Ilustrasi timnas sepak bola atau skuad Garuda. | ANTARA FOTO/Humas PSSI

Olahraga

Ayo Buktikan, Skuad Garuda!

Skuad Garuda sudah melakukan persiapan lebih panjang dari biasanya.

OLEH AFRIZAL ROSIKHUL ILMI

Piala AFF 2020 akan menjadi ajang pembuktian bagi tim nasional sepak bola Indonesia bahwa skuad Garuda bisa mengangkat derajat sepak bola Indonesia di mata dunia. Hingga kini, kejayaan sepak bola Indonesia masih hanya sebatas angan. Tapi, itu tetap layak untuk diimpikan.

Sejak pertama kali kejuaraan Piala AFF digelar pada 1996, Indonesia belum pernah sekali pun menorehkan tinta emas. Tim Merah Putih yang terus berganti dari generasi ke generasi beberapa kali mentok di posisi runner-up. Terakhir kali timnas Indonesia merasakan manisnya gelar juara di level Asia Tenggara adalah pada SEA Games 1991.

Sudah 30 tahun berlalu, timnas Indonesia masih membiarkan lemari pialanya kosong dan berdebu. Piala AFF 2020 yang akan digelar di Singapura mulai 5 Desember 2021 hingga 1 Januari 2022 ini seharusnya menjadi momen bagi skuad Garuda untuk mengakhiri puasa gelar tiga dekade demi memuaskan dahaga seluruh masyarakat Indonesia.

Indonesia tergabung dalam Grup B bersama Vietnam, Malaysia, Kamboja, dan Laos. Dapat dipahami bahwa persaingan di Grup B tidaklah mudah. Namun, di bawah penanganan pelatih Shin Tae-yong, Egy Maulana Vikri dkk berpeluang untuk terus melaju hingga ke final dan keluar sebagai juara. Mengapa demikian?

Satu alasan yang pasti adalah karena skuad Garuda sudah melakukan persiapan lebih panjang dari biasanya. Sejak ditunjuk menjadi pelatih pada Desember 2019, Shin gencar melakukan pemusatan latihan (TC) untuk timnas Indonesia. Pelatih asal Korea Selatan itu mulai mengerti kekuatan dan kelemahan penggawa Indonesia.

Menjelang kejuaraan Piala AFF 2020, Shin sudah menangani banyak pertandingan bersama skuad Garuda. Perlahan tapi pasti, tim asuhannya mulai menunjukkan kemajuan. Pada TC terakhir di Turki sejak 12 November 2021, Evan Dimas dkk berhasil memenangkan dua dari tiga laga uji coba dengan kemenangan besar.

Setelah kalah 0-1 dari Afghanistan, Indonesia bangkit dengan kemenangan 4-1 melawan Myanmar dan 4-0 melawan klub Antalyaspor. Laga uji coba itu memang tidak bisa menjadi jaminan bahwa Indonesia bisa menaklukkan semua lawan di Asia Tenggara, tapi setidaknya hal itu dapat meningkatkan rasa percaya diri tim.

Selain itu, Indonesia akan diperkuat oleh enam pemain yang merumput di luar negeri. Mereka adalah Elkan Baggott (Ipswich Town, Inggris), Egy Maulana Vikri (FK Senica, Slovakia), Witan Sulaeman (Lechia Gdansk, Polandia), Ryuji Utomo (Penang FC, Malaysia), Asnawi Mangkualam (Ansan Greeners, Korea Selatan), dan Syahrian Abimanyu (Johor Darul Takzim, Malaysia).

Jam terbang para pemain tersebut tentu akan sangat berguna bagi tim. Selain dari strategi dan taktik yang diberikan pelatih, dengan berbagai pengalaman itu, setidaknya para pemain yang merumput di luar negeri itu tahu bagaimana cara mengatasi tekanan di atas di lapangan.

Timnas Indonesia baru akan melakoni laga perdana pada Kamis (9/12) menghadapi Kamboja. Setelah itu, Egy Maulana Vikri dkk akan menjalani tiga laga secara beruntun menghadapi Laos, Ahad (12/12), dan dua tim yang paling diperhitungkan, yaitu Vietnam pada Rabu (15/12) dan Malaysia pada Ahad (19/12).

Shin yakin bisa mengalahkan para seteru di fase grup. Saat konferensi pers menjelang kejuaraan dimulai, ia memang tidak menjanjikan Indonesia bakal memenangkan kejuaraan ini. Namun, dia memastikan, jika skuad Garuda selalu memberikan yang terbaik di setiap laga maka hasil positif akan mengikuti. Percayalah, hasil tidak akan mengkhianati usaha.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat