Sejumlah kendaraan memasuki gerbang Tol Cililitan, Jakarta, Jumat (31/1/2020). PT Jasa Marga memberlakukan tarif baru ruas jalan tol dalam kota di Jakarta yaitu golongan I naik menjadi Rp10 | ASPRILLA DWI ADHA/ANTARA FOTO

Ekonomi

Jasa Marga Siaga Nataru

Jasa Marga membuat kebijakan untuk membatasi kapasitas parkir maksimal 50 persen dan pembatasan waktu singgah di rest area.

JAKARTA  — PT Jasa Marga (Persero) Tbk bersiaga menghadapi periode libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2021/2022. Operator jalan tol pelat merah tersebut juga siap mengantisipasi kepadatan di Gerbang Tol (GT) Utama. 

Kepala Divisi Regional Jasamarga Metropolitan Tollroad Bagus Cahya menyatakan kesiapan Jasa Marga dalam layanan operasi pada periode Nataru 2021/2022. “Kita ingin memastikan kesiapan layanan operasi selama Nataru ini. Concern kami adalah keselamatan petugas operasional dan para pemakai jalan,” kata Bagus kepada media di Jakarta, Senin (20/12).

Bagus menjelaskan, pada periode Nataru, Jasa Marga mengantisipasi kepadatan di GT Utama dengan menyiapkan langkah peningkatan serta kapasitas transaksi sehingga penurunan angka kepadatan lalu lintas menjadi di bawah 0,8.

Jasa Marga juga menyiapkan sarana dan prasarana pendukung, seperti variable message sign (VMS), VMS mobile, remote traffic microwave sensor (RTMS), closed circuit television (CCTV), dan Radio Komunikasi agar terus dioptimalkan untuk memonitor kondisi lalu lintas dan percepatan informasi. Selain itu, menghentikan sementara pekerjaan konstruksi di lingkungan jalan tol selama periode tersebut.

Adapun terkait dengan rekayasa lalu lintas, Bagus mengatakan, Jasa Marga juga terus melakukan koordinasi dengan para pemangku kepentingan, di antaranya Kementerian Perhubungan, kepolisian, hingga Badan Usaha Jalan Tol lainnya. Antisipasi khusus juga dilakukan dalam rangka menghadapi musim hujan dengan menyiagakan personel dan alat berat yang siap siaga selama 24 jam.

“Kami juga lakukan tindakan pencegahan untuk mengantisipasi genangan air maupun longsor. Selama masa Nataru kan musim hujan sehingga kita antisipasi supaya tidak ada gangguan,” ujar Bagus.

Bagus menambahkan, guna memastikan penerapan protokol kesehatan dalam perjalanan, Jasa Marga membuat kebijakan untuk membatasi kapasitas parkir maksimal 50 persen dan pembatasan waktu singgah di rest area. Tidak hanya itu, implementasi aplikasi PeduliLindungi juga akan terus dioptimalkan. “Ini salah satu kesiapan kita dalam melayani pengguna jalan dengan penerapan protocol kesehatan selama periode Nataru,” kata Bagus menambahkan. 

Sebelumnya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memastikan kesiapan jalan tol dan non-tol untuk masa libur Nataru 2021/2022. Khususnya, kesiapan jalan tol dan jalan nasional di Pulau Jawa, Bali, Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan. “Kesiapan dari Kementerian PUPR, di antaranya jalan tol di Pulau Jawa yang operasional sepanjang 1.629 kilometer,” kata Wakil Menteri PUPR John Wempi Wetipo, beberapa waktu lalu.

Selain itu, John mengatakan, juga disiapakan 92 tempat istirahat dan pelayanan (TIP) di Jalan Tol Trans Jawa. TIP tersebut terdiri atas 54 TIP A, 30 TIP B, dan 8 TIP C. Ia menyebutkan, terdapat 11 ruas jalan tol tambahan di Pulau Jawa yang siap digunakan, antara lain, Bogor Ring Road Seksi 3A (Simpang Yasmin – Kayu Manis) sepanjang 3 km, Cibitung – Cilincing Seksi 1 (Cibitung – Telaga Asih) sepanjang 2,6 km, dan Serpong – Cinere Seksi 1 (Serpong IC – Pamulang IC).

Ruas jalan nasional di Pulau Jawa yang siap digunakan sepanjang 5.026 kilometer (km), yaitu Lintas Utara Jawa sepanjang 1.341 km (mantap 92 persen), Lintas Tengah Jawa sepanjang  1.197 km (mantap 95 persen), Lintas Selatan Jawa sepanjang 888 km (mantap 97 persen), dan Pantai Selatan dan sepanjang Jawa 1.599 km (mantap 93 persen). 

Sementara, di Pulau Bali disiapkan Jalan Tol Bali – Mandara operasional sepanjang 10,07 km dan Jalan Batas Kota Singaraja – Mengwitani sepanjang 3,5 km. Kemudian di Pulau Sumatra terdapat Jalan Tol Trans Sumatra yang operasional sepanjang 673 km. 

Jalan tol yang operasional di Pulau Sulawesi dan Kalimantan, antara lain, Balikpapan – Samarinda sepanjang 97,3 km, Manado – Bitung (Manado – Danowudu) sepanjang 26,4 km, Ujung Pandang/Makassar Seksi 1-3 sepanjang 10,1 km, dan Ujung Pandang/Makassar Seksi 4 sepanjang 11,6 km. John mengatakan, semua ruas jalan nasional di Pulau Kalimantan dan Sulawesi secara umum dalam kondisi mantap. 

Guna mengantisipasi kondisi darurat, John memastikan tim tanggap bencana akan siap siaga pada titik-titik rawan bencana. Titik tersebut, seperti banjir, genangan air, dan tanah longsor.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat