Petugas memantau pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (14/2). Bursa Efek Indonesia (BEI) menyebutkan, jumlah investor syariah pada 2016 meningkat dua kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya. Dimana | Republika/Agung Supriyanto

Ekonomi

Stabilitas Harga Syarat Mutlak Pemulihan Ekonomi

Kenaikan harga minyak dunia masih akan berlangsung sampai kuartal I 2022.

JAKARTA – Pemulihan ekonomi dalam negeri membutuhkan dukungan stabilitas harga barang-barang di dalam negeri. Tingkat inflasi yang terjaga diyakini dapat mendukung konsumsi domestik dan membantu peningkatan pertumbuhan ekonomi.

Direktur Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia, IGP Wira Kusuma mengingatkan, saat ini terdapat risiko gangguan rantai pasok global dan berpotensi menyebabkan inflasi tinggi di sejumlah negara.

"Selama ini, konsumsi terbatas itu karena masyarakat menengah ke atas kurang confident. Mereka punya uang tapi menahan (belanja)," kata Wira dalam Pelatihan Wartawan Bank Indonesia, akhir pekan lalu.

Wira mengatakan, optimisme masyarakat sudah mulai pulih tecermin dari mobilitas yang perlahan meningkat. Kelas menengah sudah mulai kembali melaksanakan aktivitas leisure dan dunia usaha juga terus bergeliat.

Kendati demikian, gangguan rantai pasok global perlu diwaspadai karena menyebabkan inflasi tinggi di sejumlah negara. Wira mengatakan, fenomena yang muncul pada kuartal III 2021 tersebut terjadi karena permintaan yang meningkat tidak diiringi oleh suplai yang memadai.

Inflasi AS per September 2021 telah mencapai lima persen. Beberapa negara maju seperti Kanada, Italia, dan Jepang pun mengalami kenaikan inflasi.

Ketidakpastian tersebut dinilai perlu disikapi dengan waspada namun tidak reaktif. Bank sentral Amerika Serikat the Federal Reserve (Fed) juga tidak langsung merespons kenaikan inflasi dengan mengerek suku bunga Fed Funds Rate (FFR).

Wira menyebut, Fed masih menilai ini sebagai fenomena sementara. Rantai pasok global diyakini kembali lancar seiring sejumlah negara mampu mengembalikan kapasitas produksinya.

Perbaikan struktur permintaan akan membuat pertumbuhan ekonomi lebih berkelanjutan di tengah ketidakpastian global yang terjadi. Senior Economist dan Founder the Indonesia Economic Intelligence, Sunarsip, mengatakan, gangguan rantai pasok tersebut disebabkan rentetan peristiwa mulai dari perbedaan kecepatan pemulihan ekonomi global hingga tidak siapnya para pelaku di sisi suplai.

Meski tidak terjadi di Indonesia, pemerintah dinilai perlu mengawasi sejumlah indikator dalam negeri seperti pasokan pangan, tingkat inflasi volatile food, dan menjaga distribusinya lancar. Menurutnya, kondisi Indonesia masih stabil dengan inflasi sangat rendah saat ini. Pada Oktober 2021, tingkat inflasi Indonesia bertengger di level 1,66 persen (yoy).

"Indonesia grafiknya masih sangat landai dan terjaga rendah. Negara lain itu sudah zigzag grafiknya," kata dia.

Tingkat inflasi rendah juga ditopang oleh sektor pertanian yang terus tumbuh positif. Pertanian jadi satu-satunya sektor yang tidak pernah kontraksi selama pandemi. Dalam rangka mendukung permintaan domestik, menurut dia, sektor pertanian harus terus diperkuat. 

Inflasi energi

Direktur Eksekutif Energy Watch Mamit Setiawan mengatakan, kenaikan harga minyak dunia masih akan berlangsung sampai kuartal I 2022. Saat ini suplai masih terbatas di tengah perekonomian global yang mulai tumbuh dan bertepatan dengan periode musim dingin di negara belahan utara. “Mobilitas akan naik serta kebutuhan energi juga naik,” ujar Mamit.

Mamit mengatakan, pemerintah perlu mewaspadai beban APBN dalam menanggung subsidi bahan bakar minyak (BBM) dan listrik. Tak hanya itu, kenaikan harga minyak juga menambah beban Pertamina untuk menyediakan BBM umum yang harganya masih ditahan seperti Pertamax dan Pertalite.

“Kenaikan ini akan membuat kantong Pertamina terogoh cukup dalam karena selisih keekonomian dengan harga jual sangat besar disparitasnya. Rata-rata Rp 3.000 per liternya,” kata Mamit.

Meski begitu, Mamit meyakini, Pertamina mampu menjalankan penugasan dari pemerintah dan menjaga tingkat harga saat ini. Mamit mengatakan, Pertamina dapat bertahan karena subholding lain bisa membantu keuangan dengan keuntungan dari kenaikan harga minyak. Saat konsolidasi laporan keuangan, ujarnya, akan terjadi skema subsidi silang.

“Sampai akhir tahun, saya perkirakan keuangan Pertamina akan tetap positif atas dukungan subholding upstream karena kenaikan harga minyak dunia,” ujar Mamit.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat