Calon penumpang pesawat terbang melakukan pemindaian kode batang melalui aplikasi PeduliLindungi sebelum memasuki area Bandara Husein Sastranegara, Kota Bandung, Selasa (26/10/2021). | REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA

Tajuk

Batu Ujian Pengendalian Pandemi

Sejauh mana kita bersabar untuk terus menerapkan prokes hingga pandemi benar-benar berakhir.

Momen akhir tahun ini, bakal ikut menentukan besaran kasus Covid-19.  Jika pada Natal dan tahun baru, mobilitas masyarakat mampu dikendalikan dan mereka konsisten menjalankan protokol kesehatan (prokes), batu ujian pengendalian Covid-19 di Tanah Air terlewati.

Dengan demikian, lonjakan peningkatan kasus Covid-19 kemungkinan besar terhindarkan. "Ujiannya memang akan terjadi di dua hari raya besar," kata Menkes saat berpidato di Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-57/2021, Jumat (12/11).

Ia beralasan, perayaan Natal dan tahun baru, tiba saat pandemi Covid-19 masih melanda. Kalau berhasil melewati dua hari besar nanti tanpa penambahan kasus Covid-19 secara signifikan, menurut Menkes, Indonesia sudah bisa mengendalikan pandemi.

Meski memang belum jelas apakah pandemi selesai setelah tahun berganti. Menkes mengungkapkan, masih banyak ketidakpastian yang harus kita hadapi, terutama di liburan-liburan besar tahun depan, baik liburan Natal, tahun baru maupun liburan Idul Fitri.

 
Negara-negara kaya memang lebih mudah memperoleh akses vaksin bagi warganya. Namun sebaliknya, negara miskin kesulitan mendapatkan vaksin.
 
 

Sebelumnya, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga mewanti-wanti soal pandemi ini. Mereka mengingatkan, pandemi bisa saja masih berlangsung pada 2022 mendatang. Sebab, masih ada ketimpangan vaksinasi di berbagai negara di dunia.

Negara-negara kaya memang lebih mudah memperoleh akses vaksin bagi warganya. Namun sebaliknya, negara miskin kesulitan mendapatkan vaksin. Makanya, Indonesia mendorong agar ada kebersamaan soal penanganan pandemi Covid-19 ini.

Maka masyarakat tetap diminta untuk disiplin pada prokes. Ini kunci pengendalian pandemi. Selain itu, vaksinasi masih harus tetap digencarkan, melakukan pengujian serta pelacakan pada orang yang bergejala dan kontak erat.

Saat ini memang banyak daerah sudah masuk ke PPKM level 1 dan pelonggaran mobilitas terjadi. Mal dan perkantoran ada yang sudah hampir berjalan normal sepenuhnya. Namun, kondisi ini diharapkan tak melenakan.

Pada akhir tahun ini, ada potensi mobilitas masyarakat yang kian tinggi meski ada rambu yang ditetapkan pemerintah termasuk di tempat wisata. Dan pada titik inilah penentunya, kita akan mampu menahan diri atau justru meluapkan euforia.

 
Saat ini memang banyak daerah sudah masuk ke PPKM level 1 dan pelonggaran mobilitas terjadi. Mal dan perkantoran ada yang sudah hampir berjalan normal sepenuhnya. Namun, kondisi ini diharapkan tak melenakan.
 
 

Jika kita konsisten menjaga prokes maka masa landai yang saat ini kita alami, meski di tengahnya ada pula penambahan kasus dari klaster pembelajaran tatap muka, akan terus berlangsung dan mungkin bisa nirkasus.

Jika sebaliknya tentu lonjakan kasus bakal terjadi. Apalagi kita juga kita dikhawatirkan dengan potensi kasus di pengungsian warga akibat bencana alam. Banjir bandang dan longsor akibat curah hujan lebat, memaksa warga mengungsi.

Semua orang tentu berharap pandemi segera berakhir. Sehingga kehidupan bisa berjalan normal kembali. Perekonomian berangsur membaik dan usaha pulih. Namun, semua bergantung pada disiplin dan kemauan kita.

Artinya, sejauh mana kita bersabar untuk terus menerapkan prokes hingga akhirnya pandemi benar-benar berakhir. Sebab, semua negara dunia juga masih berjuang. Ada yang semula telah landau dan nirkasus tetapi kemudian muncul kasus baru.

Bahkan ada pula lonjakan kasus tertinggi melebihi dari kasus-kasus yang terjadi sebelumnya. Ketidakpastian inilah yang mestinya membuat semua pihak juga menghitung langkah, tetap ketat melangkah hingga pandemi usai.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat