Sejumlah siswa SD memilih buku pelajaran bekas di kios buku bekas, Malang, Jawa Timur, beberapa waktu lalu. Penjual buku bekas mengeluhkan maraknya peredaran buku bajakan terutama buku pelajaran yang harganya jauh lebih murah. | ANTARA

Nasional

Jeli Menghindari Buku Bajakan di Lokapasar

Sebanyak 75 persen penerbit menemukan buku bajakan dari karya mereka dijual melalui lokapasar.

OLEH RONGGO ASTUNGKORO

Riset Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) pada 2020 mendapati sebanyak 75 persen penerbit menemukan buku bajakan dari karya mereka dijual melalui lokapasar. Ketua Umum IKAPI, Arys Hilman Nugraha, menjelaskan beberapa ciri khas buku bajakan.

Pertama, terkait dengan harga. Buku-buku bajakan biasa dijual dengan harga seperempat atau sepertiga dari harga buku aslinya. Apabila masyarakat menemukan buku yang hendak dibeli dipatok dengan harga yang jauh di bawah buku aslinya, maka patut dicurigai buku tersebut merupakan buku hasil dari pembajakan.

"Bisa jadi itu buku original, tapi second. Kalau buku itu murah, tetapi baru, maka kita harus curiga itu adalah buku bajakan karena tidak mungkin penerbit menjual dengan harga hanya seperempat dari harga tertulis di cover," tutur Arys, Rabu (15/12) petang.

Penerbit memang diberikan kewajiban untuk mencantumkan harga pada sampul belakang buku yang mereka terbitkan. Batas harga jual buku asli yang diturunkan atau didiskon adalah sebesar 40 persen dari harga asli.

Menurut Direktur Komite Eksekutif International Publishers Association (IPA) itu, untuk mengetahui buku mana saja hasil bajakan akan lebih mudah diketahui di lokapasar.

photo
Sosialisasi antara penerbit, pedagang buku, serta Polda DIY terkait peredaran buku bajakan di sentra buku Shoping, Yogyakarta, beberapa waktu lalu. Selain sosialisasi juga ada penyerahan buku bajakan dari perwakilan pedagang kepada Polda DIY. Sebagai bentuk pengentian pereddaran buku bajakan di pasaran. - (Republika/ Wihdan)

Masyarakat yang hendak membeli buku lewat lokapasar dapat mengecek terlebih dahulu penjelasan penjual yang tertera di deskripsi produk. Ada sejumlah kata kunci yang dapat menunjukkan buku yang dijual adalah buku bajakan.

Dia memberi contoh, penjual menuliskan buku dapat di-"request" dengan harga jual yang murah. Buku tersebut, kata Arys, kemungkinan merupakan buku bajakan. Sebab, buku-buku yang dicetak penerbit melalui sistem print on demand (POD) biasanya dijual dengan harga yang lebih tinggi dari harga aslinya.

Langkah yang dapat dilakukan untuk memastikan buku itu cetakan asli atau tidak adalah dengan mengecek bagian rating, ulasan, atau penilaian dari produk buku yang hendak dibeli. Untuk memudahkan, calon pembeli dapat langsung melihatnya ke ulasan dengan rating kecil.

Istilah-istilah "Reprint", "repro", "KW", "request", "setara ori", dan istilah serupa lainnya, yang menunjukkan buku yang dipajang penjual di etalase mereka di lokapasar merupakan buku palsu. Diharapkan, catatan itu dapat mempermudah penindakan terhadap para pembajak buku di lokapasar.

 
Kalau buku itu murah, tetapi baru, maka kita harus curiga itu adalah buku bajakan.
 
 

Ketua Umum Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA), Bima Laga, menyatakan komitmennya dalam mendukung kreativitas pelaku usaha kreatif, termasuk di ranah buku. "Kalau bicara komitmen, pada dasarnya kami dan seluruh member sangat komit untuk bisa selalu mendukung kreativitas pelaku usaha dan pelaku kreatif termasuk di ranah buku," ujar Bima, Kamis (16/12).

Bima mengingatkan, setiap institusi memiliki tugasnya masing-masing dalam mendukung kreativitas pelaku usaha dan pelaku kreatif tersebut. Tapi, dia menyatakan, idEA dan anggota yang tergabung di dalamnya akan siap apabila pemerintah dan IKAPI menerapkan aturan untuk memberantas peredaran buku bajakan yang dijual di lokapasar.

"idEA dan member, kami siap jika dari pemerintah dan IKAPI menerapkan aturan untuk menghalau peredaran buku bajakan di platform e-commerce," kata dia.

Sementara itu, External Communications Senior Lead Tokopedia, Ekhel Chandra Wijaya, menjelaskan, pihaknya akan menindak tegas segala bentuk penyalahgunaan platform Tokopedia. Dia mengungkapkan, terdapat jenis-jenis barang yang dilarang dan/atau dibatasi untuk diperdagangkan oleh penjual pada situsnya, salah satunya barang hasil pelanggaran hak cipta.

Sementara, Republika juga menanyakan mengenai komitmen dan upaya yang dilakukan lokapasar lainnya, yakni Shopee. Namun, hingga pukul 18.30 WIB pertanyaan yang Republika lontarkan belum dijawab pihak Shopee.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat