Warga turun dari kereta di Stasiun Waterloo di London, Selasa (14/12/2021). Wali Kota London Sadiq Khan menyatakan status darurat untuk wilayahnya menyusul merebaknya varian omikron. | AP/Matt Dunham

Internasional

London Umumkan Status 'Insiden Besar'

Insiden besar didefinisikan sebagai peristiwa dengan berbagai konsekuensi serius yang memerlukan penerapan penanganan khusus.

LONDON – Wali Kota London Sadiq Khan telah menyatakan status “insiden besar” untuk wilayahnya. Hal itu menyusul merebaknya penyebaran Covid-19 varian omikron.

“Lonjakan kasus varian omikron di seluruh Ibu Kota sangat mengkhawatirkan. Jadi kami sekali lagi menyatakan insiden besar karena ancaman Covid-19 ke kota kami,” kata Khan pada Sabtu (18/12).

Insiden besar didefinisikan sebagai peristiwa dengan berbagai konsekuensi serius yang memerlukan penerapan penanganan khusus. Tujuannya, membantu otoritas-otoritas terkait saling mendukung guna mengurangi gangguan layanan di kota.

Khan mengungkapkan, saat ini lembaga-lembaga utama di London sedang menjalin kerja sama erat guna meminimalkan dampak penyebaran omikron terhadap kota tersebut. “Hal itu termasuk membantu melindungi program vaksinasi penting,” ujar Khan.

Pada 8 Januari lalu, Khan sempat mengumumkan insiden besar menyusul lonjakan tajam kasus baru Covid-19. Dia membatalkan perintahnya sebulan kemudian seiring menurunnya angka infeksi.

Kini, Lebih dari 65 ribu kasus baru Covid-19 dikonfirmasi di London selama sepekan terakhir. Sebanyak 26.418 kasus dilaporkan dalam 24 jam terakhir (17-18 Desember). Itu merupakan jumlah penularan harian tertinggi yang pernah dicatatkan London sejak awal pandemi. Sejauh ini Inggris sudah mencatatkan 9,58 juta kasus Covid-19 dengan korban meninggal melampaui 128 ribu jiwa.

Kembali pembatasan

Sejak varian omikron hadir di Belanda, bulan lalu, Belanda hingga kini masih berjuang menekan laju penularannya yang tinggi. Momen Natal dan tahun baru kali ini pun, ternyata harus dilalui warga Belanda dalam situasi pembatasan wilayah yang ketat.

Perdana Menteri Mark Rutte mengatakan, selama kebijakan pembatasan wilayah diberlakukan, semua pertokoan dan layanan yang tidak penting akan ditutup. Kebijakan ini berlangsung mulai Ahad (19/12) hingga 14 Januari 2022.\

photo
Warga melakukan protes atas kewajiban vaksinasi Covid-19 dan penerapan pembatasan di depan Gedung Parlemen London, Senin (13/12/2021). - (AP/Matt Dunham)

Beberapa tempat umum yang terdampak oleh kebijakan ini, di antaranya restoran, salon, museum dan sarana kesehatan. Selain itu, semua sekolah juga akan ditutup hingga 9 Januari 2022.

"Belanda kembali ditutup. Itu tidak dapat dihindari karena gelombang kelima yang datang kepada kami dengan varian omikron," ujar Rutte, Ahad (19/12).

Selain itu, Pemerintah Belanda juga memperketat kunjungan sesama keluarga maupun teman. Setiap rumah tangga hanya boleh menerima tamu tidak lebih dari dua orang dan pertemuan di luar ruangan, juga dibatasi dengan maksimal jumlah yang sama.

Menurut Rutte, jika kebijakan kali ini tetap gagal untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19 di negaranya, maka akan terjadi lonjakan kasus seperti yang terjadi sebelumnya. Di mana kemungkinan yang paling mungkin terjadi, mengarah pada situasi yang tidak terkendali di rumah sakit.

Selama pandemi terjadi, data Institut Nasional Belanda untuk Kesehatan Masyarakat mencatat, saat ini lebih dari 2,9 juta kasus virus korona telah merebak. Situasi ini juga telah menelan lebih dari 20 ribu korban jiwa. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat