Pekerja membungkus kedelai di sentra Primer Koperasi Tahu Tempe di Kramatwatu, Serang, Banten, Rabu (15/7/2020). Pihak pengelola mengaku setelah sempat terhenti akibat pandemi kini bisa melanjutkan usaha memproduksi tahu dan tempe dengan bantuan dana pinj | ANTARA FOTO/ASEP FATHULRAHMAN

Ekonomi

Penyaluran Dana Bergulir Syariah Lampaui Konvensional

Jumlah penyaluran dana bergulir syariah secara kumulatif lebih kecil dibandingkan konvensional karena baru diterapkan penuh mulai 2020.

JAKARTA -- Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (LPDB KUMKM) menyatakan, realisasi penyaluran dana bergulir tahun lalu mencapai Rp 1,64 triliun.

Direktur Utama LPDB KUMKM, Supomo, mengatakan, dari total realisasi itu sebanyak Rp 828 miliar disalurkan dengan skema  syariah. Sementara itu, dana senilai Rp 813 miliar disalurkan secara konvensional.

"Istilah saya, kalau bisa saling mendahului. Pembiayaan syariah dan konvensional harus kejar-kejaran," ujar Supomo dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (3/12).

Ia mengungkapkan, sejak 2008 sampai 2021, realisasi penyaluran dana bergulir telah mencapai Rp 13,97 triliun. Dari jumlah tersebut, sekitar Rp 3,43 triliun disalurkan dengan skema syariah.

Menurut Supomo, jumlah penyaluran LPDB syariah secara kumulatif lebih kecil dibandingkan konvensional karena baru diterapkan penuh mulai 2020. Seluruh dana bergulir itu, lanjutnya, disalurkan ke 34 provinsi di Tanah Air.

Supomo menyampaikan, serapan dana paling banyak masih didominasi berbagai provinsi di Jawa. Dia mengatakan, jumlah koperasi di wilayah Jawa lebih banyak dibandingkan di luar Jawa. Dari sisi nilai dan aktivitasnya pun masih mayoritas berada di Jawa.

"Tapi, di luar jawa kita juga bermitra dengan koperasi di sana. Misalnya, di Kabupaten Sikka, NTT, itu koperasinya sangat kooperatif dan sangat punya jiwa memajukan masyarakatnya," kata Supomo.

LPDB KUMKM mematok target penyaluran dana bergulir tahun ini sebesar Rp 1,8 triliun. Berbagai strategi pun disiapkan guna mencapai target tersebut.

"Salah satu strateginya, kita terus melakukan transformasi proses bisnis. Lalu, transformasi dalam proses mencari terobosan dan peluang pasar baru," ujar Supomo.

Strategi lainnya, kata dia, yakni menjalin kerja sama antar-Badan Layanan Umum (BLU). Supomo meyakini, bila tidak ada rintangan pandemi seperti 2021, pada November tahun ini, target itu sudah bisa diselesaikan.

Pada 2022, ujarnya, lembaga di bawah naungan Kementerian Koperasi dan UKM itu pun ditargetkan dapat menyalurkan pembiayaan ke sektor riil hingga 40 persen dari jumlah target atau sekitar Rp 720 miliar. Sebelumnya, pada 2020, LPDB KUMKM hanya menyalurkan dua persen dana bergulir ke sektor riil. Kemudian, pada 2021 naik menjadi 13,5 persen. 

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by LPDB KUMKM (@lpdb.kumkm)

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat