Petugas PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Tbk area Lampung melakukan pengecekan rutin jaringan gas (jargas) pelanggan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Warung Makan Yanto di Kaliawi, Bandar Lampung, Lampung, Kamis (28/1/2021). Pemilik usaha terbantu deng | ANTARA FOTO/Ardiansyah

Ekonomi

PGN Optimistis Kinerja 2022 Positif

PGN mencatat laba operasi sebesar 326 juta dolar AS.

 

JAKARTA  — PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk atau Subholding Gas PT Pertamina (Persero) optimistis mampu meningkatkan kinerja operasional dan keuangan pada tahun depan. Berkaca pada kinerja PGN kuartal III 2021, emiten berkode saham PGAS itu yakin dapat mengerek performa perseroan sesuai rencana jangka panjang perusahaan (RJPP) dan pemenuhan kewajiban.

Saat ini, rating PGN dari Moodys adalah Baa2 dan dari Fitch BBB- dengan outlook stable. Keduanya masih berada pada kategori investment grade yang artinya lembaga pemeringkat internasional menilai PGN masih memiliki tingkat kesehatan keuangan yang sangat baik dan diproyeksikan bisa memenuhi semua kewajibannya, termasuk kewajiban pelunasan utang.

Dengan catatan pembukuan pendapatan sebesar 2.254,3 juta dolar AS pada kuartal III 2021 lalu, PGN mencatat laba operasi sebesar 326 juta dolar AS. PGN juga berhasil meraih peningkatan laba diatribusikan ke induk menjadi 286,2 juta dolar AS pada kuartal III 2021, meningkat dibandingkan periode sama pada 2020 sebesar 53,3 juta dolar AS.

Hal ini disokong dari kinerja operasional yang memperlihatkan tren positif dengan volume niaga gas selama periode Januari–September 2021 sebesar 873 billion british thermal unit per day (BBTUD) dan naik jika dibandingkan volume niaga gas kuartal III 2020 sebesar 812 BBTUD secara tahunan.

"Untuk volume transmisi pada periode yang sama tahun 2021 sebesar 1.238 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD). Posisi PGN sebagai Subholding Gas Pertamina semakin memperkuat kinerja konsolidasi dan peningkatan pemanfaatan gas di sektor kilang, transportasi marine, dan tentunya kemudahan akses terhadap pasokan dari hulu," kata Sekretaris Perusahaan PGN Rachmat Hutama di Jakarta, Ahad (19/12).

Adapun, posisi keuangan konsolidasian PGN per 30 September 2021 tetap menunjukkan posisi keuangan yang masih baik. Tercatat, total aset sebesar 7,54 miliar dolar AS, total liabilitas 4,25 miliar dolar AS, dan total ekuitas 3,29 miliar dolar AS.

"Rasio debt service PGN sebesar 2,69 kali, memperlihatkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi pembayaran bunga dan pokok pinjaman masih mencukupi," ujar Rachmat.

Sementara itu, tingkat leverage PGN yang dicerminkan oleh rasio debt-to-equity (DER) per kuartal II 2021 adalah 0,89 kali. Nilai ini masih di bawah batas financial covenant (maksimal 2,33 kali) yang disyaratkan lender PGN.

Rachmat mengatakan, hal ini menunjukkan PGN masih dalam kondisi leverage yang baik, performa keuangan yang sehat, sehingga jauh dari potensi rugi serta cukup terbuka ruang pendanaan eksternal untuk pengembangan perusahaan. Begitu juga dengan saldo kas PGN per 30 September 2021 sebesar 1,4 milliar dolar AS, dapat diproyeksikan masih dapat memenuhi kewajiban pembayaran utang.

PGN mencatatkan kinerja positif hingga kuartal III 2021. Produsen gas pelat merah itu membukukan laba bersih 286 juta dolar AS atau setara Rp 4,07 triliun (dengan kurs Rp 14.243 per dolar AS) per kuartal III 2021. “Laba bersih tersebut meroket 437 persen dibandingkan periode sama tahun lalu,” kata Direktur Utama PGN Muhammad Haryo Yunianto.

Kinerja tersebut diperoleh dari pendapatan sebesar 2,25 miliar dolar AS atau Rp 32,04 triliun. Sedangkan, Earnings Before Interest, Taxes, Depreciation (EBITDA) pada periode yang sama mencapai 618 juta dolar AS atau Rp 8,8 triliun.

Dengan penguasaan pasar sebesar 92 persen pangsa pasar niaga gas di Tanah Air, PT Pertamina (Persero) sebagai holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Energi mengandalkan Subholding Gas Pertamina untuk membangun jaringan gas pipa tersebut.

Haryo mengatakan, PGN berusaha mengoptimalkan setiap peluang agar gas bumi dapat menjadi energi bagi pemulihan ekonomi Indonesia dengan layanan sesuai kebutuhan pasar, komitmen safety, reliable, dan terus beradaptasi dengan kondisi bisnis yang dinamis.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat