Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (kanan), Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Arsjad Rasjid (kiri), Presiden Intelligent Transport System (ITS) Indonesia William P Sabandar (kedua kiri) dan Presiden Grab Indonesia Ridzki Kramadibra | ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/YU

Ekonomi

Kementerian ESDM Usulkan Program Konversi Motor Listrik

Kementerian ESDM akan menjadi katalisator program konversi sepeda motor.

JAKARTA -- Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) berupaya menggenjot penggunaan kendaraan listrik roda dua. Kementerian ESDM pun menginisiasi peningkatan penggunaan kendaraan listrik melalui konversi motor berbahan bakar fosil menjadi listrik.

Tenaga Ahli Menteri ESDM Bidang Ketenagalistrikan Sripeni Inten Cahyani menyatakan, pemerintah menargetkan 6 juta kendaraan roda dua dapat dikonversi hingga lima tahun mendatang. “Untuk mencapainya, Kementerian ESDM akan mengusulkan program konversi menjadi mandatory bagi kendaraan operasional kementerian/lembaga dan pemerintah daerah yang dianggarkan dalam APBN,” ungkap Inten di Jakarta, Selasa (25/1).

Inten menuturkan, sepeda motor kendaraan operasional di kementerian dan lembaga sebagian besar diperoleh pada periode 2000-2010 dan 2010-2019. Kendaraan yang dibidik untuk dikonversi adalah sepeda motor kendaraan operasional layak jalan dengan nilai buku nol rupiah. 

Inten berharap kementerian/lembaga dapat memelopori program ini dengan anggaran antara Rp 9 juta hingga Rp 10 juta per unit. "Ini untuk mencapai target prototipe 1.000 unit sampai 6 juta kendaraan,” ujarnya.

Sementara itu, Pelaksana Tugas Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian ESDM Dadan Kusdiana menjelaskan, guna mengakselerasi penerapan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB) roda dua, Grand Strategi Energi Nasional (GSEN) menargetkan sebanyak 13 juta unit KBLBB roda dua akan tersedia pada 2030. Untuk merealisasikannya, Kementerian ESDM pun menginisiasi program konversi sepeda motor BBM menjadi sepeda motor listrik.

“Pada 2021, sejumlah 100 unit sepeda motor listrik dinas operasional Kementerian ESDM yang nilai bukunya sudah nol rupiah dikonversi menjadi sepeda motor listrik,” ujar Dadan.

Dadan menguraikan, pengguna sepeda motor konversi dapat menghemat pengeluaran biaya BBM hingga Rp 2,78 juta per tahun belum termasuk biaya ganti oli. Jika saat ini populasi kendaraan roda dua di Indonesia sebanyak 115 juta maka program ini berpotensi menghasilkan efisiensi penggunaan BBM hingga Rp 319 triliun rupiah per tahun serta menurunkan emisi gas rumah kaca sebesar 65 juta ton CO2.

Dadan mengatakan, Kementerian ESDM akan menjadi katalisator program konversi sepeda motor dan siap bekerja sama dengan kementerian/lembaga lainnya. Kesuksesan program ini akan membuka pasar dan mempercepat laju penerapan motor listrik di level masyarakat.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Kementerian ESDM (@kesdm)

 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat