Sejumlah warga menunggu untuk disuntik vaksin Covid-19 di RPTRA Taman Mandala, Tebet, Jakarta, Senin (29/11/2021). Capaian vaksinasi Covid-19 di wilayah DKI Jakarta dosis pertama sudah mencapai 124,1 persen atau 11.091.875 orang dan dosis kedua 100,5 pers | Republika/Putra M. Akbar

Nasional

Kemenkes Berupaya Tingkatkan Laju Vaksinasi

Usia lanjut dengan berbagai penyakit justru yang harus divaksinasi agar terlindungi.

JAKARTA -- Kementerian Kesehatan (Kemenkes) berupaya meningkatkan laju vaksinasi. Beberapa pekan terakhir ini, laju vaksinasi turun dari dua juta per hari menjadi sekitar satu juta per hari.

Bahkan, pada Senin (29/11), jumlah vaksinasi dosis pertama hanya bertambah 378.631 suntikan dan jumlah vaksinasi dosis kedua hanya bertambah 415.923 suntikan. Dengan kata lain, jumlah vaksinasi harian sebanyak 794.554 suntikan.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan RI Siti Nadia Tarmizi mengatakan, Kemenkes sedang mendorong vaksinasi di kabupaten dan kota menggunakan vaksin non-Sinovac. “Apalagi saat ini sudah ada varian baru yang muncul (omnikron) yang lebih infeksius dari varian Delta,” kata Nadia kepada Republika, Senin (29/11).

Nadia mengatakan, upaya lain yang dilakukan seperti syarat vaksinasi untuk sejumlah kegiatan seperti masuk ke mal, melakukan perjalanan, menerima bantuan sosial, dan mengurus administrasi. Selain itu, laju vaksinasi Covid-19 juga akan terus digunakan sebagai indikator dalam evaluasi penurunan level Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Jawa-Bali. 

photo
Sejumlah warga menunggu untuk disuntik vaksin Covid-19 di RPTRA Taman Mandala, Tebet, Jakarta, Senin (29/11/2021). Capaian vaksinasi Covid-19 di wilayah DKI Jakarta dosis pertama sudah mencapai 124,1 persen atau 11.091.875 orang dan dosis kedua 100,5 persen atau 8.987.124 orang. Dengan rincian penerima vaksin 70 persen warga ber-KTP DKI Jakarta dan non KTP DKI Jakarta 30 persen. - (Republika/Putra M. Akbar)

Juru Bicara Penanganan Covid-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Erlina Burhan mengatakan, laju vaksinasi Covid-19 seharusnya tidak boleh kendor. Ia mengatakan, pemerintah seharusnya melakukan edukasi tanpa lelah kepada masyarakat.

"Pemerintah juga harus transparan, kendalanya apa? Apakah jumlah vaksinnya cukup? Apakah dananya cukup? SDM cukup?” kata Erlina. 

Dokter Spesialis Penyakit Dalam/Vaksinolog, dr Dirga Sakti Rambe mengatakan, informasi yang keliru atau hoaks masih menjadi tantangan vaksinasi Covid-19, terutama bagi kalangan lansia. Menurut Dirga, pada zaman digital sekarang ini hoaks memang tidak terhindarkan, bukan hanya di Indonesia melainkan menjadi fenomena global.

Karenanya, sambung Dirga, untuk menangkal hoaks, dokter dan ilmuwan semua diharapkan ‘turun gunung’ untuk membanjiri media sosial dan media konvensional dengan berita yang benar dan kredibel. Dirga menekankan, usia lanjut dengan berbagai penyakit justru yang harus divaksinasi agar terlindungi. 

photo
Tenaga kesehatan saat menyuntikan vaksin Covid-19 kepada warga di RPTRA Taman Mandala, Tebet, Jakarta, Senin (29/11/2021). Capaian vaksinasi Covid-19 di wilayah DKI Jakarta dosis pertama sudah mencapai 124,1 persen atau 11.091.875 orang dan dosis kedua 100,5 persen atau 8.987.124 orang. Dengan rincian penerima vaksin 70 persen warga ber-KTP DKI Jakarta dan non KTP DKI Jakarta 30 persen. - (Republika/Putra M. Akbar)

“Tidak ada batasan usia vaksinasi lansia. Bukan usia batasannya, kriteria untuk vaksinasi harus secara medis. Bagi kakek nenek orang tua kita bawa dulu ke tempat vaksinasi. Nanti petugas yang akan tentukan layak atau tidak untuk vaksinasi. Jangan menyerah dulu,” kata dia

Data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melalui vaksin.kemkes.go.id per Senin (29/11) pukul 18.00 WIB, total vaksinasi dosis pertama sudah mencapai 139,11 juta dosis. Sedangkan dosis kedua sudah mencapai 95 juta dosis.

Sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, laju penurunan vaksinasi Covid-19 mengalami penurunan dalam tiga minggu terakhir. Menurut Budi Gunadi, hal ini disebabkan masyarakat masih takut menggunakan jenis vaksin yang saat ini ada.

"Adanya ketakutan masyarakat menggunakan vaksin yang tersedia, terutama vaksin dengan platform mRNA," ujar Budi. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat