Ilustrasi jamaah umrah. | EPA-EFE/SAUDI MINISTRY OF HAJJ

Khazanah

Umrah Dibuka Lagi 8 Januari

Belum sinkronnya PeduliLindungi dan Tawakkalna tak lagi jadi masalah untuk pelaksanaan umrah.

JAKARTA – Indonesia akan kembali memberangkatkan jamaah umrah ke Tanah Suci pada Sabtu, 8 Januari 2022. Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus Kementerian Agama (Kemenag), Nur Arifin, mengatakan, pemberangkatan jamaah umrah ini merupakan yang  pertama setelah hampir dua tahun Indonesia tidak mengirimkan jamaah ke Tanah Suci.

"Keberangkatan pertama dilakukan 8 Januari nanti," ungkap Nur Arfin saat dihubungi Republika, Kamis (6/1).

Sebelumnya, Kemenag menetapkan, pelaksanaan umrah jamaah Indonesia tetap berlanjut kendati terjadi lonjakan kasus Covid-19 di Arab Saudi. Keputusan ini diambil dalam rapat bersama dengan kementerian/lembaga terkait, seperti Kementerian Luar Negeri, Kementerian Perhubungan, Kementerian Kesehatan, KBRI Riyadh, dan KJRI Jeddah. Dalam rapat yang digelar Senin (3/1) tersebut, semua pihak menyatakan tidak ada larangan untuk umrah.

Informasi mengenai keberangkatan jamaah umrah Indonesia pada 8 Januari 2022 juga disampaikan Konsul Jenderal Republik Indonesia (Konjen RI) Jeddah, Eko Hartono.  "Iya rencana memang akan ada jamaah umrah tanggal 8 Januari nanti, sekitar 400 orang dengan Lion Air," ungkap Eko saat dihubungi Republika, Kamis (6/1).

Terkait karantina untuk jamaah, ia mengatakan, sedang dibahas lagi oleh otoritas bandara Arab Saudi atau The General Authority of Civil Aviation (GACA) dan Kementerian Haji dan Umrah Saudi. "Infonya terkait karantina sedang dibahas lagi, karena ada yang belum klop tentang masa karantina," ujarnya.

Sedangkan, mengenai durasi pelaksanaan umrah, Eko menyebut, 11 hari seperti yang telah disampaikan sebelumnya.

Konsul Haji KJRI Jeddah, Endang Jumali, menambahkan, Arab Saudi sampai saat ini tetap membuka pintu bagi jamaah umrah dari seluruh dunia. Terkait masih ada inkonsistensi antara GACA dan Kementerian Haji dan Umrah dalam hal karantina, ia menilai, secara pelaksanaan masih dapat terkendali dan sesuai prosedural.

"Masalah perbedaan waktu karantina tidak menjadi kendala. Karena, pada intinya karantina, yang berlaku secara umum itu lima hari, itu yang diberlakukan sekarang," ucap dia.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Kementerian Agama RI (kemenag_ri)

 

Ia juga menyampaikan, selama ini memang belum ada titik temu dalam upaya sinkronisasi data antara aplikasi PeduliLindungi dan Tawakkalna. Namun, hal itu tidak lagi jadi masalah. Sebab, Kemenag telah berinisiatif mengambil data melalui Sistem Komputerisasi Pengelolaan Terpadu Umrah dan Haji Khusus (Siskopatuh). Data ini pun sudah bisa terbaca di aplikasi Tawakkalna milik Saudi.

"Untuk pelaksanaan umrah tidak lagi tergantung kepada Tawakkalna, bagi jamaah umrah. Karena jadwal pelaksanaan umrah atau shalat di Raudhah sudah ditangani oleh muasasah di Saudi," lanjut Endang.

Untuk pelaksanaan umrah ataupun shalat di Raudhah, menurut dia, muasasah sudah menyiapkan gelang khusus sebagai identitas pengenal jamaah.  

Sementara itu, terkait pemberangkatan jamaah umrah di tengah masa pandemi ini, Wakil Ketua Komisi VIII DPR, Ace Hasan Syadzily, meminta Kemenag dapat menunjukkan hasil kesepakatan terkait protokol kesehatan (prokes) antara Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Arab Saudi. Menurut dia, prokes ini sangat penting agar penyelenggaraan ibadah umrah di Tanah Suci pada masa pandemi dapat berjalan lancar.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Indonesian Consulate (@indonesiainjeddah)

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat