Ilustrasi Kota Bogor. | ANTARA FOTO/Arif Firmansyah

Bodetabek

40 Kepala Daerah Hadiri Kongres Jaringan Kota Pusaka

Kongres di Bogor itu akan membahas penataan kota.

BOGOR – Kongres V Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI) digelar mulai Kamis (2/12) ini hingga Ahad (5/12) di Kota Bogor. Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor siap menyambut kedatangan delegasi dari kota dan kabupaten lain se-Indonesia.

Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menyebutkan, dari 72 delegasi kota dan kabupaten, dan sekitar 40 kepala daerah di antaranya akan hadir di Kota Bogor.

“Mereka akan mulai berdatangan hari Rabu (1/12) kemudian Kamis (2/12) malam kota akan menyambut mereka dalam acara resepsi. Kita berikan pelayanan terbaik dari Kota Bogor,” ujar Bima Arya kepada Republika, Selasa (30/11).

Bima Arya mengatakan, penyambutan para delegasi akan dilakukan di Bogor Creative Center (BCC). Sedangkan untuk kongres sendiri akan digelar di Puri Begawan.

Dalam Kongres V JKPI, kata dia, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Suharso Monoarfa akan hadir. Sedangkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim masih ditunggu konfirmasinya untuk hadir. 

“Nanti juga tamu-tamu ini akan diajak untuk mengunjungi titik-titik pusaka di Kota Bogor utamanya adalah Prasasti Batutulis. Seperti itu kira-kira,” kata Bima Arya.

Bima Arya menjelaskan, dalam kongres akan dilakukan pembahasan bagaimana penataan kota di Indonesia ke depan agar tetap mengutamakan nilai-nilai pusaka. JKPI ini diketahui didirikan oleh Presiden RI Joko Widodo yang kala itu masih menjabat sebagai Wali Kota Solo.

“Jadi, tidak tergerus komitmennya terhadap cagar budaya bagaimana. Komitmennya tentang pelestarian pusaka seperti apa dan ini istimewa, karena didirikan oleh Pak Jokowi,” kata dia.

Tidak hanya kongres, dia mengatakan, juga akan diadakan karnaval budaya yang dilaksanakan secara tertutup di GOR Pajajaran. Mengingat situasi saat ini Kota Bogor berada di PPKM Level 2.

Terpisah, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kota Bogor Atep Budiman mengatakan, Kota Bogor yang menjadi tuan rumah dalam Kongres V JKPI, juga akan mempromosikan kuliner legendaris Bogor dalam beberapa kesempatan. Misalnya, disajikan saat makan malam atau gala dinner, maupun sebagai minuman saat welcome drink. Makanan khas Bogor yang disajikan, antara lain taoge goreng, soto kuning, dan nasi liwet.

Selain itu, kata dia, para pelaku seni juga akan menampilkan seni-seni Sunda yang dikenal banyak orang. Mulai dari celempungan, kecapi, suling, dan seni tari tradisional yang mewakili keragaman budaya Indonesia. 

Atep menambahkan, dipilihnya Kota Bogor menjadi tuan rumah Kongres V JKPI, sudah ditentukan dalam rakernas pada tahun sebelumnya. “Itu memang sudah ditetapkan di tahun sebelumnya, yang disiapkan pada saat rakernas, kemudian menetapkan Kota Bogor jadi tuan rumah kongres kelima. Persiapan Kota Bogor ini sebelumnya juga sudah disiapkan pada prakongres di Aceh,” ujarnya.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat