Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa | Dok Pemprov Jatim

Nasional

Gubernur Khofifah: Insya Allah Ekonomi Kita Segera Bangkit

Khofifah optimistis ekonomi masyarakat semakin tumbuh.

 

SURABAYA -- Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meminta seluruh masyarakat untuk bersama-sama mendorong pertumbuhan ekonomi yang terdampak pandemi Covid-19, dengan tetap menjaga protokol kesehatan. Khofifah menyatakan, semangat dan optimisme perlu terus dijaga. Sesuai janji Allah SWT, kata dia, setelah ada kesulitan akan ada kemudahan.

"Insya Allah ekonomi kita segera bangkit. Hal yang menopang berbagai potensi pertumbuhan ekonomi dapat menjadi penguat optimisme kebangkitan tersebut," kata Khofifah, Ahad (9/1).

Khofifah pun mengingatkan masyarakat akan kehadiran teknologi digital yang menurutnya bisa dimanfaatkan untuk mendukung kegiatan produktif. Termasuk dalam upaya mendorong pertubuhan ekonomi. Khofifah mengatakan, teknologi digital jika dimanfaatkan dengan baik, akan meningkatkan derajat masyarakat.

"Tidak masalah lebih sering menatap layar handphone jika gadget masing-masing bisa dimanfaatkan untuk mengakses belajar hal produktif, aplikasi pembelajaran UMKM, jejaring pemasaran produk, juga tadarrus Al-Quran. Ini bentuk transformasi digital yang baik," ujarnya.

Khofifah melanjutkan, menjaga suasana kondusif juga menjadi salah satu upaya yang perlu dijalankan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi. Yakni dengan cara selalu merawat persatuan dan kerukunan, mengingat Indonesia ini terdiri dari belasan ribu pulau, ratusan suku, ribuan bahasa maupun adat istiadat.

Khofifah mengatakan, merawat kerukunan dan persatuan akan menjadi modal kuat tumbuhnya modal sosial bagi bangsa dan negara, khususnya Jawa Timur. Karena ketentraman dan ketenangan yang terwujud, kata dia, akan memberi efek pada ekonomi terus tumbuh produktif, dan pendidikan berjalan maksimal.

"Dimensi sosial kita juga tumbuh produktif begitu juga bidang lainnya," ujarnya.

Khofifah mengingatkan ujian-ujian yang bisa mempengaruhi kerukunan umat sering terjadi di masa sekarang. Kemudahan teknologi digital yang mendatangkan banyak manfaat, juga diakuinya bisa mengganggu hubungan antar sesama umat tanpa terasa. Karena gerakannya secara virtual.

"Ini PR yang bisa mengganggu Ukhuwah Islamiyah, Wathaniyah, dan Insaniyah. Tugas kita adalah menjaga ketentraman dan kerukunan yang sudah terbentuk di lingkungan kita," kata dia.

Infrastruktur menopang ekonomi

Akademisi dari Institut Bisnis Muhammadiyah Bekasi M. Muchlas Rowi mengatakan pembangunan infrastruktur merupakan bagian dari kewajiban negara mengatasi perekonomian nasional. "Infrastruktur bukan cuma soal untung dan rugi, melainkan lebih pada kewajiban mengatasi persoalan perekonomian dan melayani kepentingan umum," katanya .

Pemerintahan Joko Widodo mengedepankan pembangunan infrastruktur di seluruh Indonesia. Namun, sayangnya masih ada beberapa pihak yang meragukan komitmen pemerataan pembangunan tersebut dengan dalih tidak membawa keuntungan. Jika bicara untung dan rugi, menurut Muchlas Rowi, perlu juga dihitung berapa biaya sosial dan kerugian ekonomi yang harus ditanggung masyarakat selama infrastruktur dalam keadaan kurang baik.

Sebagai contoh kemacetan. Kajian Kementerian Perencanaan dan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) bersama Bank Dunia mengungkapkan kerugian ekonomi akibat kemacetan di Jakarta saja mencapai Rp 65 triliun per tahun.

Ia menyebutkan lima wilayah metropolitan lain, yakni Bandung, Surabaya, Medan, Semarang, dan Makassar kerugiannya mencapai Rp12 triliun per tahun.

Oleh karena itu, dia mengaku heran banyak pihak mempersoalkan, misalnya penyediaan tanah untuk pembangunan tol. Padahal, mengacu pada Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah, persoalan tersebut bukan untuk kepentingan untung dan rugi individu ataupun instansi."Tol sangat diperlukan untuk kelancaran transportasi," ujarnya.

Dalam konteks tersebut, dia memandang perlu menarik modal jangka panjang yang diinvestasikan dalam proyek infrastruktur untuk memperkuat dan mempertahankan pertumbuhan ekonomi.

Pasalnya, infrastruktur merupakan roda penggerak pertumbuhan ekonomi.Selain itu, pembangunan infrastruktur juga membutuhkan banyak tenaga kerja sehingga membuka lapangan usaha baru yang menunjangnya. Dengan demikian, kehidupan masyarakat di sekitar proyek infrastruktur kian terangkat.

Infrastruktur yang memadai, menurut dia, juga akan menarik investasi sehingga bermanfaat untuk mendorong pertumbuhan dan pemerataan ekonomi. Artinya, ada manfaat jangka panjang yang tak ternilai harganya.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat