Presiden Joko Widodo (kedua kanan) dan Ibu Iriana Joko Widodo (kiri) berjalan bersama Wakil Presiden Ma | ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

Khazanah

Muhammadiyah: Selamat Muktamar NU

NU dan Muhammadiyah bahu-membahu untuk membawa Indonesia berkemajuan.

JAKARTA – Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah menyampaikan ucapan selamat bermuktamar kepada Nahdlatul Ulama (NU). Salah satu ormas Islam terbesar di Tanah Air, yakni NU, sedang menggelar muktamar di Lampung pada 22-23 Desember 2021.

“Semoga Muktamar dapat berjalan dengan baik, lancar, dan sukses yang menghasilkan keputusan-keputusan penting bagi kemajuan dan kemaslahatan NU, umat, bangsa, dan kemanusiaan di ranah global," kata Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof Haedar Nashir melalui keterangan tertulis yang diterima Republika, Rabu (22/12).

Sejalan dengan tema muktamar, yaitu “Menuju Satu Abad NU: Membangun Kemandirian Warga untuk Perdamaian Dunia”, Haedar percaya, NU akan makin maju dan mandiri. Selain itu, NU juga akan mampu menebar damai di tengah dinamika kehidupan keumatan, kebangsaan, dan kemanusiaan semesta yang kompleks saat ini.

Lebih lanjut, Haedar menyampaikan, NU bersama Muhammadiyah dan organisasi keagamaan lainnya yang lahir sebelum kemerdekaan telah membuktikan diri sebagai gerakan keislaman yang berjuang untuk Indonesia merdeka serta membangun Indonesia dengan pengkhidmatan tinggi. Hal itu, menurut dia, telah berhasil menyatukan keislaman dan kebangsaan secara integratif.

Bagi NU dan Muhammadiyah, kata dia, Indonesia dengan dasar Pancasila dan UUD 1945 telah selesai atau final sebagai rumah berbangsa dan bernegara milik bersama. “Kedua ormas terbesar ini hadir sebagai representasi Islam moderat yang menampilkan wasathiyah Islam yang rahmatan lil'alamin," kata Haedar.

Keduanya, menurut Haedar, menjadi pilar yang menyatukan bangsa dalam spirit Bhinneka Tunggal Ika. Sekaligus pula menampilkan karakter keindonesiaan yang religius dan tengahan dengan menjunjung tinggi nilai-nilai luhur Pancasila, agama, dan kebudayaan bangsa Indonesia.

Tantangannya adalah bagaimana ke depan kedua ormas Islam moderat tersebut mampu menjadi kekuatan yang berada di garda depan dalam membawa Indonesia berkemajuan. “Sehingga dapat sejajar dengan bangsa-bangsa lain yang telah maju sesuai jati dirinya yang dilandasi tiga nilai utama tersebut,” ujar Haedar.

Sementara itu, Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Prof Abdul Mu'ti memuji pelaksanaan Muktamar ke-34 NU di Lampung. Dia memang secara langsung menghadiri pembukaan muktamar di Ponpes Darussaadah, Gunungsugih, Kabupaten Lampung Tengah, Lampung, Rabu (22/12).

“Saya melihat suasana di arena muktamar sangat tertib dan penuh kesederhanaan," kata dia kepada Republika, Rabu.

Menurut Mu'ti, Muktamar NU kali ini, selain menunjukkan karakter santri dan budaya pesantren, juga menunjukkan kepedulian NU terhadap situasi bangsa Indonesia yang masih dalam keprihatinan karena pandemi Covid-19. Hal tersebut tampak dari pelaksanaan muktamar yang bernuansa sederhana.

Mu'ti berharap, seluruh agenda yang menjadi rangkaian Muktamar ke-34 NU berjalan dengan lancar dan tertib. “Semoga seluruh proses persidangan dan pemungutan suara berlangsung lancar, tertib, penuh persaudaraan, dan menghasilkan keputusan serta kepemimpinan yang terbaik bagi NU,” kata dia.

Selain itu, Mu'ti juga menyampaikan harapan terhadap ketua umum PBNU terpilih nanti. "Siapa pun yang terpilih, saya berharap dapat memperkuat silaturahim dan kerja sama dengan ormas Islam pada khususnya, dan juga ormas keagamaan lainnya," kata dia.

Muktamar ke-34 NU dibuka secara resmi oleh Presiden Joko Widodo. Acara pembukaan tersebut mensyaratkan protokol kesehatan ketat dan jumlah peserta terbatas, yakni maksimal 500 orang. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat