Relawan mencoba vending machine layanan kebaikan pada kegiatan Indonesian Humanity Summit (IHits) di Gedung Smesco Indonesia, Jakarta, Rabu (5/1). Indonesian Humanity Summit (IHits) merupakan agenda tahunan yang diinisiasi oleh Dompet Dhuafa bagi elemen b | Prayogi/Republika.

Khazanah

Pandemi Dorong Dompet Dhuafa Bertransformasi

Kepercayaan masyarakat terhadap Dompet Dhuafa semakin tumbuh.

JAKARTA – Pandemi Covid-19 menuntut lembaga filantropi Islam, Dompet Dhuafa (DD), untuk berubah atau bertransformasi. Bahkan, Direktur Pemberdayaan dan Pengembangan Ekonomi DD, Doni Marlan, menegaskan, melakukan transformasi adalah sebuah keharusan.

"Bukan hanya transformasi di fundraising atau penghimpunan, kami juga dituntut melakukan transformasi tentang program-program pemberdayaan ekonomi masyarakat," kata Doni dalam acara bertajuk Society and Humanity Outlook 2021 - Indonesia Humanity Summit 2022, di Jakarta, Rabu (5/1).

Ia menerangkan, DD harus berubah, sebab pandemi Covid-19 membuat kesejahteraan masyarakat menurun drastis. Karena itu, program ekonomi DD membuat terobosan-terobosan baru yang bisa berdampak pada sosial dan finansial yang bisa dirasakan oleh masyarakat Indonesia.

Berdasarkan hasil riset Indonesia Development and Islamic Studies, dampak pandemi Covid-19 terhadap pangan keluarga mencapai 80,8 persen. Hal ini, menurut Doni, membuat DD perlu melakukan terobosan dan inovasi terkait program yang harus dilakukan.

"(Pandemi Covid-19) berdampak terhadap ekonomi keluarga 97,9 persen, ini sebuah tantangan buat kami di Dompet Dhuafa untuk membuat program yang unggul di masyarakat," ujarnya.

Doni menyampaikan, DD memiliki program peternakan. Di dalamnya ada program sentra ternak, sentra ternak sapi, dan budi daya ternak unggas. Kemudian, ada program pertanian. Di dalamnya ada program lahan padi seluas 1.000 hektare, bank pakan ternak, dan budi daya hortikultura.

Ada juga program perikanan. Di dalamnya terdapat program budi daya ikan konsumsi, budi daya hasil laut, dan olahan pasca budi daya. Selanjutnya, ada program micro finance. Di dalamnya ada program layanan dana bergulir UMKM, pengembangan kawasan usaha mikro, dan urban farming (kegiatan berkebun atau bertani di perkotaan).

"Jadi, kita bukan sekadar melakukan program pemberdayaan di hulu, tapi di hilir kita harus menyiapkan market, teknologi, dan inovasi-inovasinya," jelas Doni.

Pada forum yang sama, Direktur Business Operation Support DD, Prima Hadi Putra, mengungkapkan, kepercayaan masyarakat Indonesia kepada DD semakin tumbuh seiring meningkatnya penghimpunan dana zakat, infak, sedekah, dan wakaf (ziswaf). "Hal itu membuat kami di Dompet Dhuafa harus mengevaluasi diri, dan yang penting lagi harus memantaskan diri kami," kata dia.

Menurut Prima, insan-insan DD harus memantaskan dirinya agar bisa menjadikan DD sebagai wadah yang terus ekspansi dan membesar. Hal itu penting agar DD mampu menampung kepercayaan serta kedermawanan masyarakat Indonesia.

Ia menjelaskan, DD telah melakukan transformasi melalui tiga hal. Pertama, memanusiakan talenta-talenta yang ada di DD. Kedua, melakukan proses penyederhanaan dalam proses bisnis yang dilakukan di dalam internal organisasi. Ketiga, membawa teknologi ke dalam DD untuk meningkatkan efisiensi.

"Kalau kita bicara sebagai sebuah wadah, sebagai sebuah organisasi, DD itu diawasi oleh banyak institusi," ujarnya.

Prima menerangkan, DD sebagai lembaga amil zakat (LAZ) diawasi Kementerian Agama (Kemenag), regulatornya Badan Amil Zakat Nasional (Baznas). Sedangkan, sebagai nazir wakaf, DD diawasi oleh Kemenag dan Badan Wakaf Indonesia (BWI).

Kemudian, DD sebagai penerima dana bantuan publik, diawasi oleh Kementerian Sosial. Publik juga langsung mengawasi DD. "Kami diaudit setiap tahun oleh kantor akuntan publik," jelasnya.

"Banyak yang mengawasi Dompet Dhuafa, kita tidak bisa main-main mengelola lembaga ini, karena lembaga ini menerima amanah dari masyarakat," ujarnya.

Mengenai kinerja DD pada 2021, Prima menyampaikan, penghimpunan dana dari donatur meningkat sebesar 23,05 persen, sehingga mencapai Rp 424 miliar atau tepatnya Rp 424.588.685.158. Sebanyak 44 persen donatur DD adalah generasi milenial. Artinya, menurut Prima, DD sudah memanen bonus demografi.

Sementara itu, pertumbuhan donatur baru di tahun 2021 sebanyak 358 ribu, dan indeks kepuasan donatur mencapai 88 persen. "Ini bukan semata pencapaian Dompet Dhuafa, ini adalah dukungan dari Bapak dan Ibu sekalian, ini adalah kedermawanan Bapak dan Ibu sekalian, mudah-mudahan tahun depan kita dapat menghimpun Rp 1 triliun," ujarnya.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat