Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran (ketiga kiri) bersama Kepala Staf Kodam Jaya Brigjen TNI Bobby Rinal Makmun (kedua kiri) dan Wakil Kepala Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta Bambang Bachtiar (ketiga kanan) saat konferensi pers pemusnahan barang bukti na | Republika/Thoudy Badai

Jakarta

Melawan Petugas, Bandar Narkoba Tewas Di-dor

Sindikat narkoba menghalalkan berbagai cara untuk memuluskan aksi jahatnya.

JAKARTA -- Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya menangkap dan menembak dua orang berinisial HS dan RN terduga bandar narkoba jenis sabu di Permata Pamulang, Jalan Puspitek Serpong, Tangerang Selatan, Selasa (4/1) sore WIB. Tindakan tegas dan terukur itu dilakukan karena ada perlawanan dari dua terduga bandar narkoba tersebut.

"Ada perlawanan. Jadi, sudah kejar-kejar dari (perempatan) Viktor sampai Unpam sini. Ditembak satu meningal di jalan, satu tembakan di kaki," ungkap Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya, Kombes Pol Mukti Juharsa, saat dikonfirmasi, Selasa (4/1).

Menurut Mukti, dua terduga bandar narkoba itu sempat menabrak pengendara lain saat berupaya melarikan diri dari kejaran petugas. Bahkan, seorang perempuan ditabrak hingga kakinya tergilas.

Kemudian, mereka juga menabrak mobil lain hingga rusak parah di bagian belakang. Mukti menyampaikan, pihaknya menanggung semua kerugian akibat penangkapan itu.

"Semua biaya bengkel, biaya pengobatan nanti kami yang handle semua. Karena ini kan penangkapan pelaku narkoba dan yang melakukan penabrakan bukan kita, tapi pelaku narkoba itu sendiri," ungkap Mukti.

Menurut Mukti, selain mengamankan terduga bandar narkoba itu, pihaknya juga menyita barang bukti berupa empat kilogram sabu asal Cina dari penangkapan tersebut.

Namun, Mukti tidak menjelaskan secara perinci terkait jaringan kedua terduga bandar narkoba tersebut. Dia hanya memastikan bahwa barang haram tersebut dari Negara Tirai Bambu.

"Sudah target, makanya anggota membuntuti, barang bukti empat kilogram (narkoba) dari Cina. Ini kan barang dari Cina, sabu-sabu dan ini masih kita dalami," jelas Mukti.

Kronologi penggerebekan

Dalam video pendek yang diterima Republika, seorang perempuan menceritakan kronologi penggerebekan dua terduga bandar narkoba tersebut. Dia mengaku, mobilnya secara tiba-tiba ditabrak dari belakang oleh kendaraan milik dua terduga bandar narkoba itu. Kemudian, dia juga mengaku mendengar suara tembakan di lokasi.

"Jadi, kronologisnya waktu saya mau keluar rumah tiba-tiba mobil saya ditabrak dari belakang. Setelah itu, terdengar suara tembakan sekitar dua hingga tiga kali," jelasnya dalam video pendek itu.

Dalam video itu, dia mengapresiasi langkah kepolisian. Menurutnya, pihak Ditnarkoba Polda Metro Jaya bertanggung jawab dalam proses perbaikan mobilnya tersebut. Mengingat, kendaraan miliknya mengalami kerusakan parah di bagian belakangnya.

"Dari Pak Direktur Narkoba Polda Metro Jaya Pak Mukti, terima kasih atas kerja samanya, terima kasih atas tanggung jawabnya membantu perbaikan mobil saya yang ditabrak," katanya. 

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Ditresnarkoba PMJ (@narkoba_metro)

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat