Polisi mengusut kasus pembunuhan prajurit Kostrad | ANTARA FOTO/Ampelsa/wsj.

Jakarta

Polisi Tangkap Pelaku Pembunuhan Prajurit Kostrad

Polisi berupaya mengusut kasus pembunuhan prajurit Kostrad hingga tuntas.

JAKARTA -- Polsek Metro Penjaringan sudah menangkap pelaku pengeroyokan personel Yonif Raider 303 Kostrad berinisial S (23 tahun) hingga tewas. Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Endra Zulpan, menjelaskan, kasus pengeroyokan itu terjadi di Jalan Inspeksi Waduk Pluit, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, Ahad (16/1).

Menurut Zulpan, S sedang berjalan bersama dua temannya inisial SM (33) dan MS (30). Secara tiba-tiba, sambung dia, ketiganya dihampiri empat laki-laki yang berboncengan dengan dua sepeda motor.

Para pelaku bertanya kepada salah satu korban apakah ia orang asal Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Kemudian, menurut Zulpan, SM menjawab jika ia orang Lampung. Setelah itu, pelaku bertanya kepada korban S yang tidak menjawab sama sekali. Akhirnya terjadi cekcok antara pelaku dan korban S.

"Keterangan para saksi, empat orang pelaku dengan mengendarai dua sepeda motor turun dan mendatangi para saksi satu per satu menanyakan, 'Apakah kamu orang Kupang'," tutur Zulpan di Jakarta, Senin (17/1).

Setelah itu, kata Zulpan, korban dan pelaku saling pukul. Salah satu pelaku mencekik leher S sambil memegang tangan korban. Kemudian, pelaku lain menusuk korban S dengan senjata tajam sebanyak dua kali hingga korban jatuh dan tewas. "Salah satu pelaku berkaus biru menusuk korban S menggunakan senjata tajam sebanyak dua kali hingga korban jatuh tersungkur," ucap Zulpan.

Setelah korban S tersungkur, lanjut Zulpan, salah satu pelaku secara membabi buta menyerang dua teman korban dengan senjata tajam. Akibatnya teman korban inisial SM dan MS terluka. Korban SM alami luka sobek di dada sebelah kanan dan punggung belakang dan jari manis sebelah kanan MS putus akibat serangan senjata tajam tersebut.

Kapolsek Metro Penjaringan AKBP Febri Isman Jaya menjelaskan, salah satu korban warga sipil saat ini dalam perawatan di Rumah Sakit Atma Jaya, Jakut. Dia mengatakan, jajarannya sedang berusaha menuntaskan kasus tersebut. "Dalam penyelidikan sekarang. Masih dalam lidik," tutur Febri.

Seorang tukang bank keliling atau penagih utang berinisial S dilaporkan tewas di sebuah rumah milik tukang gorengan berinisial CS yang beralamat di Jalan Sahlan, Kelurahan Serua, Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Provinsi Banten, Senin (17/1). Insiden itu diduga terkait aktivitas penagihan utang yang dilakukan S terhadap CS.

Saksi mata berinisial E (17) menjelaskan, peristiwa itu terjadi pada Senin sekitar pukul 08.30 WIB. Pada saat kejadian, E mengaku, berada di jarak sekitar 50 meter dari tempat kejadian perkara (TKP). Kala itu, ia mendengarkan teriakan minta tolong di lingkungan sekitar yang dalam kondisi sepi.

"Saya lihat pembacokannya waktu korban masih hidup. Saya langsung manggil polisi, terus saya lihat sudah bersimbah darah," ujar E saat ditemui di sekitar TKP, Senin siang WIB.

E mengatakan, pada saat kejadian, tidak terdengar jelas adanya keributan antara dua orang itu. Dia menyatakan, melihat CS membawa senjata tajam yang masih bersimbah darah. Adapun CS tidak memegang senjata sama sekali. "Posisinya saling berhadapan, satu di atas yang tukang gorengan dan satu di bawah yang bank keliling. Tindih-tindihan," kata E.

Pantauan Republika di lokasi, kondisi TKP sudah diberi garis polisi. Pada pukul 12.00 WIB, terlihat banyak darah berceceran di rumah terduga pelaku. Sejumlah warga mengaku tidak mengetahui kejadian tersebut. Sementara itu, pihak kepolisian belum memberi keterangan terkait insiden nahas tersebut. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat