Fitur bru TokoMall, Toko Surprise (Ilustrasi) | Dok TokoCrypto

Inovasi

Sentuhan Baru Industri NFT

Hadirnya NFT membuka peluang yang luas untuk memperkenalkan sejarah Indonesia.

Dunia teknologi sepanjang tahun ini, banyak diwarnai dengan cerita kehadiran karya seni digital yang dikenal sebagai non fungible token (NFT). Bukan hanya bisa ditemukan di platform global, seperti OpenSea atau Nifty’s, pasar lokal juga memiliki platform NFT, melalui TokoMall.

Bertepatan Hari Pahlawan Nasional pada 10 November lalu, TokoMall sebagai leading NFT Marketplace di Indonesia menghadirkan  koleksi NFT terbaru MetaGaruda yang berkolaborasi dengan Damn! I Love Indonesia. Kolaborasi ini sekaligus merilis fitur terbaru dari TokoMall, TokoSurprise.

Business Development Tokocrypto Adna Nadia mengungkapkan, Damn! I Love Indonesia sudah menjadi mitra dari kategori lifestyle sejak Tokocrypto meluncurkan TokoMall, Agustus lalu.

Menurut Nadia, jenama Damn! I Love Indonesia sudah cukup banyak merilis NFT. Sementara dari sisi pasarnya, juga cukup banyak yang meminati. “Kita pun berkolaborasi dengan Damn! I Love Indonesia untuk bikin TokoSurprise yang pertama, dengan nama proyeknya MetaGaruda,” jelasnya dalam acara sesi TokoMall Media Training, Rabu (10/11). 

Dalam koleksi MetaGaruda, TokoMall bersama Damn! I Love Indonesia merilis total 300 seri NFT terbatas. Kolektor yang mengoleksinya tidak akan mengetahui serial mana yang didapat hingga mereka membuka paketnya.

Koleksi MetaGaruda siap dikoleksi oleh kolektor dengan mengakses kategori Exclusive NFT TokoSurprise di laman TokoMall.  Dalam setiap serinya, kolektor bisa mendapatkan NFT Art MetaGaruda sekaligus merchandise pilihan dalam bentuk t-shirt atau totebag.

Nadia mencontohkan, misalnya dia menjadi kolektor dan membeli salah satu koleksi MetaGaruda. Koleksi ini memiliki waktu kunci. Ketika waktu kuncinya dibuka baru Nadia bisa membuka koleksinya.

photo
NFT Kover Republika yang terbit pada 5 Juni 2016 kini ditawarkan di marketplace OpenSea - (Dok Republika)

Koleksi warna merah, akan mendapatkan merchandise tote bag, warna hijau mendapatkan kaus putih, dan warna biru mendapatkan warna hitam. “Misalkan aku dapatnya yang hijau berarti aku punya hak untuk memiliki t-shirt yang warna putih dari Damn! I Love Indonesia. Nanti aku bisa langsung hubungi timnya TokoMall untuk klaim hadiah’” ujarnya.

Kemudian,  koleksi MetaGaruda juga menonjolkan sosok Bung Karno sebagai karakter utama dan Burung Garuda. Langkah ini sekaligus juga merupakan bentuk penghormatan atas sosoknya sebagai salah satu pendiri Negara Kedaulatan Republik Indonesia.

Sedangkan Burung Garuda merupakan simbol kekuatan bagi Indonesia untuk bangkit dari ketidakpastian yang terjadi, khususnya sejak pandemi ini. Manager Damn! I Love Indonesia Andreas Dharmaradhana menjelaskan, koleksi MetaGaruda ini melambangkan bagaimana bangsa Indonesia yang mampu beradaptasi serta memiliki kekuatan untuk bangkit dari cobaan dan tantangan yang berbeda di tiap generasinya. Baik dari zaman penjajahan hingga saat ini di masa pandemi.

“Dalam koleksi ini MetaGaruda menunjukkan prosesnya berganti skin yang mencerminkan kekuatan baru bangsa Indonesia menghadapi era ini,” ujar Andreas.

Menurutnya, hadirnya teknologi NFT kali ini, sekaligus juga membuka kesempatan untuk memperkenalkan sejarah Indonesia ke seluruh dunia. “Hadirnya NFT menjadi kesempatan menarik bagi kita untuk memperkenalkan Indonesia, tanpa batasan apa pun,” katanya.

Digital dan Realitas

Selama ini, NFT hadir dalam konsep aset digital. Memiliki sebuah NFT berarti mencatatkan nama kita dalam catatan buku besar (blockchain), yang dapat diakses secara luas dan transparan, serta kekal. Hadirnya konsep TokoSurprise tak sekadar memberi sentuhan gamifikasi untuk menambah pengalaman para kolektor NFT, tapi juga menjembatani dunia digital dengan realitas luring.

Head of TokoMall Thelvia Vennieta mengatakan TokoMall selama ini memang berfokus pada prinsip digital bertemu realitas. “Kita ingin brand-brand yang ada sekarang, baik brand fashion atau consumer goods, tidak cuma ‘oh ini cuma orang kripto nih yang paham, cuma orang kripto yang bisa seperti ini,” kata Thelvia.

Tapi, ia melanjutkan, TokoMall juga terus berupaya agar orang-orang yang belum mengerti kripto juga bisa merasakan utility dari hadirnya NFT ini. Dengan berfokus menghubungkan antara dunia digital dengan realitas, TokoMall berhadap ke depan akan ada lebih banyak lagi mitra yang bisa berkolaborasi dengan melalui actual goods.

Diluncurkan pada Agustus 2021, TokoMall by Tokocrypto kini telah memiliki lebih dari 8.500, lebih kurang 40 mitra resmi, dan 5.000 karya seni digital.

Tinggal dan Berevolusi

photo
Karya Seni berjudul Human One karya Beeple yang laku sebagai NFT Hibrida. - (Instagram/Beeple_Crap)

Konsep NFT mulai mencuri perhatian setelah pada Maret 2021, karya berjudul `Everydays - The First 5.000 Days` dari seniman Amerika Serikat, Mike Winkelmann atau yang dikenal dengan Beeple, laku terjual. Karya digital ini hadir dalam konsep kolase dari 5.000 gambar individu yang dibuat satu per satu, setiap hari,  selama lebih dari tiga belas tahun.

Karya tersebut sukses terjual seharga 70 juta dolar AS atau sekitar Rp 980 miliar. Lebih kurang delapan bulan berselang, Beeple kembali menjadi perbincangan di jagat industri NFT.

Dikutip dari Hypebeast, pekan lalu, salah satu karya Beeple yang diberi nama ‘Human One’, laku terjual seharga 28,9 juta dolar AS atau sekitar Rp 406 miliar. Kali ini, karya dari Beeple, hadir dalam bentuk hibrida yang menggabungkan NFT dan fisik berupa patung.

Patung ini dilelang di Christie’s pada 9 November 2021. Noah Davis selaku kepala penjualan digital di Christie's, menyebut, karya seni ini merupakan karya lanjutan dari karya NFT Beeple sebelumnya.

"Dengan Human One, Beeple membawa halusinasi kartun-dystopian yang sangat halus ke dalam putaran melalui monolit chrome menjulang dari layar LED yang berputar perlahan," kata Davis.

Menurutnya, Winkelmann sempat menjelaskan dirinya terinspirasi untuk membuat patung selama musim panas ketika dia menggabungkan beberapa layar TV di atas roda menjadi bentuk dan pola yang berbeda.

Menghadirkan konsep NFT yang juga memiliki bentuk fisik merupakan langkah baru di industri ini. Secara global, NFT kini memang menjadi media baru bagi para pemilik konten untuk menghasilkan sumber pendapatan baru.

Dikutip dari Variety, Senin (15/11), industri perfilman Hollywood juga tengah gencar menghadirkan NFT. Sutradara Quentin Tarantino, resmi melelang tujuh uncut scene dari film Pulp Fiction di platform OpenSea. Tak hanya itu, Warner Bros juga tengah berencana merilis 100 ribu NFT dalam bentuk avatar untuk promosi film Matrix yang rencananya akan segera tayang.

photo
Film The Matrix - (Rotten Tomatoes)

President of Warner Media Pam Lifford menjelaskan, masih banyak hal yang perlu dijelaskan mengenai keberadaan  NFT saat ini. “Menurut saya, NFT akan tetap ada di masa-masa mendatang Hanya saja, konsep NFT akan terus berevolusi,” ujarnya.

Studio film besar lainnya, Lionsgate juga telah merilis NFT yang merilis video dari salah satu film horor tersuksesnya, Saw. Menjelang Halloween tahun ini, enam NFT yang dijual secara terbatas tersebut, berhasil laku dan mencatatkan pemasukan hingga 500 ribu dolar AS.

Lionsgate Head of Global Live, Jenefer Brown mengungkapkan, dengan pemasaran yang tepat konsep NFT memang menjanjikan keuntungan yang signifikan. NFT, ia melanjutkan, merupakan media yang tepat untuk tetap memonetisasi franchise-franchise yang memiliki basis penggemar yang kuat. Misalnya, serial 'Mad Men' atau karakter John Wick.

Jenama dan NFT

Sepanjang tahun ini, berbagai jenama terkenal sudah mulai banyak melirik NFT, baik sebagai media promosi maupun peluang monetisasi. Beberapa di antaranya:

·       McDonald's bergabung dalam tren NFT untuk merayakan kembalinya menu McRib. NFT yang ditawarkan dalam edisi terbatas ini, menampilkan NFT bergambar sandwich, yang akan diberikan kepada sepuluh konsumen yang berpartisipasi dalam kampanye promosi.

·       Menjual berbagai kover bersejarah dalam bentuk NFT, dilakukan pula oleh The Economist. Halaman muka yang di-minting dalam bentuk NFT ini merupakan salah satu kover yang diberi judul ‘Down by Rabbit Hole’. Sesuai judulnya, kover ini memang menggambarkarkan karakter Alice dari cerita dongeng Alice In Wonderland. Dijual pada 25 Oktober 2021, kover ini langsung terjual seharga 99,9 ethereum pada 28 Oktober 2021. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat