Omikron Pecahkan Rekor | republika

Nasional

Saran WHO Agar Karantina Dipertahankan 14 Hari

Menurut WHO, sampai 29 Desember 2021 sekitar 128 negara melaporkan kasus omikron.

Kasus Covid-19 di dunia tercatat kembali mengalami lonjakan. Karantina pasien Covid-19 dipandang sebagai salah satu upaya menekan laju kasus virus korona jenis baru. Pro kontra seputar lama masa karantina pun muncul.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tetap menyarankan karantina 14 hari meskipun mayoritas pasien Covid-19 sembuh dalam waktu lima sampai tujuh hari setelah muncul gejala. Pejabat Tim Dukungan Manajemen Insiden Covid-19 WHO Abdi Mahamud, Rabu (5/1), mengatakan, negara-negara harus membuat keputusan tentang lamanya masa karantina berdasarkan kondisi seseorang.

Di negara dengan jumlah infeksi yang rendah, masa karantina yang lebih lama dapat membantu menjaga jumlah kasus serendah mungkin. Sementara di negara dengan kasus yang sangat rendah, karantina yang lebih singkat mungkin dibenarkan supaya perekonomian negara-negara tetap berjalan.

Menurut WHO, sampai 29 Desember 2021 sekitar 128 negara melaporkan kasus omikron. Di Afrika Selatan yang mengalami lonjakan tajam kasus diikuti oleh penurunan yang relatif cepat dan tingkat rawat inap serta kematian masih rendah. Situasi di setiap negara akan berbeda-beda, menurut Mahamud.

"Selagi studi terbaru menunjukkan fakta bahwa varian omikron memengaruhi sistem pernapasan bagian atas daripada paru-paru. Kabar baiknya, seseorang yang berisiko tinggi dan tidak divaksin masih berpotensi sakit parah akibat varian tersebut," lanjutnya, dikutip dari Xinhua.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) memilih mempertahankan panduan yang dirilisnya pada pekan lalu, yaitu pemberlakuan karantina selama lima hari bagi pasien Covid-19. Pada hari kelima ia tidak harus menjalani tes. Periode isolasi lalu harus diikuti dengan pemakaian masker secara ketat selama lima hari berikutnya.

Menurut CDC, pada hari kelima pasien dapat menjalani tes cepat antigen jika mau dan bisa mendapatkannya, tapi hal itu bukan keharusan. CDC mendapat tekanan dari para pakar kesehatan untuk tetap mensyaratkan tes setelah badan itu memangkas masa isolasi dari 10 hari menjadi lima hari, pekan lalu.

CDC mengatakan, langkah itu didasarkan pada sains tentang transmisi virus. Dikutip dari Reuters, keputusan CDC dibuat atas tinjauan terhadap 113 penelitian dari 17 negara yang menunjukkan sebagian besar penularan terjadi di awal infeksi.

Rata-rata masa penularan dan risiko penularan adalah antara dua-tiga hari sebelum dan delapan hari sesudah munculnya gejala. Dr Anthony Fauci, pakar penyakit menular AS, mengatakan, pejabat sedang mempertimbangkan meminta masyarakat menjalani tes setelah isolasi lima hari.

Indonesia menerapkan masa isolasi mandiri minimal 10 hari setelah didiagnosis positif Covid-19. Pasien positif dengan gejala sakit ringan-sedang diminta menambah tiga hari bebas demam dan gejala pernapasan. Setelah itu, pasien dinyatakan selesai isolasi. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat