Peluang belajar di era digital | Pixabay

CSR

Membuka Peluang Seluasnya untuk Belajar 

Sebanyak 87 persen mahasiswa di Indonesia merasa salah jurusan. 

Di era teknologi seperti sat ini, ada berbagai peluang terbuka untuk terus meningatkan kemampuan diri. Sebagai platform belajar digital, PT Pahami Cipta Edukasi (Pahamify) berkomitmen mendampingi proses belajar siswa demi menggapai impian. 

Bantuan yang diberikan pun tidak terbatas pada memberikan pemahaman terhadap materi pelajaran, tetapi juga menyelenggarakan kegiatan yang mampu memperluas pengetahuan dan pengalaman siswa. 

Beberapa waktu lalu, Pahamify menyelenggarakan Pahamify Campus Fair 2021 untuk berbagi informasi menyeluruh terkait berbagai jurusan dari perguruan tinggi negeri di Indonesia. Gelaran ini ditujukan kepada siswa SMA sederajat, khususnya kelas 12 dan gap year untuk memperoleh gambaran tentang jurusan yang ingin dituju. 

photo
Kegiatan virtual Pahamify Campus Fair 2021. - (Dok Pahamify)

Pahamify Campus Fair 2021 dibuka secara resmi oleh Chief Executive Officer (CEO) Pahamify Syarif Rousyan Fikri bersama Direktur Ekonomi Digital Kementerian Komunikasi dan Informatika RI I Nyoman Adhiarna. Hingga akhir pelaksanaannya, tercatat lebih dari 14 ribu peserta mengikuti rangkaian acara yang terdiri dari 2 webinar utama dan 60 talkshow bersama lebih dari 100 orang pembicara.

Menurut Fikri, pelaksanaan Pahamify Campus Fair 2021 memberikan kesempatan bagi siswa untuk mengupas tuntas jurusan impiannya bersama mahasiswa dan alumni jurusan terkait. “Kami tidak ingin pelajar Indonesia salah jurusan karena hal tersebut akan mempengaruhi upaya mereka untuk terus menggali potensi secara maksimal,” ujarnya. 

Sementara Nyoman menyampaikan, kegiatan ini sejalan dengan visi Direktorat Ekonomi Digital Kementerian Kominfo RI yang tengah berupaya mendorong transformasi digital. Termasuk dalam sektor pendidikan sehingga proses belajar dan mengajar menjadi lebih optimal. 

Pahamify Campus Fair 2021 hadir untuk mengantisipasi kesalahan siswa dalam memilih jurusan yang kurang sesuai dengan minat dan potensi mereka. Ahli observasi anak sekaligus penemu observasi bakat, Andri Fajria menyatakan, 87 persen mahasiswa di Indonesia merasa salah jurusan. 

Menurut Fikri, melalui Pahamify Campus Fair 2021, pihaknya berharap siswa terdorong untuk mencari tahu lebih banyak seputar informasi kuliah, kehidupan di kampus, hingga prospek dari jurusan yang diminati. Dengan demikian, siswa dapat fokus menuntut ilmu dan selalu termotivasi karena masuk di jurusan yang sesuai dengan minat dan potensi yang dimiliki. 

 
Kominfo RI terus berupaya mendorong transformasi digital. Termasuk dalam sektor pendidikan. 
I NYOMAN ADHIARNA, Direktur Ekonomi Digital Kementerian Komunikasi dan Informatika RI
 
 

Belajar di Negeri Sakura

photo
Beasiswa (ilustrasi) - (Pixabay)

Kesempatan untuk mengenyam pendidikan di luar negeri, juga ditawarkan PT Ajinomoto Indonesia melalui Ajinomoto Foundation yang memberikan beasiswa program pascasarjana untuk tahun ajaran 2023. Para mahasiswa/i Indonesia ini, dapat melanjutkan studi di tujuh pilihan Universitas yang ada di Jepang, antara lain, University of Tokyo, Kyoto University, Ochanomizu University, dan Kagawa Nutrition University. 

Program ini diberikan sebagai bentuk kepedulian perusahaan dalam mendukung cita-cita para anak bangsa. PT Ajinomoto Indonesia tiap tahun berkomitmen memberikan beasiswa ini kepada satu orang mahasiswa/i Indonesia. Program yang dilaksanakan sejak 2010 ini merupakan program beasiswa penuh.

Salah seorang penerima program beasiswa Ajinomoto pada tahun ajaran 2022 adalah Almi Alfarghiani Casbana, 23 tahun, asal Sukabumi, Jawa Barat. Almi merupakan Sarjana Gizi lulusan Institut Pertanian Bogor, yang menerima program beasiswa Ajinomoto tahun ajaran 2022.

Saat ini Almi mengambil master program (S2) di Graduate School of Nutrition Sciences, Kagawa Nutrition University, di bawah bimbingan Profesor Nishimura Toshihide. Menurutnya, pengalaman yang paling berkesan selama proses seleksi yaitu saat wawancara final karena dapat berdiskusi dan mendapat masukan dari para ahli. 

“Pengalaman ini mengajarkan saya untuk selalu memiliki keinginan dan mental yang kuat untuk meraih cita-cita,” lanjutnya.

Menurutnya, mengenyam pendidikan di Negeri Sakura dapat pula menjadi jembatan bagi persahabatan, serta pertukaran ilmu pengetahuan dan perkembangan teknologi antara Jepang dan Indonesia.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat