Palapa ring | Antara

Inovasi

Menakar Dampak Palapa Ring

Palapa Ring paket timur akan membuat generasi muda Papua mendapatkan akses internet dengan maksimal.

Beratnya tantangan digital Indonesia akibat faktor geografis, coba diatasi pemerintah melalui proyek Palapa Ring. Proyek infrastruktur telekomunikasi berupa pembangunan serat optik kini telah tersambung secara keseluruhan, yakni paket barat, paket tengah, dan paket timur.

Hal itu ditandai dengan diresmikannya paket timur oleh Presiden Joko Widodo pada Senin (14/10). Proyek ini bermula sejak Juli 2007, diawali dengan penandatanganan konsorsium pembangunan jaringan serat optik di Kawasan Indonesia Timur (KIT) oleh tujuh operator telekomunikasi. Namun, konsorsium itu mengalami kendala hingga akhirnya terbengkalai selama hampir satu dekade.

Palapa Ring merupakan proyek pembangunan backbone atau tulang punggung serat optik nasional yang menjangkau 34 provinsi, 440 kota/kabupaten di seluruh Indonesia. Total panjang kabel lautnya mecapai 35.280 kilometer dan kabel di daratan sejauh 21.807 kilometer.

Palapa Ring paket barat telah selesai pada Maret 2018 menjangkau wilayah Riau. Kepulauan Riau hingga Pulau Natuna kini telah terhubung dengan jaringan laut sepanjang 1.730 kilometer dan jaring darat 545 kilometer.

Palapa Ring paket tengah menjangkau 27 kabupaten/kota di Provinsi Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, dan Kalimantan Timur dengan 1.706 kilometer jaringan laut dan 1.289 jaringan darat. Sementara, Palapa Ring paket timur dibangun sejauh 4.450 kilometer yang terdiri dari sub marine cable sejauh 3.850 kilometer dan 'land cable' sepanjang 600 kilometer dengan ?landing point? sejumlah 15 titik pada 21 kota/kabupaten.

Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Jayawijaya Isak SF Sawaki mengatakan, dengan rampungnya proyek yang termasuk dalam program Tol Langit, diharapkan dapat membantu ekonomi digital tumbuh dengan cepat. Terutama, di daerah-daerah yang selama ini masih mengalami kesulitan internet.

Termasuk, salah satunya di Kabupaten Jayawijaya, Papua. "Sebelumnya, akses internet biasanya di daerah kami, bagi teman-teman yang pernah ke Papua, apalagi ke pedalaman, pernah datang ke pasar, itu mama-mama di pasar duduk-duduk dengan memegang handphone untuk order barang yang akan dijual," ujar Isak dalam Diskusi "Menghitung Dampak Palapa Ring", beberapa waktu lalu, di Jakarta.

Dengan hadirnya Palapa Ring paket timur, Isak percaya para generasi muda Papua akan dapat memanfaatkan akses internet dengan maksimal. Khususnya, Isak melanjutkan, untuk mengembangkan ekonomi digital sehingga tidak semua pemuda Papua hanya ingin menjadi pegawai negeri sipil (PNS) setelah selesai kuliah.

Dengan rampungnya proyek yang termasuk dalam program Tol Langit ini, diharapkan membantu ekonomi digital tumbuh cepat.

Selain itu, Isak berharap mereka dapat memanfaatkan internet untuk mengembangkan usaha sendiri. "Sekarang mulai tampak satu hingga dua bisnis online di sana. Harapan ke depannya, itu bisa menjadi mata pencaharian utama. Pertumbuhan ekonomi digital makin pesat," kata dia.

Ikut ke kancah global

Hadirnya Palapa Ring juga membuka pintu bagi muda-mudi Papua untuk ikut berkarya di kancah global. CEO KitongBisa.com sekaligus Ketua Papua Muda Inspiratif Billy Mambrasar mengatakan, Palapa Ring akan makin memudahkannya menyatukan para generasi muda Papua dalam menuangkan berbagai ide kreatif, termasuk juga untuk mengakses pasar global.

Billy yang merupakan kelahiran Serui, Kabupaten Yapen Waropen, ini menjelaskan, gerakan Papua Muda Inspiratif merupakan gerakan sosial kepemudaan muda-mudi Papua. Gerakan ini telah melahirkan 118 muda-mudi Papua yang memiliki usaha rintisan atau gerakan sosial kepemudaan.

Seratus delapan belas anak tersebut akan diseleksi lebih lanjut dan diberikan pembekalan atau pelatihan kepemimpinan dan nasionalisme pada 24 -26 Oktober lalu. "Gerakan ini bertujuan membuat sebuah Creative Youth and Innovation Hub. Kami terus berusaha melakukan perubahan dengan mendukung program-program pembangunan pemerintah di Provinsi Papua dan Papua Barat," ujar Billy.

Menurut dia, sejak pertemuan terakhir pada 11 September 2019 hingga sekarang, Papua Muda Inspiratif telah membuat beberapa kemajuan. Papua Muda Inspiratif di Sorong juga telah mengadakan pelatihan yang dihadiri oleh 200 muda-mudi Papua, yang berisi pembekalan keahlian kewirausahaan dan kepemimpian.

Kemudian, pada 18 Oktober mendatang, para anggota Papua Muda Inspiratif mengikuti Harvard Hackaton di Amerika Serikat (AS). "Mereka datang dengan Ide Fattery, yaitu mengubah lemak menjadi baterai atau power," kata Billy.

Selanjutnya, ia mengungkapkan, salah seorang anggota juga telah mengikuti kompetisi SDGs Pipe Award di Spanyol. Rencananya, anggota tersebut akan mewakilkan Indonesia dengan inovasinya, yakni mengurangi buta aksara di daerah pedalaman.

Ada pula, perusahaan rintisan yang telah menjadi pemenang lomba Pameran Inovasi Start Up yang diadakan oleh Kemenristek Dikti, belum lama ini. Inovasi yang dihadirkan adalah dengan menciptakan aplikasi Virtual Tour Guide.

Pengguna aplikasi Virtual Tour Guide ini dapat dengan perinci merencanakan dan menjadwalkan perjalanannya hingga mendapatkan pemandu lokal terpercaya.

Billy sendiri telah dinobatkan menjadi Duta SDGs (sustainable development goals) Indonesia pada 9 Oktober 2019 oleh Menteri PPN/Kepala Bappenas Prof Dr Bambang PS Brodjonegoro. Sebab, Billy secara inisiatif melatih muda-mudi Papua membuat produk yang dijual ke pasar atau market place.

"Dengan adanya Palapa Ring, akan makin memudahkan kita mengakses pasar global dan menangkap peluang dengan lebih baik. Generasi muda Papua dapat memanfaatkan akses internet dengan maksimal dan mengembangkan ekonomi digital," ujarnya. N ed: setyanavidita livikacansera

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat