Pekerja melintas di dekat kapal tongkang pengangkut batu bara di kawasan Dermaga Batu Bara Kertapati milik PT Bukit Asam Tbk di Palembang, Sumatra Selatan, Selasa (4/1/2022). | ANTARA FOTO/Nova Wahyudi

Ekonomi

PLN: Pasokan Batu Bara Aman

Pemerintah membuka lagi keran ekspor batu bara meski secara bertahap. 

JAKARTA — PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) memastikan pasokan listrik di seluruh sistem kelistrikan dalam kondisi aman untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Keandalan pasokan ini dapat terus terjaga selama suplai batu bara terpenuhi. 

"Kami memastikan pasokan daya listrik cukup untuk memenuhi kebutuhan listrik siang maupun malam hari, meskipun di beberapa daerah mengalami peningkatan konsumsi listrik seiring dengan pulihnya perekonomian nasional," kata Executive Vice President Komunikasi Korporat dan CSR PLN Agung Murdifi di Jakarta, Selasa (11/1).

Agung menyebutkan, khusus di regional Jawa, Madura, dan Bali (Jamali), terjadi kenaikan beban puncak sebesar 300 megawatt (MW) dari 26,9 gigawatt (GW) menjadi 27,2 GW, sementara daya mampu pasok mencapai 28,2 GW sehingga masih terdapat cadangan sekitar 1 GW. Namun, PLN juga masih memiliki pembangkit darurat 2,8 GW yang siap dinyalakan bila sewaktu-waktu diperlukan.

"Begitu pula dengan sistem kelistrikan di luar Jamali saat ini masih dalam kondisi aman dengan cadangan yang cukup,” ujar Agung.

photo
Foto udara Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Jeranjang di Desa Taman Ayu, Kecamatan Gerung, Lombok Barat, NTB, beberapa waktu lalu. - (ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi/aww.)

Intervensi pemerintah melalui kebijakan larangan ekspor batu bara telah memberikan dampak positif terhadap pasokan batu bara ke pembangkit PLN. Hingga kini, PLN telah mendapatkan komitmen pasokan dari tambang untuk menjaga keamanan produksi listrik. 

Total kebutuhan batu bara untuk mencapai hari operasi (HOP) ideal minimal 20 hari berkisar antara 16 sampai 20 juta metrik ton (MT) sesuai tingkat kesuksesan pengiriman batu bara yang dipenuhi dari kontrak reguler maupun penugasan khusus dari Direktorat Jenderal Mineral dan Batu Bara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (Ditjen Minerba Kementerian ESDM). 

Kebutuhan ini secara bertahap akan dipenuhi sampai dengan 31 Januari 2022. Selain itu, kebutuhan armada angkut untuk memenuhi HOP minimal 20 hari sampai dengan akhir Januari 2022 ini sebanyak 130 vessel shipment dan 711 tongkang shipment mulai terpenuhi secara bertahap dan akan segera merapat ke Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) sesuai waktu dan lokasi yang telah ditentukan. 

Ketersediaan kapal ini juga bisa terealisasi berkat dukungan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut (Hubla) dan Indonesian National Shipowners Association (INSA) atau asosiasi pengusaha pelayaran di Indonesia. “Kami berkoordinasi dan komunikasi secara intens dengan Dirjen Hubla dan INSA untuk memastikan kapal tersedia dan datang tepat waktu,” kata Agung. 

Agung memastikan, saat ini, kondisi ketersediaan batu bara terus meningkat dan sudah mengalami perbaikan dibandingkan kondisi pada 31 Desember 2021. PLN terus meningkatkan kecepatan dan efektivitas bongkar muat kapal pengangkut batu bara. 

Agung menjelaskan, sejumlah upaya percepatan proses bongkar muat batu bara ke pembangkit dipastikan melalui skema line up masing-masing unit pembangkit. Dengan demikian, penerimaan batu bara akan berjalan efektif dan meningkatkan tingkat kesuksesan dari eksekusi atas komitmen penugasan dari pemerintah ini.

"Berbagai skema pengaturan produksi pada sistem kelistrikan kami lakukan agar listrik tetap menyala, misalnya, untuk di sistem Jamali, PLTU hanya dibebankan sekitar 74 persen dari total kapasitasnya. Ini dilakukan sambil menunggu kedatangan pasokan batu bara tambahan," ujar Agung.

 
Kami berkoordinasi dan komunikasi secara intens dengan Dirjen Hubla dan INSA untuk memastikan kapal tersedia dan datang tepat waktu.
Executive Vice President Komunikasi Korporat dan CSR PLN Agung Murdifi
 

PLN terus berupaya meningkatkan stabilitas pasokan energi primer, khususnya batu bara agar dapat mencapai minimal 20 HOP serta mempertahankannya secara jangka panjang. Agung menambahkan, PLN juga memastikan komitmen penugasan pemerintah dan pemenuhan domestic market obligation (DMO) reguler akan dipenuhi oleh para mitra pemasok.

Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan memastikan pasokan batu bara untuk pembangkit PLN sudah aman. Oleh karena itu, pemerintah membuka lagi keran ekspor meski secara bertahap. "Pasokan untuk PLN sudah aman. HOP antara 15-25 hari itu sudah tercukupi semua," kata Luhut.

Luhut menjelaskan, demi memenuhi kebutuhan HOP PLTU PLN dan pengembang listrik swasta (IPP) pada Januari 2022 diperlukan pasokan batu bara sebesar 16,2 juta MT.  Ia menyampaikan, kekurangan pasokan sebesar 2,1 juta MT yang kemarin dilaporkan, sudah terpenuhi dari tambahan penugasan Ditjen Minerba Kementerian ESDM pada 9 Januari 2022 dan akan diselesaikan perikatannya paling lambat 11 Januari 2022.

Luhut menyebutkan, total kebutuhan armada untuk mengangkut batu bara untuk pemenuhan target HOP akhir Januari 2022 sebanyak 130 vessel shipment dan 771 tongkang shipment. Sebelumnya, kekurangan armada sejumlah 18 vessel dan 211 tongkang, telah terpenuhi sebanyak 11 vessel dan 187 tongkang.

"Sisanya masih dalam proses nominasi dan seluruhnya digaransi ketersediaannya oleh INSA, sesuai waktu dan lokasi yang telah ditentukan PLN," ujar Luhut.

Sebelumnya, Kementerian ESDM menetapkan pelarangan ekspor batu bara ke luar negeri pada 31 Desember 2021 lalu yang berlaku mulai 1-30 Januari 2022 dengan alasan untuk mengamankan pasokan batu bara ke pembangkit listrik nasional.

Pada Jumat (7/1) Menteri Perdagangan Korea Selatan Yeo Han-koo diketahui mengadakan pertemuan darurat dengan Menteri Perdagangan Indonesia Muhammad Lutfi secara daring.

Seperti dikuti dari Yonhap News Agency, Yeo menyampaikan keprihatinan Pemerintah Korsel atas larangan ekspor batu bara Indonesia dan sangat meminta kerja sama ke Indonesia agar pengiriman batu bara segera dimulai kembali.

Berdasarkan data Kementerian ESDM, Korea Selatan masuk dalam 10 negara tujuan ekspor batu bara Indonesia. Pada 2020, Korsel mengimpor 24,7 juta ton batu bara dari Indonesia sehingga kebijakan pelarangan ekspor batu bara oleh Indonesia membuat Korsel panik.

Selain Korsel, Jepang juga telah menyatakan keberatan pada Selasa (4/1) terkait pembatasan ekspor batu bara melalui Duta Besar Jepang untuk Indonesia Kanasugi Kenji yang menyurati Menteri ESDM Arifin Tasrif. Dubes Kenji meminta agar Pemerintah Indonesia segera mencabut larangan ekspor batu bara, termasuk ke negaranya.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat