Pebulutangkis ganda Putri Indonesia Greysia Pollii/Apriyani Rahayu melakukan selebrasi dengah pelatih mereka Eng Hian setelah mengalahkan lawannya ganda putri China Chen Qing Chen/Jia Yi Fan dalam final Olimpiade Tokyo 2020 di Musashino Forest Sport Plaza | ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

Olahraga

Greysia/Apriyani ke Delapan Besar

Greysia/Apriyani adalah unggulan pertama pada ajang ini.

 

 

JAKARTA -- Dua wakil ganda putri Indonesia berhasil melaju ke babak delapan besar atau perempat final Indonesia Open 2021. Ini dipastikan setelah dalam laga 16 besar yang berlangsung pada Kamis (25/11), mereka berhasil mengalahkan lawan-lawannya. Adalah peraih emas Olimpiade 2020 Greysia Polii/Apriyani Rahayu yang lolos pertama, dilanjutkan pasangan Febriana Dwipuji Kusuma/Amalia Cahaya Pratiwi.

Greysia/Apriyani yang juga merupakan unggulan dua turnamen berhadiah 850 ribu dolar Amerika Serikat ini mengalahkan rekan sesama tuan rumah, Fitriani/Yulia Susanto, dengan skor 21-10 dan 21-15 dalam tempo 37 menit.

Greysia/Apriyani yang mendapatkan bye dalam babak awal tetap memberikan apresiasi kepada Fitriani/Yulia dalam pertandingan babak kedua. Di mata Greysia/Apriyani, sang lawan itu tampil maksimal. 

"Mereka berdua tampil bagus dan tetap memberikan perlawanan. Kami tidak menganggap mudah setiap lawan yang dihadapi," ujar Greysia seusai berlaga.

Menyinggung mengenai target pada ajang yang masuk dalam rangkaian Indonesia Badminton Festival ini, Greysia ataupun Apriyani memasang target juara.

"Target maksimal adalah juara dalam turnamen ini. Kami fokus untuk setiap pertandingan di sini, tapi tidak mau jadi beban juga tentunya," ungkap Greysia.

"Kami mau tampil terbaik saja, siapa pun yang dihadapi. Coba terus dan berupaya bisa jadi juara di rumah sendiri," kata Apriyani.

Laga selanjutnya dalam delapan besar, Greysia/Apriyani bakal menghadapi unggulan ketujuh asal Jepang, Mayu Matsumoto/Ayako Sakuramoto, yang sebelumnya menundukkan rekan senegaranya, Rin Iwanaga/Kie Nakanishi, 21-16 dan 22-20 dalam waktu 44 menit. 

Sementara itu, duet Ana/Tiwi sapaan akrab Febriana Dwipuji Kusuma/Amalia Cahaya Pratiwi secara mengejutkan menang atas pemain unggulan delapan asal Malaysia, Pearly Tan/Thinaah Murallitharan, dengan skor 14-21, 22-20, dan 21-17 dalam tempo 81 menit. "Pertandingan hari ini (kemarin) cukup melelahkan. Tapi, senang bisa menang," ujar Tiwi usai berlaga.

Lawan mulai menekan dan memberikan perlawanan memasuki gim kedua. Pola permainan lambat dan menguras tenaga pun dimainkan lawan agar pertahanan Ana/Tiwi bisa terbuka. 

"Sudah kami antisipasi dan siapa pun lawannya harus siap main capek," ujar Ana.

Dia menambahkan, bermain tanpa beban dan strategi tepat yang direncanakan berjalan dengan baik. Selain itu, kerja sama dan kekompakan Ana/Tiwi harus tetap solid. 

"Kalau sudah di lapangan, segala sesuatu bisa terjadi, tinggal dikembalikan pada diri sendiri saja," ujar Ana. 

Menyinggung lawan berikutnya, ia hanya mengatakan untuk mempersiapkan diri sebaik mungkin dan tampil maksimal saja. "Yang perlu disiapkan adalah fisik dan mental serta berusaha tampil maksimal," kata dia.

Pada laga delapan, besar Ana/Tiwi bakal menantang unggulan keempat asal Jepang, Nami Matsuyama/Chiharu Shida, yang menekuk duet tangguh Thailand, Puttita Supajirakul/Sapsiree Taerattanachai, 21-17 dan 21-16. 

Wakil Indonesia lainnya yang berhasil melaju ke babak delapan besar adalah Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon. Mereka setelah menekuk duet Korea Choi SolgGyu/Kim WonHo dengan skor 12-21, 21-19, dan 21-18. Sayangnya ganda putra lainnya, yakni Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan, gagal melangkah lebih jauh. Mereka ditaklukkan Takuro Hoki/Yugo Kobayashi (Jepang) dengan skor 23-25 dan 25-27. 

Kegagalan juga dialami Gregoria Mariska Tunjung. Satu-satunya wakil tunggal putri Indonesia yang tersisa pada babak kedua itu kalah 21-11, 9-21, dan 20-22 dari wakil Thailand, Pornpawee Chochuwong, dalam waktu satu jam.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat