Ratu Elizabeth II | AP/Buckingham Palace

Internasional

70 Tahun Bertakhta, Elizabeth Tuliskan Harapan dalam Surat

Tak banyak penguasa yang masa bertakhtanya melebihi Ratu Elizabeth

LONDON -- Ratu Inggris Elizabeth menginginkan istri Pangeran Charles (73 tahun), Camilla (74), untuk diangkat sebagai Queen Consort atau permaisuri jika nantinya Charles dilantik sebagai raja. Keinginan itu diungkapkan Elizabeth pada Sabtu dalam sepucuk surat yang ia tulis untuk menandai 70 tahun dirinya bertakhta.

"(Ini) adalah harapan tulus saya bahwa, ketika saatnya tiba, Camilla akan dikenal sebagai permaisuri saat dia melanjutkan pengabdiannya yang setia," kata Elizabeth.

Pernyataan tersebut akan memperkuat posisi Camilla di jantung keluarga kerajaan setelah dia sempat dihakimi sebagai "orang luar". Soal peringatan 70 tahun bertakhta, Elizabeth mengatakan momen itu menjadi kesempatan untuk merenungkan kesetiaan dan kasih sayang yang ditunjukkan kepadanya oleh publik Inggris.

Dia berharap Charles dan Camilla akan menerima dukungan yang sama. Charles dan Camilla, kekasih lama, menikah pada 2005 dalam sebuah upacara sipil di Windsor. Kantor kediaman pasangan tersebut, Clarence House, mengatakan Charles dan Camilla merasa "tersentuh dan merasa terhormat dengan kata-kata yang diungkapkan oleh Yang Mulia". Langkah Elizabeth mencerminkan perkembangan bahwa status Camilla sebagai seorang bangsawan semakin diterima.

Tabloid-tabloid tidak lagi mencerca Camilla seperti yang mereka lakukan pada dekade setelah kematian istri pertama Charles, Putri Diana Spencer, pada 1997. Camilla, yang gelarnya saat ini adalah Duchess of Cornwall, sekarang secara teratur bersama Charles mewakili keluarga kerajaan dalam menjalankan tugas resmi.

Sepanjang sejarah Inggris, istri seorang raja biasanya diberi gelar Queen of Consort. Namun pada saat mereka menikah, keputusan resmi dikeluarkan bahwa Camilla akan menggunakan gelar yang lebih rendah yaitu Princess of Consort jika Charles menjadi raja.

Berbagai pameran

Ratu Elizabeth II menandai 70 tahun takhta Inggris pada Ahad (6/2). Meski menjadi tonggak sejarah yang tidak pernah dicapai oleh pendahulunya selama 1.000 tahun terakhir, dia tidak akan merayakannya.

Perempuan berusia 95 tahun ini akan menandai 'Hari Aksesi' secara pribadi seperti biasa, tidak melihatnya sebagai sesuatu untuk dirayakan. Namun, Kerajaan Inggris akan mengadakan empat hari acara nasional untuk menandai Platinum Jubilee pada Juni.

"Meskipun ini adalah momen untuk perayaan nasional, itu akan menjadi hari dengan perasaan campur aduk bagi Yang Mulia karena hari itu juga menandai 70 tahun sejak kematian ayah tercintanya George VI (1895-1952)," ujar Perdana Menteri Boris Johnson.

Elizabeth II menjadi ratu Inggris dan lebih dari selusin kerajaan lainnya termasuk Kanada, Australia, dan Selandia Baru setelah kematian ayahnya Raja George VI pada 6 Februari 1952. Momen ini terjadi saat dia berada di Kenya untuk tur internasional. Berita itu disampaikan kepadanya oleh suaminya Pangeran Philip, yang meninggal tahun lalu dalam usia 99 tahun setelah lebih dari tujuh dekade di sisinya.

Sosok Ratu Elizabeth II terus menjalankan tugas resmi hingga usia 90-an, tetapi jarang terlihat di depan umum sejak menghabiskan malam di rumah sakit Oktober tahun lalu. Dia mengidap penyakit yang belum diketahui dan kemudian diinstruksikan oleh dokter untuk beristirahat.

photo
Foto Pangeran Philip (1921-2021) bersama istrinya Ratu Elizabeth II (90 tahun/tengah) dan anak-anak, sebelum pandemi Covid-19 - (POOL / EPA FILE/EPA-EFE/TIM GRAHAM)

Tapi, Istana Buckingham pada Jumat (4/2), merilis rekaman menunjukkan barang-barang yang dilihat dari pesta kerajaan sebelumnya, seperti kipas yang diberikan kepada nenek buyutnya Ratu Victoria (1837-1901) untuk menandai tahun ke-50 takhta pada 1887. Benda ini ditandatangani oleh keluarga, teman, dan politisi.

Meski menempatkan sejarah baru, Elizabeth II justru tidak ditakdirkan untuk menjadi raja pada saat kelahirannya. Dia menjadi ratu karena pamannya Edward VIII (1894-1972) turun takhta untuk hidup bersama janda asal Amerika Serikat, Wallis Simpson (1896-1986).

Tapi pada 2015, Elizabeth II mengambil alih Victoria sebagai penguasa terlama di Inggris dalam garis yang menelusuri asal-usulnya kembali ke Raja Norman William I (1028-1087) dan penaklukannya pada 1066 atas Inggris. "Tidak dapat dihindari bahwa umur panjang dapat melewati banyak tonggak sejarah, saya sendiri tidak terkecuali," kata Elizabeth pada 2015 menyatakan rekor itu bukan yang pernah dicita-citakan.

Ratu pun telah menjadi sosok yang menjulang tinggi di Inggris selama tujuh dekade. Selama waktu itu dia telah mengawasi perubahan sosial, ekonomi dan politik yang besar, termasuk perkembangan Kerajaan Inggris.

Ketika naik takhta, Josef Stalin (1878-1953), Mao Zedong (1893-1976), dan Harry Truman (1884-1972) masing-masing menjalankan Uni Soviet, Cina, dan Amerika Serikat, sementara Winston Churchill (1874-1965) adalah perdana menteri Inggris. Termasuk Churchill, dia telah dilayani oleh 14 perdana menteri. Selama masa pemerintahannya, ada 14 presiden AS, yang semuanya dia temui kecuali Lyndon Johnson (1908-1973).

photo
Ratu Elizabeth II didampingi suaminya Pangeran Philip (1921-2021) - (ap/Fiona Hanson/PA)

Penguasa Thailand Raja Bhumibol Adulyadej (1927-2016) berada di takhta selama 70 tahun hingga ajal menjemput. Pria berjulukan Rama IX ini digantikan putranya, Maha Vajiralongkorn yang kini menjadi raja. Masa Ratu Elizabeth bertakhta akan melampaui Raja Bhumibol.  

Hanya segelintir raja yang pernah dianggap memerintah lebih lama dari Elizabeth. Raja Louis XIV dari Prancis (1638-1715), yang membangun istana Versailles, dianggap memegang rekor negara berdaulat. Dia memerintah selama 72 tahun, sementara Sobhuza II (1899-1982) adalah raja Swaziland selama hampir 83 tahun hingga kematiannya pada 1982. 

photo
Pangeran Charles yang bergelar Prince of Wales, putra mahkota Kerajaan Inggris. - (AP/Paul Edwards/The Sun Pool)

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat