Warga melintasi banjir di Jalan Thamboosamy, Kuala Lumpur, Minggu (19/12). Sejumlah daerah di Lembah Klang, Malaysia, dilanda banjir yakni Kuala Lumpur, Selangor dan Putrajaya. | ANTARA Foto/Agus Setiawan

Nasional

Nasdem Apresiasi Kerja PMI Bantu Korban Banjir di Malaysia

Aksi PMI mengeratkan hubungan PMI dan penduduk Malaysia dalam penanganan banjir dan bencana alam, seperti di Selangor.

 

JAKARTA – Banjir besar yang melanda Selangor, Malaysia menyebabkan banyak kerusakan dan kerugian baik materil maupun selain materi. Kerugian tersebut dialami oleh warga Malaysia dan juga para Pekerja Migran Indonesia namun hal itu tidak membuat Pekerja Migran Indonesia berdiam diri, namun turut berpartisipasi dalam meringankan beban para korban banjir.

Salah satunya adalah memberi makanan siap saji dan membantu kebutuhan lainnya. Menyoroti hal tersebut, Yulisa Baramuli sebagai ketua DPP Bidang Migran Partai NasDem, mengapresiasi tindakan kemanusiaan yang diperlihatkan para PMI.

"Untuk kemanusiaan kita tidak boleh dibatasi oleh sekat negara, tolong menolong merupakan wujud kemanusiaan paling dasar kehidupan berasama," kata Yulisa dalam keterangannya, Sabtu (25/12).

Aksi para relawan PMI sangat positif dan akan lebih mengeratkan kembali hubungan PMI dan penduduk Malaysia.

"Kerja sama ini akan semakin mengeratkan PMI dengan penduduk Malaysia, ini tentu akan berdampak positif pada kehidupan PMI di Malaysia. Saya juga berharap BP2MI aktif dalam melakukan monitoring hal semacam ini," Kata Yulisa

Sementara, Tengku Adnan yang merupakan ketua NasDem perwakilan Malaysia yang ikut turun langsung dalam proses tanggap darurat terhadap korban banjir di Malaysia.

"Tolong menolong sangat penting dalam kehidupan para pekerja migran di Malaysia. Dengan begitu secara sosial tidak akan ada batasan antara warga negara asing dan warga negara setempat. Karena semua bencana dihadapi secara bersama," kata dia.

Diketahui, aksi para PMI di Malaysia menjadi sorotan dan apresiasi termasuk dari warga Malaysia sendiri. Seperti yang disampaikan oleh satu wanita berkerudung kepada menteri Noh Omar  dalam video yang viral di Malaysia, bahwa ada tiga warga Indonesia mendayung sampan untuk menyelamatkan anak salah seorang penduduk.

photo
Ketua DPP Bidang Migran Partai NasDem Yulisa Baramuli - (Dokpri)

Cuti darurat dan bantuan pemerintah setempat

Sebelumnya, Perdana Menteri Malaysia Ismail Sabri Yaakob telah melakukan survei udara. Hasil dari pemetaan tersebut, dia mengumumkan sejumlah tindakan bantuan untuk lebih dari 21.000 orang yang terkena dampak banjir.

Yaakob mengumumkan di halaman Facebook resminya distribusi langsung RM50 juta ke NADMA atau Kelompok Dana Bantuan Bencana Nasional (KWABBN). Dana ini akan diberikan sebagai bantuan kepada keluarga yang terkena dampak dalam bentuk kebutuhan dasar seperti kasur, selimut, pakaian, sanitasi produk kebersihan untuk wanita, makanan, susu, dan popok.

Sebelum pengumuman itu, Yaakob menyatakan alokasi awal lainnya sudah diberikan sebesar RM10 juta untuk upaya pemulihan pasca-banjir. "Pemerintah federal akan terus bekerja sama dengan pemerintah negara bagian dalam upaya memperbaiki rumah dan infrastruktur publik yang rusak akibat bencana banjir. Alokasi ini akan ditambah sewaktu-waktu sesuai kebutuhan," ujarnya.

Cuti darurat akan diberikan kepada semua pegawai negeri sipil yang terkena dampak. Untuk karyawan swasta, perusahaan disarankan untuk memberikan cuti berbayar kepada karyawan dengan tidak menolak alokasi cuti tahunan dan gaji mereka.

"Saya berdoa dan berharap semua yang terlibat akan tenang dan sabar menghadapi bencana ini," kata Yaakob.

Warga Selangor bernama Marniza Othman mengatakan kepada Channel News Asia (CNA) tentang cobaan berat yang dihadapi ketika air banjir memasuki rumahnya.

Perak adalah negara bagian terakhir yang dilanda banjir, dengan banjir memburuk di enam negara bagian lainnya. Setidaknya 15.000 orang di Selangor telah dievakuasi ke lebih dari 100 pusat bantuan. Curah hujan yang tinggi menyebabkan penutupan jalan dan mengganggu pelayaran.

Lebih dari 66.000 personel dari kepolisian, tentara, dan pemadam kebakaran dikerahkan untuk menyelamatkan orang-orang yang terdampar oleh air banjir dan membawa mereka ke tempat penampungan.

Departemen Meteorologi memperingatkan tingkat berbahaya dari hujan deras yang terus menerus di Perak, tetapi telah menurunkan peringkat Selangor dari tingkat bahaya menjadi waspada. Sekitar 9.800 orang berada di 155 pusat bantuan di seluruh Pahang. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat