PT Pertamina International Shipping (PIS) | Youtube

Ekonomi

PIS Gandeng Jepang Perkuat Bisnis 

PIS tidak hanya melayani jasa pengangkutan komoditas energi, seperti crude oil, BBM, dan gas.

JAKARTA  — PT Pertamina International Shipping (PIS) terus mengembangkan beragam lini bisnisnya pada 2022. PIS menggandeng perusahaan Jepang dalam mengembangkan bisnis strategisnya. 

CEO PIS Erry Widiastono mengatakan, rencana strategic partnership dengan perusahaan Jepang disiapkan dengan matang dengan target bisa terealisasi pada tahun ini.

“Dengan melibatkan kedutaan besar dan pemerintah, tentunya bisa menunjukkan keseriusan PIS dalam kerja sama. Unlock value ini, bukan hanya untuk memperbesar revenue perusahaan, tetapi juga untuk diversifikasi bisnis. Di antaranya diversifikasi ke arah ramah lingkungan, green business, dan green shipping juga masuk di dalamnya,” kata Erry di Jakarta, Kamis (13/1).

PIS menganggarkan investasi 1,6 miliar dolar AS hingga 2030 mendatang. Erry menjelaskan, investasi tersebut sejalan dengan kondisi kebutuhan energi nasional serta global, dengan menekankan faktor lingkungan dan transisi energi. 

“PIS akan mengantisipasi perkembangan ke depan untuk arah bisnis perkapalan, pada kapal-kapal yang lebih green. Misalnya, kapal-kapal untuk pengangkutan gas, seperti liquefied petroleum gas (LPG), liquefied natural gas (LNG), dan lainnya. Nantinya, kami akan lihat juga perkembangan lebih lanjut di sektor renewable energy,” ujar Erry.

Sebagai Subholding Integrated Marine Logistics dari PT Pertamina (Persero), PIS memiliki peluang menjadi jembatan transisi energi. Erry menilai, kehadiran energi baru dan terbarukan atau renewable energy merupakan keniscayaan, tapi kebutuhan akan energi yang berbasis hidrokarbon masih terus ada selama masa transisi ini.

Kebutuhan energi yang masih besar ini tecermin dari kondisi ekonomi, baik nasional maupun global yang sedang masa pemulihan dan berpotensi untuk tumbuh. “Kami harapkan pascapandemi ini akan bergerak tumbuh, dan ketika tumbuh analisis kami ada juga pertumbuhan konsumsi energi dan berujung ke kebutuhan energi nasional maupun regional,” kata Erry.

Erry mengatakan, PIS tidak hanya melayani jasa pengangkutan untuk komoditas energi, seperti crude oil, bahan bakar minyak (BBM), dan gas. Menurut dia, PIS juga memiliki bisnis perkapalan untuk komoditas nonenergi. 

Erry optimistis, seiring dengan pulihnya ekonomi dunia, permintaan dan perputaran logistik secara global juga akan ada kenaikan. Manajemen PIS juga telah menyusun roadmap green integrated marine logistics company.

Duta Besar RI untuk Jepang Heri Akhmadi mengatakan, kerja sama Jepang dan Indonesia masih terbuka cukup luas, salah satunya adalah di sektor transisi energi, logistik energi dan petrokimia. Heri menekankan untuk bisnis logistik energi bisa dirancang secara jangka panjang agar menguntungkan kedua belah pihak. 

Heri menyinggung soal kebutuhan amonia yang sangat besar di Jepang, Indonesia merupakan salah satu pemasok terbesar ke negeri sakura tersebut. “Kebutuhan amonia Jepang dari Indonesia sangat besar. Kami siap membantu PIS untuk menjembatani dengan pelaku usaha,” ujar Heri. 

Bisnis shipping di PIS sendiri telah mencakup FOB kargo impor, sewa kapal, dan FOB cargo lube base oil, terutama untuk pasar domestik dan regional di Asia Tenggara. Sedangkan, pada bisnis marine PIS meliputi jasa penunjang operasi marine, penyediaan tenaga kerja di pelabuhan, jasa kepelabuhanan, dan keagenan kapal.

Saat ini PIS telah mengoperasikan lebih dari 350 unit kapal. Armada kapal besar PIS meliputi beragam jenis kapal yang berfungsi untuk melayani jenis layanan kargo yang berbeda-beda, seperti kapal general purpose (GP), very large crude oil carrier (VLCC), very large gas carrier (VLGC), dan floating storage and offloading unit (FSO). Untuk jasa marine dan logistik, PIS akan menyediakan layanan end-to-end marine dan logistik di beberapa pelabuhan strategis di Indonesia. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat