Sejumlah jemaat mencuci tangan dan mengenakan masker sebelum mengikuti misa malam Natal di Katedral Ambon, Maluku, Jumat (24/12/2021). | ANTARA FOTO/FB Anggoro/wsj.

Nasional

Satgas Covid Wanti Masyarakat Patuhi Aturan

Proses karantina diwajibkan bagi siapa saja yang baru tiba dari luar negeri.

JAKARTA -- Ketua Bidang Penanganan Kesehatan Satgas Covid-19, Alexander K Ginting menyatakan pemerintah akan melakukan pengawasan setiap mobilitas masyarakat selama periode libur Natal dan Tahun Baru (Nataru). Penjagaan ketat di pintu-pintu masuk seperti bandara, pelabuhan, dan pos perbatasan darat, juga akan digiatkan.

"Kita harus tetap menjaga kewaspadaan agar (virus) tidak bisa lolos melalui pintu-pintu masuk yang sudah kita atur dan sudah dijaga dengan ketat," ujar Alex , Rabu (29/12).

Namun, komitmen untuk melakukan pengawasan ini pastinya memerlukan partisipasi dari semua pihak, termasuk masyarakat. Sebagai upaya menangkal varian baru omikron, Alex menegaskan pentingnya proses karantina. "Jadi karantina mengumpulkan mereka yang datang dari negara terjangkit negara luar di satu tempat untuk diamati dan kemudian dilihat perkembangannya apakah dia menjadi sakit atau laboratoriumnya positif," jelasnya.

Proses karantina diwajibkan bagi siapa saja yang baru tiba dari luar negeri. Terlepas dari kepentingan perjalanan dan kewarganegaraan, semua pihak wajib mengikuti proses karantina.

"Jadi bagi mereka yang kembali ke Indonesia setelah jalan-jalan ataupun setelah berkunjung ke rumah keluarga diharapkan tetap melaksanakan karantina," kata Alex.

Ia juga meminya masyarakat tidak perlu menjadi panik, melainkan tetap waspada dan mengoptimalkan perlindungan kesehatan seperti protokol kesehatan dan vaksinasi. Terlebih saat ini, pemerintah telah melaksanakan vaksinasi bagi anak 6-11 tahun. “Mari kita menyongsong 2022 dengan semangat baru. Tidak perlu panik dan khawatir, yang perlu adalah bangun kewaspadaan yang tinggi. Dengan iman, aman, dan imun kita pasti bisa berhasil menanggulangi Covid-19,” kata dia.

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, varian baru memiliki potensi muncul dari dalam negeri. Menurutnya,  potensi munculnya varian baru ini sebanding dengan tingginya tingkat penularan di masyarakat. Karena itu, Indonesia berupaya keras mengendalikan kasus hingga sampai pada level yang cukup rendah seperti saat ini.

"Sehingga sampai sejauh ini kita belum menjadi kontributor timbulnya varian baru yang lebih memberatkan kondisi pandemi di dunia," ujar Wiku Wiku keterangan pers perkembangan penanganan Covid yang disiarkan di Youtube Sekretariat Presiden, Rabu (29/12).

Karena itu, penting mencegah munculnya varian baru di dalam negeri, selain mencegah varian dari luar wilayah. Wiku mengungkap perjalanan masuknya varian baru di Indonesia mulai dari alfa, beta dan delta sejak awal tahun hingga omikron di ujung tahun ini.

Karena itu, pemerintah melakukan antisipasi saat terjadi importasi kasus yaitu melakukan penyesuaian aturan pelaku perjalanan di antaranya penetapan kriteria WNA yang boleh masuk ke Indonesia, penyesuaian durasi karantina baik dari asal negara maupun riwayat vaksinasi, dan peningkatan kapasitas whole genome sequencing. "Yang saat ini sudah memiliki kemampuan melacak kode genetik sebanyak 500 sampai dengan 600 sampel," katanya.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat