People receive Pfizer Covid-19 booster vaccine injections during a vaccination drive in Jakarta, Indonesia, 18 January 2022. The Indonesian government has started the booster dose of the COVID-19 vaccines amid the concerns on the spread of the Omicron var | EPA-EFE/MAST IRHAM

Nasional

BPOM Tambah Jenis Vaksin Booster

Vaksinasi booster bertujuan meningkatkan efektivitas vaksin primer.

JAKARTA -- Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menambah jenis vaksin untuk program vaksinasi dosis ketiga atau booster. Pada awal peluncuran program ini, hanya enam jenis vaksin yang digunakan untuk booster.

“Badan POM kembali mengeluarkan persetujuan penggunaan untuk dua regimen booster heterolog pada vaksin Covid-19, yaitu vaksin Pfizer dosis setengah untuk vaksin primer Sinovac atau Astrazeneca dan vaksin Astrazeneca dosis setengah untuk vaksin primer Sinovac atau dosis penuh untuk vaksin primer Pfizer,” kata Kepala Badan POM Penny K Lukito dalam keterangannya, Selasa (18/1).

Enam vaksin booster sebelumnya adalah Sinovac dosis penuh sebagai booster homolog, Pfizer dosis penuh sebagai booster homolog, Astrazeneca dosis penuh sebagai booster homolog, setengah dosis Moderna sebagai booster homolog, setengah dosis Moderna untuk vaksin primer Astrazeneca, Pfizer, atau Janssen. Kemudian,  Zifivax dosis penuh sebagai booster heterolog untuk vaksin primer Sinovac dan Sinopharm.

Penny menjelaskan, penggunaan terbaru untuk vaksin Pfizer menunjukkan hasil imunogenisitas berupa peningkatan antibodi yang tinggi pada enam sampai sembilan bulan (31-38 kali) setelah pemberian dosis primer lengkap. Peningkatan antibodi setelah enam bulan vaksinasi primer Sinovac menghasilkan antibodi IgG terhadap S-RBD yang tinggi (105,7 kali) dibandingkan sebelum diberikan dosis booster.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by BPOM RI (bpom_ri)

“Secara umum, pemberian dosis booster vaksin Pfizer dengan vaksin primer Sinovac dapat ditoleransi, baik reaksi lokal maupun sistemik,” terangnya.

 

Untuk vaksin Pfizer sebagai booster dengan vaksin primer Astrazeneca, hasil imunogenisitas menunjukkan peningkatan antibodi IgG terhadap S-RBD yang tinggi (21,8 kali) dibandingkan sebelum diberikan dosis booster. 

Terakhir, vaksin Astrazeneca sebagai booster vaksin primer Sinovac menunjukkan hasil imunogenisitas antibodi IgG terhadap S-RBD yang tinggi (35-38 kali). Untuk booster dengan vaksin primer Pfizer, peningkatan antibodi IgG dari empat hingga lima kali.

Juru Bicara Kemenkes Siti Nadia Tarmizi menyampaikan, vaksinasi booster bertujuan meningkatkan efektivitas vaksin primer. Sebab, efektivitas dua dosis primer akan menurun dalam kurun waktu tertentu.

"Antibodi SARS-Cov-2 terbukti menurun setelah enam bulan pascavaksinasi lengkap. Bahkan, kadar antibodi neutralisasi menurun lebih cepat pada kelompok lansia dibandingkan populasi umum," ujarnya dalam sebuah webinar, kemarin.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat