Menteri BUMN Erick Thohir bersama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo pada penyerahan bantuan alat kesehatan (alkes) bantuan BUMN kepada Pemprov Jawa Tengah, beberapa waktu lalu. | istimewa

Nasional

Survei PRC-PPI: Ganjar, Prabowo, Anies Teratas

Survei PRC dan PPI juga membuat simulasi koalisi partai politik parlemen yang kemudian menunjuk capresnya.

JAKARTA – Politika Research and Consulting (PRC) berkolaborasi dengan Parameter Politik Indonesia (PPI) merilis hasil survei terkait peta politik jelang 2022. Terkait elektabilitas sosok potensial sebagai calon presiden (capres) yang masuk ke dalam top of mind, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto masih menjadi yang teratas.

"Sebanyak 17,2 persen itu menyatakan Ganjar Pranowo, 16,4 persen menyatakan Prabowo Subianto," ujar Direktur Eksekutif PRC, Rio Prayogo lewat rilis survei secara daring, Senin (27/12).

Posisi ketiga ada nama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dengan elektabilitas sebesar 9,1 persen. Menariknya, masih ada nama Joko Widodo di posisi selanjutnya dengan elektabilitas sebesar 6,9 persen.

"Masih ada yang menginginkan Jokowi karena ketidaktahuan mungkin atau memang menginginkan untuk ketiga kalinya," ujar Rio.

Selanjutnya, ada Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno (5,2 persen), Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (4,0 persen), dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (2,5 persen).

Tiga nama terakhir adalah mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (1,6 persen), mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo (1,1 persen), dan Ketua DPR Puan Maharani (0,8 persen). Adapun nama-nama lain seperti Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Menteri BUMN Erick Thohir, dan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar tidak masuk ke dalam top of mind dari hasil survei tersebut.

Survei PRC dan PPI juga membuat simulasi koalisi partai politik parlemen yang kemudian menunjuk capresnya. Simulasi pertama, adalah koalisi antara PDIP, Partai Gerindra, PPP, dan PAN.

Dari simulasi pertama ada lima nama yang berpotensi menjadi capres dari koalisi tersebut. Hasilnya, Prabowo Subianto (30,4 persen), Ganjar Pranowo (27,5 persen), Sandiaga Salahuddin Uno (14,5 persen), Ridwan Kamil (6,8 persen), dan Puan Maharani (2,8 persen).

Simulasi koalisi kedua adalah Golkar, Nasdem, PKB, PKS, dan Demokrat. Terdapat lima nama yang berpotensi menjadi capres dalam koalisi tersebut, yakni Jakarta Anies Baswedan (34,3 persen), Ridwan Kamil (17,8 persen), Agus Harimurti Yudhoyono (10,9 persen), Airlangga Hartarto (3,3 persen), dan Muhaimin Iskandar (2,1 persen).

Selanjutnya, simulasi koalisi antara PDIP, Golkar, PKB, dan PPP. Ada enam nama yang layak menjadi capres dalam koalisi tersebut, yakni Ganjar (31,8 persen), Sandiaga (26,6 persen), Ridwan Kamil (9,7 persen), Puan (3,5 persen), Airlangga (2,7 persen), dan Muhaimin (1,9 persen).

Simulasi koalisi terakhir adalah antara Gerindra, Nasdem, PAN, PKS, dan Demokrat. Ada lima nama yang berpotensi menjadi capres dalam koalisi tersebut, yakni Prabowo (31,8 persen), Anies (16,5 persen), Sandiaga (12,9 persen), Ridwan Kamil (11,3 persen), AHY (7,1 persen).

Survei yang merupakan kolaborasi antara PRC dan PPI dilakukan pada 12 November hingga 4 Desember 2021. Jumlah responden sebanyak 1.600 orang yang merupakan penduduk berusia minimal 17 tahun atau sudah menikah.

Wawancara terhadap responden dilakukan secara tatap muka dengan margin of error sebesar 2,5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Responden tersebar secara proporsional di 34 provinsi dan 160 desa/kelurahan.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat