Pameran Industri GasPetugas mengoperasikan mobil pengisian Bahan Bakar Gas (BBG) milik Perusahaan Gas Negara (PGN) dalam pameran industri gas di Jakarta, Kamis (27/2). | Republika/Edwin Dwi Putranto

Ekonomi

PGN Perkuat Infrastruktur Gas

PGN menilai gas bumi menjadi produk energi fosil yang ramah lingungan.

JAKARTA — PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN), sebagai subholding gas PT Pertamina (Persero) akan mengoptimalkan peluang gas saat masa transisi energi melalui penguatan pasokan dan perluasan infrastruktur gas bumi. Di tengah upaya pemerintah dan masyarakat global untuk mewujudkan zero net emission pada 2050-2060, PGN melihat hal tersebut sebagai peluang. 

Komisaris Utama PGN Arcandra Tahar mengatakan, gas bumi sebagai salah satu produk energi fosil yang terbukti bersih, ramah lingkungan, dan efisien akan memiliki peran strategis dalam proses transisi menuju zero net emission tersebut.

“Energi masa transisi untuk mencapai target tersebut (adalah) energi yang bersih dari fosil, yaitu gas. Eropa pun mulai sekarang memakai kembali gas. Artinya, kebutuhan gas akan sangat signifikan. Ini kesempatan kita untuk menggunakan gas yang jauh lebih bersih,” kata Arcandra dalam acara PGN Energy and Economic Outlook 2022 di Jakarta, Rabu (12/1). 

Pada masa transisi menuju energi terbarukan, penggunaan gas harus dioptimalkan. Untuk itu, inovasi dan teknologi dibutuhkan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi transportasi gas dari satu tempat ke tempat lain.

Direktur Utama Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Mirza Adityaswara mengatakan, dalam jangka panjang, ESG dan green energy memiliki tekanan yang makin besar. Menurut dia, diperlukan diversifikasi energi dan mulai beralih menggunakan renewable energy.

Hal senada disampaikan Direktur Utama PGN M Haryo Yunianto. Ia mengatakan, sebagai perusahaan yang fokus pada sektor energi, PGN senantiasa membuka ruang mengoptimalkan setiap peluang yang ada untuk memenuhi kebutuhan energi, khususnya gas bumi, yang pastinya akan terus meningkat.

Pengembangan infrastruktur gas bumi yang terintegrasi dalam masa transisi energi saat ini diharapkan dapat menumbuhkan bisnis gas PGN. Untuk tahun ini, PGN menargetkan peningkatan pengelolaan niaga gas untuk sektor retail, komersial, serta sektor-sektor kelistrikan menjadi lebih dari 1.000 billion british thermal unit per day (BBTUD), termasuk pengelolaan perdagangan LNG internasional.

Dengan peran gas bumi sebagai energi transisi, PGN juga mendorong pertumbuhan pengelolaan niaga sub-holding gas menjadi sekitar 1.400 BBTUD pada 2027. Pada periode 2022-2027 diproyeksikan suplai LNG akan terus meningkat. Hal ini disebabkan oleh menurunnya pasokan gas pipa existing.

Selain itu, diharapkan juga terjadi peningkatan permintaan LNG ritel untuk area yang jauh dari infrastruktur existing. Permintaan tersebut akan disuplai, baik melalui liquefaction gas pipa maupun nonpipa, serta utilisasi stranded gas.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Perusahaan Gas Negara (pgn360)

Haryo mengatakan, segmen industri masih tetap menjadi tulang punggung permintaan terbesar sub-holding gas yang mana sinergi untuk penyediaan gas bagi kilang dan smelter, termasuk adanya terobosan dalam pemilihan teknologi dan penyediaan moda nonpipa compressed natural gas (CNG) dan liqufied natural gas (LNG) ritel dengan pemanfaatan sumber gas stranded, sangat dibutuhkan.

Segmen transportasi juga bertumbuh seiring dengan meningkatnya konversi BBM menjadi gas bumi untuk segmen kapal, kendaraan logistik, darat, dan kereta api. Selain itu, pertumbuhan volume juga berasal dari segmen rumah tangga dengan rencana penambahan satu juta rumah tangga per tahun sampai dengan 2026.

“Pengelolaan energi nasional dan dunia, masih tetap menumbuhkan optimisme PGN ke depan dalam mengembangkan infrastruktur dan meningkatkan pemanfaatan gas bumi dalam transisi energi saat ini,” kata Haryo. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat