Thailand | AP/Tatan Syuflana

Olahraga

Praveen/Melati Jaga Peluang

Greysia/Apriyani menelan kekalahan pada pertandingan kedua Grup A ganda putri.

JAKARTA -- Ganda campuran Indonesia Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti menjaga peluang lolos ke semifinal BWF World Tour Finals 2021 mewakili Grup B.

Setelah tumbang pada laga pertama melawan pasangan Thailand, Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai, Praveen/Melati memetik kemenangan 21-16 dan 21-13 atas Marcus Ellis/Laurent Smith di Bali International Convention Centre & Westin Resort, Nusa Dua, Bali, Kamis (2/12).

Praveen/Melati akan menjalani laga menentukan melawan Tang Chun Man/Tse Ying Suet pada Jumat (3/12) untuk berebut tiket ke empat besar. Tang/Tse sebelumnya menekuk Ellis/Smith pada laga pembuka.

Di ganda putri, wakil Indonesia Greysia Polii/Apriyani Rahayu belum dapat memastikan langkah ke semifinal BWF World Tour Finals 2021 lebih cepat. Sebab, Greysia/Apriyani menelan kekalahan pada pertandingan kedua Grup A ganda putri. Juara Olimpiade Tokyo 2020 harus mengakui ketangguhan duo Korea Selatan, Kim So-yeong/Kong Hee-yong, 15-21 dan 18-21, dalam waktu 55 menit di Bali International Convention Centre & Westin Resort, Nusa Dua, Bali.

Hasil ini membuat Greysia/Apriyani harus memenangkan laga ketiga melawan duet Malaysia Pearly Tan/Thinaah Muralitharan untuk memastikan tiket ke semifinal. Kedua pasangan ini sama-sama mencetak satu kemenangan dan satu kekalahan. Sedangkan bagi Kim/Kong, ini kemenangan keduanya dan sementara memimpin Grup A.

Greysia mengaku kecewa dengan hasil yang didapat. Meskipun begitu, ia tetap bersyukur bisa menampilkan perlawanan di lapangan. Peraih emas Olimpiade Tokyo ini mengaku sudah mengerahkan semua kemampuan terbaiknya saat meladeni keuletan ganda tim Negeri Ginseng tersebut. "Kami sudah tampil maksimal dan mengeluarkan kemampuan terbaik, tetapi lawan lebih baik lagi," ujar Greysia seusai berlaga.

Menyinggung laga berikut yang dijadwalkan menjamu ganda putri Malaysia, Pearly Tan/Thinaah Muralitharan, Greysia mengatakan, mereka perlu menyiapkan pikiran dan fisik. Sementara, Apriyani enggan memberikan jaminan kemenangan. "Kami hanya fokus pada tiap pertandingan. Soalnya kalau tidak, akan susah sendiri nantinya, tidak konsentrasi," kata Apriyani.

Tercatat sebelum pertemuan dalam ajang berhadiah total 1,5 juta dolar AS ini, Kim/Kong unggul 2-1 atas Greysia/Apriyani. Terakhir mereka bertemu, Greysia/Apriyani unggul atas Kim/Kong di semifinal Indonesia Masters 2020.

Sebelumnya pada laga pertama, Rabu (1/12), Greysia/Apriyani sudah mengemas satu kemenangan setelah mengalahkan ganda Thailand, Jongkolphan Kititharakul/Rawinda Prajongjai.

Di ganda putra, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon tidak bertanding pada Kamis. Sebab, pasangan India Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty yang menjadi lawannya pada laga kedua di Grup A menyatakan mundur dari BWF World Tour Finals 2021 ini. Penyebabnya, Chirag Shetty mengalami cedera di lutut kanan.

Dengan kejadian ini, Grup A ganda putra hanya menyisakan tiga pasangan. Minions akan kembali berlaga Jumat (3/12) melawan wakil Denmark Kim Astrup/Anders Skaarup Rasmusen.

Menurut Kepala Bidang Humas dan Media PP PBSI Broto Happy, jika ada pemain atau pasangan yang mundur, pertandingan sebelumnya melibatkan mereka tidak dihitung. Dalam hal ini, kemenangan Kim Astrup/Anders Skaarup Rasmusen atas pasangan India pada laga pembuka dianggap tidak ada.

"Jadi, poin Minions tidak bertambah tetap satu hasil kemenangan atas Lee Yang/Wang Chi Lin kemarin. Juga hasil Kim /Anders versus wakil India dibatalkan atau dianggap tidak ada," ujar Broto.

Wakil ganda putra lainnya di Grup B, Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan, dipastikan gagal ke babak gugur. Sebab, mereka mengalami kekalahan kedua. Pram/Yere harus mengakui keunggulan wakil Malaysia Ong Yew Sin/Teo Ee Yi 21-12, 11-21, dan 18-21.

Hasil ini membuat pasangan berjulul Prayers ini harus melupakan mimpinya melaju lebih jauh. Mereka hanya berjuang merebut posisi tiga grup. Juara dan runner up Grup B akan diperebutkan Takuro Hoki/Yugo Kobayashi dan Ong/Teo.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat