Siswa mengikuti pembelajaran tatap muka (PTM) di SMPN 2 Yogyakarta, Senin (24/1/2022). Mulai 24 Januari Pemkot Yogyakarta mulai menerapkan PTM 100 persen. Sebanyak 659 siswa SMPN 2 Yogyakarta mengikuti PTM 100 persen ini. Namun, setiap sesi pelajaran hany | Wihdan Hidayat / Republika

Nasional

Luhut: Pemerintah Tetap Lanjutkan PTM di Sekolah

Lebih baik pemerintah meninjau ulang kebijakan PTM.

JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi sekaligus Koordinator Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Jawa Bali Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan, pemerintah akan tetap melanjutkan pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah, meski kasus Covid-19 terus meningkat. Luhut memandang, hingga saat ini, belum ada kejadian luar biasa dalam penyebaran varian omikron.

"Pembelajaran sampai saat ini tetap dilaksanakan. Kalau ada hal-hal yang luar biasa, akan diambil keputusan tersendiri. Jadi kami tidak ada rencana untuk menghentikan tatap muka, sekolah tatap muka," katanya, Senin (24/1).

Menurut Luhut, meski kasus harian dalam sepekan terakhir terus mengalami peningkatan, peningkatan kasus dinilai relatif masih terkendali. Pasalnya, jumlah kasus konfirmasi dan aktif harian masih lebih rendah dari 90 persen jika dibandingkan dengan kasus puncak varian delta.

Luhut mengungkapkan, sejak omikron ditemukan sebulan lalu di Indonesia, hingga saat ini belum terlihat tanda-tanda kenaikan kasus yang cukup eksponensial, seperti yang terjadi di belahan negara yang lain. Pemerintah, diakui Luhut, mengambil sikap waspada.

Meningkatnya kasus Covid-19 di Tanah Air membuat dokter spesialis paru dari Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Persahabatan, Jakarta, Erlina Burhan meminta PTM di sekolah dihentikan sementara.

"Di RSUP Persahabatan telah terlihat tren peningkatan kasus Covid-19 yang dirujuk dan dirawat di RS kami. Dari seluruh tempat tidur yang kami sediakan (untuk merawat lasien Covid-19), 70 persen di antaranya sudah terisi," ujar Erlina yang juga Ketua Pokja Infeksi Pengurus Pusat Persatuan Dokter Paru Indonesia (PDPI).

Meningkatnya penularan Covid-19 di Tanah Air, Erlina melanjutkan, membuat banyak sekolah ditutup sementara karena ditemukan kasus. Di antara kasus Covid-19 pada anak, dia melanjutkan, yang terinfeksi ada yang berusia 6-11 tahun, yaitu pelajar di jenjang sekolah dasar (SD).

"Di Indonesia, anak-anak tersebut belum banyak yang divaksin. Mereka adalah kelompok yang rentan, kalau berinteraksi tentu rentan sekali terinfeksi," ujarnya.

Erlina merekomendasikan pemerintah meninjau ulang kebijakan PTM, terutama untuk anak di bawah 12 tahun atau jenjang SD. Pembelajaran lebih baik dilakukan dengan hibrida, yakni campuran antara pembelajaran luar jaringan (luring) dan dalam jaringan (daring).

Ia mengingatkan masyarakat untuk tidak menganggap enteng omikron. Sebab, muncul kekhawatiran narasi Covid-19 yang dapat diperlakukan sama dengan penanganan flu biasa berisiko memicu perilaku abai masyarakat terhadap kepatuhan pada protokol kesehatan.

"Gejala flu pada omikron ini memerlukan perlakuan khusus, contohnya memakai masker, isolasi saat terpapar. Itu tidak dilakukan oleh orang dengan flu biasa," katanya.

Wakil Presiden Ma'ruf Amin menilai, kebijakan PTM memerlukan perhatian khusus. "Sampai tanggal 18 Januari 2022 itu terdapat 41 sekolah SD/SMA di Jakarta yang sebagian siswanya positif Covid-19. Bagaimana kira-kira kelanjutan kebijakan dari PTM ini, pembelajaran tatap muka ini," ujar Ma'ruf.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat