana tatanan kehidupan di Indonesia akan dipegang oleh kalangan muda dibawah 40 tahun.

Syafruddin berharap kelak lulusan2 pondok pesantren akan menyebar dan menjadi penentu masa depan bangsa Indonesia. Pesantren harus melahirkan para cendekiawan Islam, melahirkan pakar kedokteran, ahli pertanian, ahli strategi dlsbnya, imbuhnya.

Haji Syafruddin menjelaskan bahwa Insya Allah dunia akan kembali kepada siklusnya, dimana Islam akan menjadi lokomotif memimpin dunia ini. Saat ini geliat dan ghiroh para orsng tua mensekolahkan anak-anaknya di pesantren trennya meningkat, ini membuktikan adanya kepercayaan yang tinggi terhadap pola pendidikan Islam di Indonesia; Pesantren.

"Saya berharap para santri membaca buku, bacaan kalian akan menjadi referensi yang kuat, yang kemudian hari akan menjadi sangat penting dalam kehidupan", tegasnya.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat