Ahmad Syafii Maarif | Daan Yahya | Republika

Opini

Ikan Lele dan Air Keruh (II)

Maka manusia lele itu pindah ke tempat lain untuk meneruskan kebiasaan rakusnya.

Oleh AHMAD SYAFII MAARIF

OLEH AHMAD SYAFII MAARIF 

Manakala manajemen suatu organisasi sudah keruh, apakah itu di lingkungan birokrasi, BUMN, asuransi, pendidikan, dan di mana saja uang bertumpuk, maka manusia lele ini akan berpesta pora berebut ‘makanan’.

Semakin lama tubuh organisasi itu semakin kurus kering, maka kemudian manusia lele itu pindah ke tempat lain untuk meneruskan kebiasaan rakusnya. Tidak pernah jera.

Sebagian manusia lele ini ada yang yang terlibat perbuatan kriminal, seperti merusak bangunan publik, mencemarkan nama baik orang yang dipandang musuhnya, dan sebagian lagi sebagai demagog yang menghasut dan menfitnah ke sana kemari.

Mereka yang terlibat kriminal, ada yang berhasil tertangkap, sebagian lain lolos karena kelicinannya. Yang tertangkap, setelah proses hukum masuk penjara.

 
Semakin lama tubuh organisasi itu semakin kurus kering, maka kemudian manusia lele itu pindah ke tempat lain untuk meneruskan kebiasaan rakusnya. 
 
   

Lepas dari penjara, ada yang tobat menjadi manusia baik lagi, tetapi ada pula yang kambuh untuk tetap manjadi manusia lele sebagai penjahat. Apa yang dikategorikan sebagai residivis adalah penjahat yang tidak pernah kapok ini, sekalipun sudah dipenjarakan berkali-kali.

Menghadapi manusia lele tipe ini, negara jadi repot, apalagi banyak penjara di Indonesia dengan daya tampung yang sudah melebihi kapasitasnya, sehingga sudah tidak manusiawi.

Dalam perairan Republik Indonesia sebagai negara terbesar keempat di muka bumi, manusia lele ini berkeliaran di segala penjuru. Tempat-tempat yang keruh selalu menjadi incarannya karena di sanalah mereka pesta makan sepuas-puasnya.

Musuhnya adalah tempat-tempat yang jernih, di mana hukum ditegakkan secara adil dan tegas, manajemen organisasi diatur secara rapi dalam sebuah sistem meritokrasi, sebuah konsep yang dikenalkan Plato dan Aristoteles pada abad-abad sebelum masehi.

Dalam sistem ini, orang-orang yang baik dan berprestasi bagus diberi posisi pimpinan tertinggi. Manusia lele pasti tidak bisa bermain dalam sistem ini karena airnya jernih dan bersih.

 
Manusia yang cacat moral mudah sekali dikenali dan pasti segera disingkirkan sebelum mereka membuat keruh situasi. Hukum dan manajemen yang yang bersih dijadikan panglima.
 
 

Manusia yang cacat moral mudah sekali dikenali dan pasti segera disingkirkan sebelum mereka membuat keruh situasi. Hukum dan manajemen yang yang bersih dijadikan panglima.

Menurut konstitusi, Indonesia adalah negara hukum (rechtsstaat) atau negara konstitusional yang pertama kali dikenal di Eropa, kemudian ditiru negara-negara lain, termasuk Indonesia.

Dalam negara hukum ini, setiap warga negara punya kebebasan luas selama patuh kepada konstitusi dan ketentuan hukum yang berlaku. Sebagaimana yang saya tulis di koran ini belum lama ini, budaya taat hukum ini masih lemah di negeri ini.

Sering benar berlaku, hukum itu tajam ke bawah, tumpul ke atas. Rakyat kecil yang tak berdaya, sering menjadi mangsa empuk manusia lele predator. Sementara, mereka yang kuat dan kaya mudah saja membeli aparat penegak hukum yang tunamoral.

Semestinya, dengan dasar filosofi Pancasila, ruang gerak bagi manusia lele ini sangatlah sempit. Namun, dalam realitas, yang berlaku selama puluhan tahun, dasar Pancasila yang agung dan mulia itu sering benar tidak berdaya berhadapan dengan manusia lele yang rakus.

 
Sering benar berlaku, hukum itu tajam ke bawah, tumpul ke atas. Rakyat kecil yang tak berdaya, sering menjadi mangsa empuk manusia lele predator. 
 
 

Kata sindiran orang, mengapa sukar menangkap penjahat? Karena aparat penangkap dan penjahat itu sejatinya bersahabat. Mereka mahir sekali bermain sandiwara sehingga topeng yang dipakai telah menutup wajah bulus mereka yang sebenarnya.

Demikianlah, sekilas hasil ingatan yang dapat saya rekamkan kembali tentang sifat ikan lele yang pertama kali dikenalkan oleh seorang jenderal Angkatan Darat, yang pernah menjadi komandan Seskoad selama tiga tahun.

Pada masa pensiun yang kini dalam usia 79 tahun, jenderal ini telah menjadi seorang sufi! Semoga lele benaran tidak tersinggung oleh artikel ini, sebab yang jadi sasaran tembak sebenarnya adalah manusia rakus, licik, dan licin, selicin tubuh ikan lele.

Tidak ada maksud untuk menghina ikan lele, makhluk Allah yang diciptakan untuk kepentingan manusia. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat