Ilustrasi papan reklame (billboard) jatuh di Kota Bogor. | ANTARA FOTO/Arnas Padda

Jakarta

Korban Billboard Jatuh Berharap Penggantian

Billboard yang jatuh itu berada di halaman Delima Jaya Bogor.

 

 

Uki Rohaedi nelangsa. Dia adalah salah satu pemilik kendaraan motor yang rusak tertimpa billboard atau papan reklame raksasa dalam peristiwa angin kencang di Bogor, Senin (24/1/2022).

Dia menyebutkan, kerusakan yang dialami motornya diperkirakan mencapai 50 persen. Bahkan tidak bisa diperbaiki dan digunakan kembali.

Karyawan salah satu perusahaan kreditur ini mengatakan, dia dan teman-temannya, tak pernah menduga kejadian angin kencang merobohkan papan reklame raksasa ukuran 30x5 meter yang masih berupa rangka itu. Tak hanya motor karyawan, beberapa motor milik tamu yang datang ke kantornya pun ringsek. 

Uki mengatakan, sebagian besar motor itu di antaranya sudah lunas dibayar sehingga sudah tidak memiliki asuransi. Saat ini ia dan rekan-rekannya menunggu penjelasan lebih lanjut dari pihak pemilik reklame. Sebab, alat transportasi yang biasa mereka gunakan untuk bekerja kini sudah hancur lebur. "Kalau masih bisa diperbaiki, kami berharap diperbaiki di bengkel resmi," ujarnya, Selasa (25/1/2022).

Papan reklame yang jatuh itu berada di halaman Delima Jaya. Saat kejadian angin kencang dan hujan deras, papan reklame tersebut jatuh ke arah halaman ruko dan menimpa sebagian besar motor yang parkir. 

“Kalau tindak lanjut, ini kan memang musibah, tapi kita perlu penjelasan apa ada kelalaian atau bagaimana. Harapan saya pihak kontraktor (pemilik reklame) kooperatif,” ucap Uki.

Saat kejadian, sambung Uki, ia tengah berada di lantai tiga kantornya yang berada di salah satu ruko tersebut. Ia dan teman-temannya hanya bisa pasrah melihat kendaraan pribadinya ringsek tertimpa billboard besi berukuran besar.

“Aktivitas sudah pasti terganggu, karena yang biasa dipakai sehari-hari rusak. Harapan saya pihak kontraktor kooperatif, setidaknya ada obrolan, tapi saya harapkan, kerugian yang saya alami mudah-mudahan diganti,” tuturnya. Sayangnya, hingga kini, belum ada pihak yang mau mengakui papan reklame itu milik siapa. 

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor mencatat ada 21 kejadian bencana alam yang melanda Kota Bogor pada Senin (24/1) siang hingga malam. Setidaknya ada sembilan rumah warga, 31 unit motor, empat unit mobil, dan dua warung terdampak bencana alam.

Kepala Pelaksana BPBD Kota Bogor, Teofilo Patrocinio Freitas, mengatakan, 21 kejadian bencana alam tersebut tersebar di Kecamatan Tanah Sareal, Bogor Barat, dan Bogor Utara. Dari 21 bencana tersebut, 13 di antaranya merupakan kejadian pohon tumbang, lima di antaranya angin kencang, dan satu kejadian bangunan ambruk.

“Upaya yang dilakukan BPBD Kota Bogor, yakni pemberian bantuan terpal kepada pihak terdampak untuk kejadian rumah ambruk. Sedangkan, kejadian pohon tumbang di beberapa titik telah dikerjakan oleh Pemadam Kebakaran Kota Bogor,” kata Theo.

Theo menjelaskan, bencana alam yang terjadi di Kota Bogor diawali dari hujan deras disertai angin kencang mulai pukul 14.30 WIB. Sekitar 30 personel BPBD Kota Bogor diturunkan untuk membantu evakuasi.

Di Kecamatan Tanah Sareal, tercatat ada delapan pohon tumbang, empat atap rumah terbawa angin, dua rumah ambruk, dan satu kejadian kebakaran. Ia menyebutkan, pada salah satu kejadian pohon tumbang di Kelurahan Kedung Badak, Kecamatan Tanah Sareal, tercatat ada tiga orang mengalami luka ringan. “Iya benar (ada korban luka). Luka di tangan dan di kepala,” tutur Theo.

Lebih lanjut, Theo mengatakan, di Kecamatan Bogor Barat terdapat enam kejadian pohon tumbang. Salah satu pohon yang tumbang di Jalan KH Abdullah Bin Nuh, Kelurahan Curug Mekar, Kecamatan Bogor Barat tercabut hingga akarnya. Beberapa pohon yang tumbang juga melintang di tengah jalan sehingga arus lalu lintas sempat mengalami kemacetan.

Selain itu, sambung dia, di Kecamatan Bogor Utara terdapat satu pohon tumbang di Perumahan Andika Residence, Kelurahan Ciparigi. Ditambah dengan sebuah papan reklame berukuran sekitar 30x5 meter roboh menimpa puluhan motor yang parkir di depan ruko Jalan Soleh Iskandar, Kelurahan Cibuluh.

“Kejadian reklame roboh di sebelah Delima Jaya. Dampaknya menimpa 30 unit motor,” kata Theo.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat