Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi (tengah) bersama Vice President Director PT Metropolitan Kentjana Tbk. Jeffri Sandra Tanudjaja (kiri) mendengarkan penjelasan mengenai layanan digital ketika peresmian cabang edu-branch Pondok Indah Mal 1, Jak | Prayogi/Republika.

Ekonomi

Laba Bersih Bank Mandiri Naik Drastis

Segmen korporasi masih menjadi motor penggerak pertumbuhan kredit Bank Mandiri.

JAKARTA  — PT Bank Mandiri (Persero) Tbk meraih laba bersih sebesar Rp 28,03 triliun sepanjang 2021. Realisasi laba bersih tersebut naik drastis 66,8 persen dibandingkan sepanjang tahun 2020 yang mencapai Rp 17,11 triliun. 

Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi mengatakan, capaian kinerja yang signifikan tersebut selaras pemulihan ekonomi secara nasional yang didukung kebijakan pemerintah lintas sektoral serta penanganan Covid-19 yang efektif menggairahkan roda perekonomian di dalam negeri.

"Sepanjang 2021, Bank Mandiri telah secara aktif mengimplementasikan transformasi digital untuk mencapai strategi jangka panjang dan menghasilkan pertumbuhan bisnis berkelanjutan,” kata Darmawan saat konferensi pers kinerja Bank Mandiri 2021 di Jakarta, Kamis (27/1).

Menurut Darmawan, pertumbuhan laba bersih Bank Mandiri ditopang dari optimalisasi fungsi intermediasi perseroan yang sejalan pertumbuhan ekonomi yang positif. Tercatat hingga akhir 2021 laju kredit perseroan secara konsolidasi mampu tumbuh positif sebesar 8,86 persen secara menjadi Rp 1.050,16 triliun atau lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan kredit Industri sebesar 5,2 persen.

Jika diperinci berdasarkan segmennya, kredit korporasi masih menjadi salah satu motor penggerak pertumbuhan dengan realisasi sebesar Rp 370 triliun atau tumbuh delapan persen secara konsolidasi. Kemudian, kredit komersial mencatat pertumbuhan tertinggi sebesar 9,7 persen menjadi sebesar Rp 174 triliun. 

"Dalam menjaga momentum pertumbuhan ekonomi, Bank Mandiri berkomitmen mendorong kebangkitan ekonomi sektor-sektor potensial pada masing-masing wilayah termasuk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM),” ujar Darmawan. 

Darmawan menyebutkan, penyaluran kredit UMKM sebesar 15 persen secara tahunan dengan nilai realisasi Rp 103,5 triliun sepanjang 2021. Pertumbuhan pada sisi kredit UMKM juga didukung upaya pemerintah dan regulator lewat optimalisasi penyaluran kredit usaha rakyat (KUR). 

Hasilnya, realisasi penyaluran KUR Bank Mandiri berhasil memenuhi target yang dipatok oleh pemerintah pada 2021 sebesar Rp 35 triliun kepada lebih dari 371 ribu debitur. Sejalan dengan mandat pemerintah, penyaluran KUR Bank Mandiri utamanya disalurkan ke sektor produktif, seperti pertanian sebesar Rp 9,93 triliun serta industri pengolahan dan lainnya sebesar Rp 6,88 triliun.

Pertumbuhan tersebut juga diimbangi dengan kualitas aset yang mengalami perbaikan secara bank only. Per akhir 2021, rasio kredit bermasalah (NPL) Bank Mandiri berhasil menurun sebesar 48 bps secara tahunan ke level 2,81 persen. Meski NPL relatif menurun, Bank Mandiri tetap melakukan peningkatan rasio pencadangan atau coverage ratio sebesar 2.662 bps secara tahunan menjadi 261,5 persen.



Restrukturisasi kredit terdampak Covid-19 juga terus menunjukkan tren yang melandai seiring dengan momentum pertumbuhan ekonomi. Sampai dengan akhir Desember 2021 total restrukturisasi kredit terdampak Covid-19 (bank only) di Bank Mandiri, yaitu sebesar Rp 69,7 triliun, posisi ini menurun dibandingkan kondisi akhir 2020 yang mencapai Rp 93,3 triliun.

Darmawan menyebutkan, dana pihak ketiga (DPK) Bank Mandiri juga tumbuh pada 2021, yakni sebesar 12,8 persen (yoy) secara konsolidasi menjadi Rp 1.291,18 triliun, lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan DPK Industri sebesar 12,2 persen (yoy).

Darmawan menambahkan, pertumbuhan DPK tersebut utamanya ditopang oleh peningkatan dana murah (CASA) secara konsolidasi sebesar 19,8 persen (yoy) yang turut berkontribusi menjaga biaya dana atau cost of fund pada angka 1,71 persen secara konsolidasi. Sehingga, rasio CASA Bank Mandiri (konsolidasi) meningkat sebesar 407 basis poin (bps) secara tahunan menjadi 69,7 persen.

Direktur Treasury & International Banking Bank Mandiri Panji Irawan mengatakan, sepanjang 2021 kinerja perseroan tidak terlepas dari peran teknologi. Bank Mandiri menciptakan solusi perbankan digital lewat Super App Livin' by Mandiri dan Wholesale Digital Super Platform Kopra by Mandiri.

Panji mengatakan, akselerasi kedua layanan digital perseroan ini telah mencetak sejumlah pencapaian sepanjang 2021. Sejak diluncurkan pada Oktober 2021 lalu, aplikasi Livin' by Mandiri telah diunduh sebanyak lebih dari 7,5 juta kali dengan total pengguna menembus 10 juta nasabah dan melayani lebih dari 1,5 miliar transaksi dengan nilai transaksi sebesar Rp 1.630 triliun. 

Sedangkan, Platform Digital Kopra by Mandiri mencatatkan transaksi wholesale channel sebesar Rp 13.500 triliun dan mampu melayani transaksi trade finance sebesar Rp 553 triliun serta bank guarantee mencapai Rp 94,3 triliun hingga akhir 2021.

Bank Mandiri optimistis kinerja industri perbankan domestik akan membaik seiring semakin meningkatnya pertumbuhan ekonomi pada 2022 dibandingkan dua tahun sebelumnya yang terkontraksi akibat pandemi Covid-19

"Untuk 2022 saya yakin masih melanjutkan 2021 di mana 2021 lebih baik dari 2020 dan kita meyakini 2022 economic growth juga lebih tinggi dibandingkan 2021, berarti outlook di perbankan juga sangat optimistis. Untuk pertumbuhan dari sisi kredit, DPK, juga dari sisi transaksi, itu kita sangat meyakini 2022 pasti lebih optimistis," kata Panji.

Bank Mandiri memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2022 akan jauh membaik mencapai 5,17 persen. Angka tersebut lebih baik jika dibandingkan prediksi pertumbuhan pada 2021 sebesar 3,69 persen.

Sementara itu, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memproyeksikan pada 2022 akan lebih baik dengan kredit perbankan akan meningkat pada kisaran 7,5 persen plus minus 1 persen dan DPK tumbuh pada rentang 10 persen plus minus 1 persen.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat