Sejumlah calon jamaah umrah berjalan di Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Sabtu (8/1/2022). Kementerian Agama melepas sebanyak 419 orang untuk melaksanakan ibadah umrah dan menjadi pertama kali setelah beberapa tahun tera | ANTARA FOTO/Fauzan/aww.

Khazanah

Saudi Puji Jamaah Umrah RI

PPIU berharap beberapa bandara di daerah dibuka untuk umrah.

JAKARTA – Pemerintah Arab Saudi mengapresiasi kedisiplinan jamaah Indonesia saat menunaikan ibadah umrah di Tanah Suci. Apresiasi itu disampaikan oleh Kedutaan Besar Arab Saudi di Jakarta dan Kementerian Haji Arab Saudi.

"Alhamdulillah, hasil dari komunikasi Kementerian Agama (Kemenag) dengan Menteri Haji Arab Saudi, bahwa update di Arab Saudi, tidak ada jamaah umrah yang bermasalah dokumennya," ujar Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag Hilman Latief melalui keterangan tertulis, Jumat (4/2).

Menurut Hilman, komunikasi dengan pihak Arab Saudi terus dijalin. Dia menyebut koordinasi sangat penting karena merupakan acuan utama komitmen Kemenag dengan Pemerintah Arab Saudi untuk menyelenggarakan ibadah umrah sesuai prosedur yang berlaku. "Dokumen jamaah umrah, alhamdulillah, aman semua dan mereka dapat menjalankan ibadah umrah sesuai prosedur," kata Hilman.

Kemenag, lanjut Hilman, berkomitmen untuk terus memupuk kepercayaan ini. Pihaknya akan mengawal agar jamaah umrah Indonesia tetap bisa disiplin dan memenuhi persyaratan yang berlaku.

photo
Sejumlah calon jamaah umrah mengantre untuk pemeriksaan dokumen di Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Sabtu (8/1). Sebanyak 419 orang berangkat melaksanakan ibadah umrah setelah beberapa tahun terakhir Indonesia tidak mengirimkan jamaah akibat pandemi Covid-19. Republika/Putra M. Akbar - (Republika)

Sementara itu, seiring dibukanya Bandara Ngurah Rai, Bali, untuk pelaku perjalanan luar negeri (PPLN), kalangan penyelenggara perjalanan ibadah umrah (PPIU) berharap agar pemberangkatan dan kepulangan jamaah umrah tidak hanya di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang.

Anggota Kesatuan Tour Travel Haji Umrah Republik Indonesia (Kesthuri), Eko Kusumawan, mengatakan, dibukanya beberapa bandara dan embarkasi di luar ibu kota dapat mengurangi penumpukan jamaah saat keberangkatan dan kepulangan.  

“Penambahan embarkasi keberangkatan diperlukan untuk memudahkan, menjaga stamina jamaah, efisiensi waktu maupun biaya. Kontrol bisa melalui Siskopatuh yang sudah menjadi sistem Kemenag,” kata Eko saat dihubungi Republika, Jumat (4/2).

“Embarkasi yang perlu dibuka antara lain Medan, Padang, Makassar, Surabaya, Solo, Jakarta. Mereka bisa menjadi prioritas karena antusiasme jamaah yang begitu besar,” ujarnya lagi.  

Ketua Umum Sarikat Penyelenggara Umrah Haji Indonesia (Sapuhi) Syam Resfiadi juga menyarankan hal serupa. Menurut dia, pembukaan bandara dan embarkasi di luar Jakarta memang telah lama dinantikan oleh kalangan PPIU.

Pembukaan itu, kata dia, akan mempermudah anggota penyelenggara haji dan umrah (PHU) daerah memberangkatkan jamaah mereka. Syam juga memberikan beberapa rekomendasi bandara dan embarkasi yang perlu dibuka untuk memudahkan akses perjalanan umrah bagi jamaah di luar Jabodetabek. Bandara dan embarkasi yang perlu dibuka, menurut dia, adalah Surabaya, Solo, Makassar, dan Medan.

Selain mempermudah perjalanan jamaah umrah, dibukanya bandara dan embarkasi di luar Jakarta, kata Syam, juga dapat memecah kepadatan di Bandara Soekarno-Hatta yang selama ini menjadi satu-satunya pintu keberangkatan dan kepulangan jamaah umrah. "Kepadatan pusat-pusat karantina di Jakarta juga dapat diminimalkan dengan membuka sejumlah bandara dan embarkasi di luar Jakarta," ujar Syam.

Sementara itu, Kepala Bidang Umrah Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (Amphuri) Zaky Zakaria Anshary mengatakan, saat evaluasi bersama Kemenag beberapa hari lalu, semua asosiasi PPIU mengusulkan dibukanya bandara lain untuk pemberangkatan dan kepulangan jamaah umrah.

Usulan tersebut ditujukan untuk mengurangi penumpukan pemberangkatan maupun kepulangan jamaah umrah. Saat ini, rata-rata pemberangkatan jamaah umrah mencapai 500 orang per hari. Jumlah itu setara dengan seperempat PPLN yang masuk ke Indonesia setiap harinya. 

Positif Covid-19

Kementerian Kesehatan melaporkan sebanyak 87 jamaah umroh Indonesia pada pemberangkatan 8 Januari 2022 terkonfirmasi positif Covid-19. "Benar, ada 87 jamaah yang positif Covid-19. Saat ini ada sepuluh orang yang probable omikron," kata Juru Bicara Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi yang dikonfirmasi di Jakarta, Jumat sore.

Sepuluh jamaah yang diduga terpapar omikron itu sedang dalam proses pemeriksaan sampel di laboratorium genom sekuensing untuk memastikan varian Covid-19 yang bersarang dalam tubuh. Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik Ditjen P2P Kemenkes itu mengatakan jumlah jamaah umroh yang diberangkatkan dari Tanah Air berjumlah 414 orang.

Selain yang terkonfirmasi positif Covid-19 dan probable Omikron, kata Nadia, mayoritas jamaah umroh perdana selama pandemi Covid-19 itu dinyatakan sehat.

Seperti diketahui, Kementerian Agama memberangkatkan 414 jamaah umrah perdana ke Arab Saudi pada 8 Januari 2022.Pemberangkatan jamaah umrah perdana merupakan penantian panjang karena harus tertunda akibat pandemi Covid-19. Seluruh jamaah yang diberangkatkan telah mengikuti prosedur kebijakan satu pintu (OGP).

Ketentuan OGP dibuat berdasarkan kesepakatan antarnegara untuk mendorong kepatuhan terhadap protokol kesehatan baik di Indonesia dan Arab Saudi sehingga dapat dipantau dengan baik.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat