Warga mengamati aplikasi-aplikasi | ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra

Bugar

Hindari Kusam Akibat Gawai

Penyebab kerusakan kulit bisa dari faktor intrinsik, seperti usia, dan ekstrinsik dari UV maupun gawai,

Masa bekerja dari rumah (WFH) masih dijalani sebagian orang saat ini. Sering kali orang tidak merasa perlu merawat kulit jika hanya bekerja atau berada di rumah. Namun, menurut dermatolog Marcks Venus Clinic (MVC) by Kimia Farma, dr Lis Surachmiati Suseno SpKK (K), kulit tetap membutuhkan perlindungan karena buruknya paparan gawai selama bekerja di rumah.

Paparan gawai ini dapat membuat wajah tampak semakin kusam dan, tanpa disadari, sinar ultra violet (UV) juga dapat menembus jendela rumah maupun kantor. “Dikiranya selama pandemi pasien berkurang. Padahal, penelitian menunjukkan, 40 persen waktu dihabiskan melihat zoom dengan memperhatikan muka sendiri, perawatan justru meningkat,” kata Lis saat bertemu media, bulan lalu.

Menurut Lis, penyebab kerusakan kulit bisa dari faktor intrinsik, seperti usia, dan ekstrinsik dari UV maupun gawai. “Susut atau perubahan pada kulit terjadi setiap rentang 10 tahun dan usia 35 tahun sampai 45 tahun adalah puncak kecantikan alamiah. Lewat itu, sudah tidak. Jadi, penting dan perlu dijaga,” kata dia.

Faktor gaya hidup buruk pun dapat memengaruhi kondisi kulit. Itu sebabnya, pola hidup sehat, konsumsi makanan yang baik, serta olahraga teratur membantu merawat kesehatan kulit. 

photo
Terlalu banyak breain gawai dapat berdampak buruk pada kesehatan kulit, (AP/Andy Wong)

Karena itulah, perawatan kulit tak dapat diabaikan saat ini, terutama merawat kulit dengan teknologi terkini. Lis melihat penggunaan alat estetika, seperti laser, hanya dilakukan sesuai indikasi dari kondisi kulit. Dia mencontohkan, itu dilakukan untuk masalah tanda lahir, bercak, dan berkas jerawat merah.

Kepala Divisi Dermatologi dan Veneorologi FKUI RS Cipto Mangunkusumo itu melanjutkan, ada bukti dari penggunaan alat perawatan. Mahalnya sebuah alat karena mengeluarkan energi yang tidak membuat kulit terbakar. Alat berbasis teknologi dengan perbedaan gelombang juga terbukti mencegah degradasi enzim kolagen pecah.

Namun, semua terapi itu harus dilakukan oleh tenaga ahli tersertifikasi, klinik berlisensi, dan produk perawatan kulit berlabel BPOM yang terbukti aman. “Memang, kalau pakai alat ini, tidak bisa di salon. Harus dikerjakan oleh tenaga profesional,” tambah Lis.

Direktur Portofolio dan Pengembangan Bisnis PT Kimia Farma Tbk Jasmine Karsono mengatakan, untuk mengatasi masalah kulit, apalagi karena efek buruk gawai, perlu menggunakan perawatan kulit yang baik dengan komposisi yang aman. Biasanya, di klinik besar memakai produk dan perawatan yang terjamin uji klinisnya, seperti MVC.

Pada dasarnya, kata dia, Kimia Farma di industri farmasi menjual obat, tapi sekarang melihat peluang besar untuk industri kosmetik. Saya bawa strategi agar produk lebih terdengar kuat, lanjut scientist professional ini. Di MVC dapat melayani terapi berbagai macam kebutuhan kulit, seperti jerawat, mencerahkan kulit, Oxy-Snow Purifying Facial, dan lain-lain.

 

 

Perawatan botoks dan filler kini makin meningkat selama pandemi. 

   

 

Jenama Lokal Kini Primadona 

photo
Perawatan kulit dari produsen lokal kini makin banyak digemari masyarakat. - (Instagram/White Lab.id)

Saat ini para beauty enthusiast Indonesia semakin bersemangat merawat diri karena produk-produk kecantikan lokal semakin merajalela. Para pegiat industri kecantikan lokal ini pun terus berlomba-lomba mengeluarkan produk baru, yang tentunya kualitasnya tidak kalah dengan produksi dari luar negeri. 

Terlebih produk-produk lokal ini baik make-up maupun perawatan kulit sudah memiliki kandungan dan kegunaan yang sudah disesuaikan dengan iklim tropis di Indonesia. Sehingga tentunya hasil dari penggunaan produk perawatan kulit ini akan lebih tepat sasaran.

Jenama perawatan kulit Whitelab salah satu yang hadir di 2020 , dan sudah mampu merebut hati masyarakat Indonesia. Terbukti dengan produk-produk yang sering terjual habis di pasaran. 

Selain karena produk-produk Whitelab menggunakan bahan unggulan, harga untuk produk ini pun terbilang cukup terjangkau bagi semua kalangan. Tahun lalu, Whitelab pun telah berhasil mengantongi brbagai penghargaan bergengsi, salah satunya Tokopedia Beauty Awards 2021. 

Ajang penghargaan dari salah satu ecommerce terbesar di Indonesia ini diadakan untuk mendukung para UMKM Lokal Kecantikan agar terus berinovasi menciptakan produk kecantikan yang dapat menjadi pilihan utama masyarakat.

“Konsumen setia sudah mendukung dan mencintai produk kami hingga memenangkan beragam  penghargaan di tahun lalu. Hal ini tidak membuat kami lantas menjadi berpuas diri, justru ini adalah tantangan untuk kami kedepannya agar dapat terus menciptakan inovasi produk yang lebih baik lagi yang dapat membantu masyarakat menyelesaikan permasalahan kulitnya,” ungkap Jessica Lin selaku Co Founder Whitelab.

Selain itu, White Lab juga mendapat apresiasi dari Line Today Choice Award 2021, berdasarkan hasil vote para pembaca line today. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat