Kendaraan terjebak macet menuju arah Malioboro, Yogyakarta, Ahad (19/12/2021). Sejak pencabutan status PPKM setiap akhir pekan kawasan atau akses menuju Malioboro macet panjang. | Wihdan Hidayat / Republika

Tajuk

Jangan Kendur (Lagi)

Mari kita sama-sama menjaga diri, jangan sampai kendur lagi dalam menerapkan protokol kesehatan.

Varian virus Covid-19, omikron, akhirnya ditemukan juga di Indonesia. Hal ini disampaikan oleh Menteri Kesehatan (Kemenkes) RI Budi Gunadi Sadikin, Kamis (16/12). Dijelaskan, kasus omikron pertama di Tanah Air terjadi di fasilitas karantina Rumah Sakit Wisma Atlet Jakarta.

Kasus ini menimpa seorang petugas kebersihan RS Wisma Atlet berinisial N berdasarkan hasil analisis genom sekuensing yang diterima Kemenkes RI pada 15 Desember 2021.

Bisa kita katakan, masuknya varian omikron ke Indonesia pada waktu yang sangat tidak tepat. Alasannya, saat ini menjelang Natal dan tahun baru. Sekolah-sekolah pun telah memasuki masa liburan. Sehingga, kemungkinan terjadinya peningkatan pergerakan masyarakat sangat tinggi. Karena biasanya pada momentum ini, masyarakat memilih untuk berkumpul dan berlibur ke berbagai tempat.

Penyebaran varian omikron ini memang mengkhawatirkan. Di beberapa negara bahkan telah dilakukan pengetatan sebagai tindakan antisipasi penyebaran Covid-19 varian omikron. Wali kota London Sadiq Khan, misalnya, mendeklarasikan 'insiden besar' terkait penyebaran Covid-19 varian omikron di ibu kota Inggris, London pada Sabtu (18/12) waktu setempat. 

 

 
Bisa kita katakan, masuknya varian omikron ke Indonesia pada waktu yang sangat tidak tepat. Alasannya, saat ini menjelang Natal dan tahun baru. 
 
 

 

Karena alasan yang serupa, Belanda juga akan melakukan lockdown atau karantina wilayah ketat mulai Ahad (19/12) waktu setempat. Di Israel, perdana menteri Naftali Bennett pun menyerukan para menteri di kabinetnya untuk mendukung rencana memperluas larangan perjalanan dari atau ke sejumlah negara, termasuk Amerika Serikat (AS). Berbagai langkah ini setidaknya bisa memberikan gambaran seberapa besar potensi bahaya yang bisa ditimbulkan oleh varian omikron.  

Kini, setelah diketahui masuk ke Indonesia, omikron pun memberikan potensi ancaman yang sama terhadap masyarakat di Tanah Air. Hanya saja, yang mengkhawatirkan adalah bahwa saat ini masyarakat kita telah 'terbiasa' dengan kondisi yang longgar.

Aktivitas masyarakat terlihat mulai kembali seperti kondisi normal. Jalan-jalan mulai dipadati kendaraan yang lalu lalang. Tempat umum pun mulai terlihat keramaian.    

Satu hal yang juga mulai terlihat bahwa sebagian masyarakat mulai kendur dalam menerapkan protokol kesehatan. Yang paling mudah terlihat adalah mulai banyaknya orang yang tidak mengenakan masker saat beraktivitas di luar rumah. Karena 'potensi bahaya Covid-19 mulai tidak terlihat', masyarakat pun sepertinya lupa bahwa virus ini belum benar-benar hilang dari kehidupan kita.

 

 
Kini, setelah diketahui masuk ke Indonesia, omikron pun memberikan potensi ancaman yang sama terhadap masyarakat di Tanah Air.
 
 

 

Saat ini, bisa dikatakan bahwa kita tengah menghadapi masa yang kritikal. Di satu sisi, kita mulai 'terbiasa' dengan kondisi yang longgar. Kita mulai berpikir dan merasakan bahwa sepertinya kehidupan sudah kembali normal. Bahkan, liburan panjang pun terhampar di depan mata.

Di sisi lain, momentum liburan panjang selalu menjadi masa yang mengkhawatirkan. Merujuk pengalaman yang ada, selalu terjadi peningkatan angka penyebaran Covid-19 pada waktu liburan panjang. Ditambah lagi dengan adanya varian baru yang mulai menyebar di Indonesia.  

Kita tidak boleh lupa dengan gelombang kedua yang menghantam Indonesia pada Juli lalu. Bagaimana ketika itu angka penderita Covid-19 bahkan menyentuh 50 ribu orang per hari. Fasilitas kesehatan dan penunjangnya pun hampir lumpuh. Masyarakat yang terpapar Covid-19 terpaksa harus antre berhari-hari hanya untuk mendapatkan pelayanan kesehatan dari rumah sakit. Pasokan oksigen dan obat pun habis di mana-mana.

Karenanya, mari kita sama-sama menjaga diri, jangan sampai kendur lagi dalam menerapkan protokol kesehatan. Minimal, dengan selalu mengenakan masker ketika keluar rumah dan bertemu dengan orang lain. Jangan sampai kita mengalami peningkatan kasus Covid-19 setelah masa liburan ini berakhir. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat