Susana Gedung Kemuning yang tak terawat | Youtube

Bodetabek

Angin Kencang Rusak Atap Gedung Kemuning Balko Bogor

Pemda berencana memperbaiki Gedung Kemuning Balai Kota Bogor.

BOGOR – Atap Gedung Kemuning Gading di Kompleks Balai Kota Bogor beterbangan akibat angin kencang yang melanda kawasan tersebut pada Senin (3/1) siang. Tak hanya itu, dua unit mobil dinas ikut terdampak.

Pantauan Republika di lokasi kejadian, sebelum angin kencang melanda terdengar suara gemuruh yang cukup lama dari Gedung Kemuning Gading. Kejadian itu diperkirakan berlangsung pada pukul 12.50 WIB.

Tak berselang lama, sebuah lempengan asbes jatuh dari atas atap dan pecah. Setelah itu, disusul dengan beberapa lempengan seng selebar sekitar 1 x 5 meter beterbangan dan berjatuhan di depan Kantor Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Bogor, yang berada di lantai dasar Gedung Kemuning Gading.

Sontak para pedagang di kantin Balai Kota Bogor berlarian. Begitu juga orang-orang yang sedang berada di area parkir. Karyawan DPMPTSP yang sempat ketakutan pun berkumpul di depan pintu kantor, tapi ditahan oleh para petugas keamanan.

Setelah kejadian, petugas keamanan di sekitar lokasi kejadian langsung membersihkan seng, asbes, dan balok yang berjatuhan. Beruntung dalam kejadian ini tidak ada korban luka maupun korban jiwa.

Salah seorang petugas keamanan, Adi Yusuf, mengatakan, saat kejadian kondisi angin di area bawah gedung tidak terasa kencang. Hanya saja, ketika mendengar suara gemuruh dari Gedung Kemuning Gading, dia sempat melihat angin berhembus lebih kencang.

“Terus jatuh itu seng, balok, dan asbes ada pecah satu. Kena ke mobil Avanza dua, salah satu mobil spionnya rusak sama lecet di sisi kiri,” ujar Yusuf kepada Republika, Senin (3/1).

Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto, segera meninjau Gedung Kemuning Gading di Kompleks Balai Kota Bogor yang atapnya terdampak angin kencang pada Senin (3/1) siang. Seusai meninjau, Bima Arya menyampaikan, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor baru saja membahas nasib gedung tua ini ke depannya.

Bima Arya menyampaikan, pembahasan terkait Gedung Kemuning Gading dilakukan bersamaan dengan pembahasan penataan kawasan Balai Kota Bogor. Termasuk juga pada Gedung Arsip dan Perpustakaan, dan pemindahan kantor-kantor organisasi perangkat daerah (OPD).

“Baru dibahas tadi pagi Kemuning Gading, apakah akan dipertahankan menjadi gedung kesenian, ataukah mau dibongkar, baru saja kita bahas. Eh ternyata setelah dibahas malah terjadi sesuatu di sini,” ujar Bima kepada Republika, Senin (3/1).

Bima pun meminta agar Gedung Kemuning Gading diperiksa secara keseluruhan. Apalagi, kejadian rusaknya gedung baru terjadi pertama kali di Kompleks Balai Kota Bogor. Sekaligus memastikan rencana penataan aset Balai Kota Bogor ke depannya.

Sebelum pandemi Covid-19, Bima Arya menyebutkan, gedung tersebut kerap digunakan sebagai gedung kesenian. Hanya saja, saat ini, kegiatan di gedung tersebut dihentikan, dan hanya tersisa kantor-kantor OPD yang berada di lantai dasar.

“Ya, tadi juga kan cuaca cerah agak aneh juga. Ya, nanti saya minta cek lagi secara keseluruhan ya kelaikan gedung ini, bagian mana-bagian mana. Tapi ini jarang sekali, di sini ini baru pertama terjadi di Balai Kota,” katanya.

Selain itu, dia mengimbau agar warga Kota Bogor tetap berhati-hati di tengah cuaca ekstrem, sesuai dengan imbauan BMKG. “Jangankan cuaca hujan lebat, di tengah cuaca terik juga bisa jadi ada bencana. Jadi, semua tetap waspada,” ujarnya. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat