Pelajar menjalani tes usap antigen di MI Cikapayang, Jalan Gagak, Cibeunying Kaler, Kota Bandung, Kamis (27/1/2022). | REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA

Nasional

Penutupan Pembelajaran Tatap Muka 100 Persen Kian Meluas

Sekolah di zona merah Covid-19 diminta kembali gelar pembelajaran jarak jauh.

JAKARTA – Penutupan sekolah akibat siswa atau tenaga pendidik yang positif Covid-19 tidak hanya terjadi di Jabodetabek. Sejumlah sekolah di Bandung dan Solo juga mengalami penutupan setelah memberlakukan pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen di tengah kenaikan kasus Covid-19.

Di Bandung, tiga orang siswa sekolah yang mengikuti PTM positif Covid-19 usai menjalani rapid tes antigen acak yang diselenggarakan Dinas Kesehatan (Dinkes). Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung dr Ahyani Raksanagara mengatakan hingga Rabu (26/1) jumlah sekolah yang dilakukan rapid tes antigen sebanyak 27 sekolah dari target 60 sekolah. Total sampel yang telah dites sebanyak 1.138 orang siswa dan guru.

"Siswa 1.016 dan guru 122 dites, hasil positif tiga orang atau 0,26 persen dan negatif 1.135 orang atau 99,74 persen," ujarnya, Kamis (27/1).

PTM di salah satu sekolah lalu dihentikan. "Ada dua sekolah karena satu di bawah 5 persen dan satu enam persen, yang enam persen sekolah ditutup 15 hari itu SD," ujar Pelaksana tugas (Plt) Wali Kota Bandung Yana Mulyana. Sedangkan satu sekolah lagi tetap menggelar PTM dengan kapasitas 75 persen.

photo
Pelajar menjalani tes usap antigen di MI Cikapayang, Jalan Gagak, Cibeunying Kaler, Kota Bandung, Kamis (27/1/2022). Pemerintah Kota Bandung melalui Dinas Kesehatan Kota Bandung menyatakan, hingga Rabu (26/1/2022) telah melakukan tes usap antigen secara acak bagi pelajar di 27 sekolah dari target 60 sekolah dengan sampel 1.016 pelajar dan 122 tenaga pendidik. Foto: Republika/Abdan Syakura - (REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA)

Sementara, di Kota Solo sebuah SMA ditutup sementara setelah 12 guru dan siswanya positif Covid-19. Mereka terkonfirmasi usai melakukan perjalanan dari luar kota, tepatnya ke Kabupaten Boyolali.

Kepala SMA Warga Kota Surakarta Purwoto mengatakan penyebaran Covid-19 di sekolah tersebut diketahui usai salah satu guru memeriksakan diri ke rumah sakit pada Sabtu (22/1). "Memang beliau sering ke rumah sakit karena kondisinya kesehatan. Namun saat itu guru tersebut menjalani observasi sampai malam hari. Pada hari Senin (24/1) atau dua hari kemudian kami baru dapat informasi langsung dari puskesmas mitra yakni Puskesmas Purwodiningratan bahwa yang bersangkutan positif Covid-19," katanya.

PTM di sekolah tersebut sudah dihentikan sementara selama dua pekan digantikan PJJ.  Meski demikian, pelaksanaan PTM 100 persen di Kota Solo tetap berjalan terus.

Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah VII Jawa Tengah, Suratno, menyatakan bakal menggelar rapat evaluasi PTM. "Selama ini sebenarnya PTM berjalan lancar, setiap hari sekolah kami minta buat laporan terhadap pelaksanaan PTM dan kejadian khusus.

Misalnya kalau ada guru atau siswa terpapar Covid-19. Dari awal pelaksanaan PTM 100 persen yang melaporkan baru SMA Warga. Ini kejadian pertama sejak Januari 2022," terang Suratno.

Peningkatan kasus beberapa hari terakhir menjadi indikator perlunya pembatasan aktivitas. "Tembus 7.000 kasus Rabu (26/1). Sementara positivity rate lampaui 10 persen. Ini indikator bahwa sekolah tatap muka tidak lagi aman. Ada pilihan pembelajaran jarak jauh. Mohon dipertimbangkan untuk menghentikan sementara PTM 100 persen dan menaikkan PPKM ke level lebih tinggi," kata Ketua Satgas Covid-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Zubairi Djoerban, lewat akun Twitter miliknya, Kamis (27/1), yang sudah dikonfirmasi.

Kemarin, kenaikan kasus positif Covid-19 bahkan lebih banyak lagi yaitu 8.077 kasus. Zubairi menganjurkan, daerah-daerah di zona merah Covid-19 kembali mengadakan pembelajaran secara virtual. Sedangkan daerah dengan positivity rate rendah masih dimungkinkan untuk tetap PTM. "Ingat, keterisian rumah sakit telah naik lebih dari 30 persen saat ini," kata dia. 

Di Depok, Jawa Barat, puluhan siswa di berberapa sekolah terpapar Covid-19. Akibatnya, sebanyak delapan sekolah memutuskan menghentikan PTM 100 persen.

"Ditemukan adanya puluhan siswa terpapar Covid-19 di beberapa satuan pendidikan. Ada delapan sekolah di Kota Depok harus ditutup," ujar Wali Kota Depok, Mohammad Idris di Balai Kota Depok, Kamis (27/1).

Kedelapan sekolah tersebut yakni di sekolah negeri dan swasta, diantaranya, SMAN 1 Depok, SMAN 5 Depok, SMAN 7 Depok, tiga SMA swasta dan dua boarding school.

"Kami akan melaporkan ke Pemerintah Pusat terkait positive rate. Jika positif rate lebih dari 5 persen, berarti harus ada isolasi terpusat. Selanjutnya akan dievaluasi terkait levelnya," kata Idris.

photo
Sejumlah murid membersihkan tangannya dengan cairan pembersih sebelum mengikuti vaksinasi Covid-19 di SD Negeri Porame, Desa Porame, Kinovaro, Sigi, Sulawesi Tengah, Rabu (26/1/2022). Vaksinasi COVID-19 untuk anak usia 6-11 tahun di Sulawesi Tengah yang baru dimulai pada 19 Januari lalu telah menjangkau anak-anak sekolah di pelosok sebanyak 19.518 anak hingga Rabu (126/1). - ( ANTARA FOTO/Basri Marzuki/rwa.)

Menurut Idris, Pemerintah Kota Depok mengacu pada SKB 4 Menteri, yakni selama level 2 kegiatan belajar mengajar tatap muka bisa dilangsungkan 100 persen. "Kecuali level 3 itu 50 persen yang kami minta ada kebijakan berbeda untuk Jabodetabek. Kalau Jakarta sudah memberhentikan sekolah segala macam, itu kan kewenangan provinsi juga," tuturnya. 

Lanjut Idris, sejak diterapkan PTM 100.persen, selama tiga hari ini, pihaknya telah melakukan evaluasi. "Alhamdulillah untuk SD dan SMP belum ada temuan kasus Covid-19. Untuk puluhan siswa di delapan SMA yang terpapar itu mencapai 70 orang. Ini menjadi perhatian karena kewenangan SMA, pesantren itu berbeda. Kewenangan TK, SD, SMP itu ada di kita," jelasnya l.

Sesuaikan kondisi

Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin mengatakan pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah menyesuaikan kondisi sebagaimana aturan yang berlaku. Ini disampaikan Wapres, berkaitan pelaksanaan PTM di DKI Jakarta di tengah kasus Covid-19 yang kembali melonjak.

Saat ini, ketentuan PTM satuan pendidikan masih mengacu Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19.

photo
Karyawan SMA Warga Solo melakukan penyemprotan cairan disinfektan di halaman kelas setelah temuan kasus positif Covid-19 di sekolah setempat, Solo, Jawa Tengah, Kamis (27/1/2022). - (ANTARA FOTO/Maulana Surya)

"Untuk PTM itu kita memang sudah punya aturan aturan, sehingga aturan itu sudah bisa diterapkan sesuai dengan levelnya, level satu, level dua itu seperti itu, kemudian kalau naik ke level tiga (seperti apa)," ujar Wapres usai meresmikan Pencanangan ‘Kick Off’ Ekosistem Global Halal Hub di Tangerang, Banten, Kamis (27/1).

Wapres mengatakan, sekolah juga bisa menyesuaikan pelaksanaan PTM dengan kondisi kasus di sekolahnya. Sebagaimana SKB 4 Menteri tersebut, Pemerintah daerah atau pun sekolah dapat melakukan penghentian sementara PTM di satuan pendidikan sekurang-kurangnya 14 x 24 jam dengan beberapa kondisi.

Yakni apabila terjadi klaster penularan Covid-19 di satuan pendidikan, angka positivity rate warga satuan Pendidikan terkonfirmasi Covid-19 di atas 5 persen dan warga satuan Pendidikan masuk dalam notifikasi kasus hitam pada aplikasi PeduliLindungi di atas 5 persen.

"Kemudian jika yang terkena (Covid-19 di sekolah) kalau sudah mencapai di atas 5 persen itu (PTM bisa) ditutup, karena itu maka jika terjadi (penularan), walaupun PTM itu masih 100 persen tetapi ketika dia sudah melampaui (bisa dihentikan sementara)," ujar Kiai Ma'ruf.

Wapres melanjutkan, begitu juga jika asesment level PPKM di tiap daerah berubah, maka secara otomatis PTM juga akan menyesuaikan. Karena itu, kata Wapres, aturan SKB menteri sudah mengakomodasi berbagai skenario pelaksanaan PTM sesuai kondisi kasus.

"Nanti kalau levelnya sudah bisa naik mungkin (PTM) bukan 100 persen, tapi 50 persen, itu sudah automatically, jadi sudah ada aturan-aturannya sehingga semua sudah disiapkan, kalau naik dia turun, kalau ada kenaikan di masing masing sekolah, per sekolah itu 5 persen ke atas dilakukan penutupan," ujar Kiai Ma'ruf.

Pelaksanaan PTM di DKI Jakarta masih diberlakukan 100 persen, kendati beberapa sekolah dilaporkan terdapat penularan kasus. Berdasarkan data yang terkumpul hingga Sabtu (22/1) ada penambahan penutupan sekolah di DKI sebanyak 90 lokasi. Rekapitulasi tersebut mencakup lima wilayah kota administrasi DKI di beberapa tingkatan yakni SMA dengan jumlah 30 sekolah, SD sekitar 25, SMP sebanyak 17, TK 11, SMK lima, dan PKBM sebanyak dua.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat